Update Terbaru Kondisi Gunung Merapi Kamis 14 Desember, Kubah Lava Stabil Hingga 352 Gempa
BPPTKG mengumumkan kondisi terbaru Gunung Merapi berdasarkan analisis sejak 7-13 desember 2018, kubah lava stabil, gempa 352 kali
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) memberikan informasi terbaru terkait kondisi Gunung Merapi.
Informasi tersebut diunggah BPPTKG melalui akun Twitter-nya @BPPTKG pada Kamis (14/12/2018) sore.
Unggahan BPPTKG berisi tentang kondisi aktivias Gunung Merapi yang dirangkum sejak 7-13 Desember 2018.
Baca: Berstatus Waspada, Gunung Merapi Pastikan Aman Dikunjungi saat Libur Natal dan Tahun Baru 2019
Berikut ini adalah laporan aktivitas Gunung Merapi yang diumumkan oleh BPPTKG.
1. Visual
Cuaca cerah terjadi pada pagi dan malam hari, siang dan sore hari berkabut.
Asap teramati berwarna putih, tebal, dengan tekanan gas lemah.
Tinggi maksimum 200 m teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Kaliurang pada tanggal 10 Desember 2018.
2. Kubah Lava dan Morfologi Puncak
Analisis morfologi berdasarkan foto dari sektor tenggara menunjukkan adanya perubahan morfologi yang berupa pertumbuhan kubah.
Volume kubah lava per 13 Desember 2018 sebesar 359.000 m3 dengan laju pertumbuhan rata-rata 2.200 m3/hari, relatif sama dari minggu sebelumnya.
Saat ini kubah lava masih stabil dengan laju pertumbuhan yang masih rendah (
Kegempaan
Dalam pekan ini kegempaan Merapi tercatatsebanyak 352 kali, terdiri dari 28 kali gempa Hembusan (DG), 4 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 9 kali gempa Fase Banyak (MP), 264 kali gempa Guguran (RF), 35 kali gempa Low Frekuensi (LF)dan 12 kali gempa Tektonik (TT). Kegempaan LF pada minggu ini lebih tinggi dari minggu sebelumnya.
Hujan dan Lahar
Pada pekan ini terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan tertinggi sebesar 51 mm/jam selama 65 menit di Pos Ngepos pada tanggal 10 Desember 2018.
Tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahancaliran di sungai-sungai yang berhulu di Merapi.
BPPTKG menyimpulkan, hasil pengamatan visual dan instrumental mencatatkan bahwa kubah lava dalam kondisi stabil dengan laju pertumbuhan relatif rendah.
Aktivitas vulkanik Merapi masih cukup tinggi dan masih berstatus Waspada.
Atas status Waspada yang masih disansang Merapi, BPPTKG mengimbau agar dalam radius 3 km dari puncak Merapi dikosongkan dari aktivitas penduduk dan pendakian.
Masyarakat yang tinggal di Kawasan Rawan Bencana (KRB) lll agar meningkatkan kewaspadaan terhadap aktivitas Merapi.
Masyarakat yang beraktivitas di sekitar sungai - sungai yang berhulu di Merapi untuk mewaspadai bahaya lahar karena telah memasuki penghujan.
Baca: Berstatus Waspada, Gunung Merapi Pastikan Aman Dikunjungi saat Libur Natal dan Tahun Baru 2019
Status aktivitas Merapi akan ditinjau kembali jika terjadi perubahan aktivitas gunung teraktif di dunia itu.
Pemerintah daerah juga direkomendasikan menyosialisasikan kondisi Merapi saat ini.
Informasi resmi aktivitas Merapi dapat mengakses informasi melalui Pos Pengamatan G.Merapi terdekat, radio komunikasi pada frekuensi 165.075 MHz,website www.merapi.bgl.esdm.go.id, media sosial BPPTKG, atau ke kantor BPPTKG, Jalan Cendana no. 15 Yogyakarta, telepon (0274) 514180-514192.
(Tribunnews.com/Chrysnha)