Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

4 Kesalahan Penulisan Ejaan Bahasa Indonesia yang Sering Terjadi, 'di' Dipisah atau Digabung?

Banyak ditemukan kesalahan penulisan ejaan dalam bahasa Indonesia, salah satunya adalah penulisan 'di' antara dipisah atau digabung.

Penulis: Fitriana Andriyani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in 4 Kesalahan Penulisan Ejaan Bahasa Indonesia yang Sering Terjadi, 'di' Dipisah atau Digabung?
kata.co.id
Ilustrasi: Banyak ditemukan kesalahan penulisan ejaan dalam bahasa Indonesia, salah satunya adalah penulisan 'di' antara dipisah atau digabung. 

TRIBUNNEWS.COM - Meski menjadi bahasa nasional, banyak pengguna Bahasa Indonesia yang salah dalam menuliskan ejaannya.

Satu kesalahan yag masih sering dilakukan adalah penulisan 'di', dipisah atau digabung?

Berikut beberapa kesalahan penulisan ejaan bahasa Indonisia yang sering ditemui.

Baca: Hujan Lebat 5 Hari ke Depan, BMKG Imbau Warga Waspada Potensi Bencana di Jawa, Bali, NTT, NTB

1. Penulisan 'di', dipisah atau digabung?

Agaknya banyak pengguna bahasa Indonesia yang kesulitan untuk membedakan 'di' sebagai kata depan dan 'di' sebagai afiks (imbuhan).

Penggunaan 'di' sebagai kata depan penulisannya dipisah.

Contoh: "Saya tinggal di Jakarta."

BERITA REKOMENDASI

Penggunaan di- sebagai afiks (imbuhan) penulisannya digabung.

Contoh: "Buku itu dibeli dari toko buku Gramedia."

Banyak orang yang membedakan pengguanaan itu dengan pedoman bahwa 'di' yang dipisah digunakan untuk menunjukkan tempat.

Dan menganggap bahwa, selain kata yang menunjukkan tempat, 'di' selalu digabung.

Namun, tidak hanya itu, 'di' juga bisa dituliskan di depan kata yang menunjukkan waktu dan sebagainya.


Misal, "Saya pergi berbelanja di hari Sabtu."

'Di' yang digunakan sebagai kata depan untuk menunjukkan tempat selalu dipisah.

Bukan hanya menunjukkan tempat yang kongkrit, namun juga kata sandang untuk tempat.

Seperti kata 'antara', penulisannya juga dipisah.

Contoh: "Sepeda itu terparkir di antara dua mobil."

Yang menjadi patokan untuk penulisan 'di' bukanlah 'di' yang dipisah adalah yang diikuti kata yang menunjukkan tempat.

Patokan yang lebih akurat untuk membedakan penulisan tersebut adalah, 'di' yang digabung digunakan pada kata kerja.

Untuk menentukannya, 'di' yang digabung dapat diganti dengan 'me'.

Banyak ditemukan kesalahan penulisan ejaan dalam bahasa Indonesia, salah satunya adalah penulisan 'di' antara dipisah atau digabung.
Banyak ditemukan kesalahan penulisan ejaan dalam bahasa Indonesia, salah satunya adalah penulisan 'di' antara dipisah atau digabung. (kata.co.id)

Contoh:

'Dijalani' dapat diganti dengan 'menjalani'.

Tetapi 'di jalan' tidak dapat diganti dengan 'menjalan'.

Sehingga penggunaan 'di' pada 'di jalan' dipisah, sebab 'jalan' berfungsi sebagai tempat atau lokasi.

2. Penggunaan Kata 'di mana' bukan sebagai kata tanya

Dalam penggunaan bahasa Indonesia sehari-hari, banyak ditemukan kata 'di mana' yang difungsikan sebagai kata hubung dalam kalimat.

Contoh: "Rasanya seperti kembali pada masa lalu, di mana aku masih berusia sembilan tahun."

Penggunaan kata 'di mana' dalam kalimat tersebut tidak tepat.

Penggunaan kata 'di mana' dalam kalimat tersebut dapat diganti dengan kata 'saat' atau 'ketika'.

"Rasanya seperti kembali pada masa lalu, ketika aku masih berusia sembilan tahun."

Penggunaan kata 'di mana' dalam bahasa Indonesia berfungsi sebagai kata untuk menanyakan tempat atau lokasi.

"Di mana kamu membeli buku itu?"

M. Ramlan seorang guru besar linguistik dari Universitas Gadjah Mada mengatakan penggunaan 'di mana' sebagai penghubung dalam kalimat dipengaruhi oleh bahasa Inggris.

3. Penggunaan huruf kapital dalam penulisan judul

Banyak yang menuliskan judul menggunakan huruf kapital di awal setiap kata.

Padahal, tidak semua kata harus dituliskan dengan huruf awal kapital.

Beberapa kata harus dituliskan dengan huruf awal kecil.

Kata-kata tersebut adalah kata hubung seperti 'di', 'ke', 'dari', 'pada', 'degan', 'dan', 'dalam', 'atau', 'terhadap', dan lain sebagainya.

Contoh: "Presiden Jokowi Blusukan ke Pasar Klewer Solo"

4. Penulisan bentuk terikat 

Bentuk terikat penulisannya harus digabung dengan kata yang diikutinya.

Dalam bahasa Indoneisa, bentuk terikat yang sering salah penulisannya adalah maha-, tuna-, antar-, pasca-, ekstra-, multi-, dan sebagainya.

Beberapa ornag menuliskannya dengan terpisah menjadi:

Maha kuasa

Tuna netra

Antar anggota

Pasca sarjana

Ekstra kurikuler

Multi media

Penulisan bentuk terikat tersebut hendaknya:

Mahakuasa

Tunanetra

Antaranggota

Pascasarjana

Ekstrakurikuler

Multimedia

Penulisan ejaan yang benar dapat dipelajari dari buku Pedoman Umun Ejaan Bahasa Indonesia dan Kamus Besar Bahasa Indonesia yang kini telah hadir dalam aplikasi Android.

Berikut link untuk mrngunduh aplikasi tersebut.

Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia

Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Tribunnews.com/Fitriana Andriyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas