Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pembunuhan Pekerja di Papua - Korban Selamat Mengaku Dikawal KKB dengan Tangan Terikat

Pembunuhan Pekerja di Papua- Korban Selamat Mengaku Dikawal KKB dengan Tangan Terikat

Penulis: Miftah Salis
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Pembunuhan Pekerja di Papua - Korban Selamat Mengaku Dikawal KKB dengan Tangan Terikat
Grafis Tribun-Video/ Alfin Wahyu
Pembunuhan Pekerja di Papua- Korban Selamat Mengaku Dikawal dengan Tangan Terikat oleh KKB 

TRIBUNNEWS.COM - TNI berhasil mengevakuasi 12 warga sipil dari Nduga,Papua termasuk empat karyawan PT Istaka Karya.

Satu diantara korban selamat yang merupakan karyawan PT Istaka Karya memberikan pengakuan mengenai kondisi saat KKB mendatangi kamp mereka.

Korban selamat bernama Jimmi Aritonanang mengatakan dalam kondisi tangan terikat mereka digiring dan dikawal oleh KKB.

Jimmi Aritonang merupakan satu dari puluhan pekerja pembangunan jembatan di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga.

Pada tanggal 1 Desember seluruh karyawan PT Istaka Karya tidak bekerja karena hari libur.

Hari libur ini berkaitan dnegan adanya upacara peringatan yang diklaim sebagai HUT Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka.

Sekitar pukul 15.00 WIT, KKB mendatangi kamp PT Istaka Karya dan memaksa seluruh karyawan berjumlah 25 orang keluar.

Berita Rekomendasi

“Sekira pukul 15.00 WIT, kelompok KKB mendatangai Kamp PT Istaka Karya dan memaksa seluruh karyawan berjumlah 25 orang keluar, selanjutnya digiring menuju kali Karunggame dalam kondisi tangan terikat dan dikawal sekitar 50 orang KKB bersenjata campuran standar militer,” ungkap Kepala Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih,Kolonel Inf Muhamad Aidi, Rabu (5/12/2018) dilansir dari Kompas.com.

Baca: KKB Diduga Serang Pos TNI Mbua di Papua Usai Bantai 31 Pekerja Jembatan Nduga

Pada tanggal 2 Desember 2018, seluruh pekerja dibawa menuju bukit puncak Kabo.

Di tengah jalan mereka dipaksa berbaris dengan formasi 5 saf dalam keadaan jalan jongkok.

“Tidak lama kemudian para KKB dalam suasana kegirangan menari-nari sambil meneriakkan suara hutan khas pedalaman Papua. Mereka kemudian secara sadis menembaki para pekerja. Sebagian pekerja tertembak mati di tempat dan sebagian lagi pura-pura mati terkapar di tanah,” ungkap Aidi, sebagaimana disampaikan Jimmi.

Setelah itu KKB meninggalkan para korban.

11 orang karyawan berpura-pura mati kemudian berusaha untuk menyelamatkan diri.

Namun, usaha mereka diketahui oleh KKB sehingga 11 karyawan tersebut dikejar lagi oleh KKB.

Sebanyak lima orang dibunuh dan meninggal di tempat sementara enam orang berhasil menyelamatkan diri.

Dari enam korban yang berhasil menyelamatkan diri, empat korban dievakuasi oleh TNI.

Sementara dua korban lain belum diketahui keberadaannya.

Dari keterangan tersebut dipastikan sebanyak 19 orang pekerja PT Istaka Karya tewas dibunuh.

“Jadi, kalau mendengar keterangan saksi korban yang masih hidup (Jimmi), jumlah korban yang dipastikan meninggal dunia dibantai oleh KKB di lereng bukit puncak Kabo adalah 19 orang,” pungkas Kolonel Inf Muhamad Aidi.

Sebelumnya, dikabarkan sebanyak 31 pekerja jembatan di Papua dibunuh oleh Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB pimpinan Egianus Kogoya pada Minggu (2/12/2018).

Pembunuhan 31 pekerja di papua ini terjadi di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua.

31 pekerja ini merupakan karyawan BUMN PT Istaka Karya.

Para pekerja tersebut ditugaskan untuk membuka isolasi di wilayah pegunungan tengah tersebut.

Para pekerja pembangunan jembatan itu diduga dibunuh lantaran ada seorang pekerja yang mengambil foto pada saat perayaan HUT Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN/OPM) oleh KKB tak jauh dari lokasi kejadian.

Kelompok tersebut kemudian mencari orang yang mengambil foto hingga berimbas kepada pembantaian terhadap pekerja lainnya yang ada di kamp pembangunan jembatan.

Sebanyak 150 personel TNI dan Polri dikerahkan di lokasi kejadian yang terpencil dengan medan yang berat dan susah akses komunikasi.

(Tribunnews.com/Miftah/ Kompas.com)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas