Bersiaplah, WhatsApp Akan "Disusupi" Iklan
WhatsApp selama ini menjadi aplikasi yang paling banyak diunduh, namun bersiaplah, iklan akan menyusupi WhatsApp.
Penulis: Vebri
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - WhatsApp menjadi aplikasi yang paling diunduh.
Sekitar 1 miliar orang menggunakan aplikasi ini untuk bertukar informasi dengan lainnya.
Baru-baru ini, desas-desus WhatsApp akan dimasuki iklan menjadi buah bibir dikalangan penggunanya.
Tribunnews melansir dari trustedreviews, Senin (22/11/2018), mencatatkan bahwa hal tersebut membuat khawatir para penggunanya.
Laporan dari Wall Street Journal (WSJ), seorang eksekutif WhatsApp telah mengkorfirmasi bahwa iklan yang akan dimasukkan ke dalam WhatsApp menjadi sumber uang untuk WhatsApp bergerak maju.
WSJ memperkirakan, iklan akan membantu para pembisnis untuk menjangkau konsumen melalui WhatsApp.
Iklan akan di tempatkan di bagian "status", dan menjadi mode monetisasi utama untuk perusahaan menemukan konsumen.
Kabar baiknya, iklan tersebut akan menghilang setelah 24 jam seperti "story" pada Instagram ataupun Facebook.
Dalam hal itu, kabar soal monetisasi WhatsApp sudah lama tersiar.
CEO Facebook Mark Zuckerberg disinyalir sudah lama menginginkan skema bisnis ini berlaku, bahkan sebelum diakuisisi pada 2014.
Itikad ini pula yang diakui pendiri WhatsApp, Brian Acton, sebagai salah satu alasan dirinya hengkang dari WhatsApp 2017 lalu.
Empat tahun setelah diakuisisi Facebook dengan nilai 19 miliar dollar AS, WhatsApp kini memiliki 1,5 miliar pengguna di seluruh dunia, mendekati total pengguna Facebook sebesar 2,3 miliar.
Jumlah pengguna sebesar itu cukup meyakinkan bagi para pengiklan untuk mempromosikan produknya.
Mengutip dari Kompas.com, layanan WhatsApp Business akan meluncurkan fitur untuk langsung menghubungi pelanggannya.
Perusahaan mana pun yang menggunakan layanan ini akan dipungut biaya antara setengah sen (0,005 dollar AS atau sekitar Rp 76) hingga 9 sen (0,09 dollar AS atau sekitar Rp 1.366) untuk setiap pesan yang dikirim ke konsumen potensial, tergantung negara.
Awal tahun lalu, WhatsApp mengonfirmasi bahwa 100 perusahaan telah menguji coba fitur ini.
(Tribunnews.com/Vebri)