Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

7 Fakta Jalan Gubeng Surabaya Ambles, Penyebab hingga Pengalihan Arus di 4 Titik

7 Fakta Jalan Gubeng Surabaya Ambles, Penyebab hingga Pengalihan Arus di 4 Titik

Penulis: Miftah Salis
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in 7 Fakta Jalan Gubeng Surabaya Ambles, Penyebab hingga Pengalihan Arus di 4 Titik
Surya/Ahmad Zaimul Haq
7 Fakta Jalan Gubeng Surabaya Ambles, Penyebab hingga Pengalihan Arus di 4 Titik 

TRIBUNNEWS.COM - Amblesnya Jalan Gubeng Surabaya terjadi pada Selasa (18/12/2018) malam.

Penyebab amblesnya Jalan Gubeng Surabaya ini terkait dengan pembangunan RS Siloam.

Akibat insiden ini Satlantas Polrestabes Surabaya melakukan pengalihan arus di empat titik.

Jalan Gubeng Surabaya ambles sedalam kurang lebih 20 meter dan panjang kurang lebih 50 meter.

Berikut ini fakta terkait Jalan Gubeng Surabaya yang ambles pada Selasa (18/12/2018) malam dihimpun dari Surya.co.id dan TribunJatim.com.

1. Penyebab Jalan Gubeng Surabaya ambles

Wakil Wali Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana memastikan penyebab Jalan Raya Gubeng Surabaya, Jawa Timur ambles terkait proyek RS Siloam dekat lokasi kejadian.

Berita Rekomendasi

"Terkait pembangunan proyek di sisi jalan, proyek Siloam," kata Wisnu dalam telewicara dengan Kompas TV, Selasa (18/12/2018) malam.

Baca: Penyebab Jalan Gubeng Ambles, Wakil Wali Kota Surabaya Sebut Pembangunan RS Siloam

Hal serupa juga diungkapkan oleh Bappeko Surabya Eri Cahyadi.

Eri Cahyadi memastikan penyebab dari amblesnya Jalan Gubeng Surabaya murni kesalahan pengerjaan proyek.

"Dugaan sementara ini murni dampak dari masalah pengerjaan proyek ini," ungkap Kelapa Bappeko Surabaya Eri Cahyadi.

"Diduga dinding penahannya dari proyek basemennya tidak kuat. Kita ada gambar terakhir dari pengerjaan proyek itu, di gambar laporan itu dinding penahan yang berlubang," kata Eri, pada Selasa (18/12/2018).

"Dari empat sisi dinding penahan basemennya itu, kurang satu sisi yang belum dikerjakan. Itu yang membuat longsong sampai ke jalan, tanah jalan itu ketarik," tambah Eri.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo, juga membeberkan penyebab amblesnya Jalan Gubeng Surabaya ini.

Sutopo menyebut amblesnya jalan ini lebih disebabkan karena kesalahan kontruksi.

Menurutnya, dinding penahan jalan (retaining wall) tidak mampu menahan beban terlebih saat musim hujan seperti ini.

Dinding galian tidak kuat menahan bebas dinding di bagian dekat jalan.

Getaran dari kendaraan juga menambah faktor amblesnya tanah.

Sutopo menegaskan tidak ada kaitan amblesnya Jalan Gubeng Surabaya dengan sesar gempa atau patahan Surabaya dan Waru.

"Amblesnya tanah di Jalan Raya Gubeng Surabaya lebih disebabkan kesalahan konstruksi. Dinding penahan jalan (retaining wall) tidak mampu menahan beban. Apalagi saat musim hujan begini sehingga ambles. Jadi tidak ada kaitan dengan sesar gempa atau patahan Surabaya dan Waru," tulis Sutopo.

2. Proyek pembangunan RS Siloam diduga salahi izin

Wakil Wali Kota Surabaya, Wisnu Sakti Buana mengatakan, dua hari lalu Pemkot Surabaya sudah mengingatkan kepada pengembang RS Siloam.

"Dua hari lalu sudah kami ingatkan (pengembang RS Siloam), mereka harusnya bikin pondasi, tapi mereka tidak membuat. Tidak sesuai izin (yang dikeluarkan Pemkot Surabaya)" papar Wisnu Sakti Buana.

Ketua DPRD Kota Surabaya Armuji menyebutkan bahwa proyek yang berbuntut amblesnya Jalan Raya Gubeng Kota Surabaya itu karena kesalahan teknis.

"Ada dugaan permainan perizinan untuk proyek perluasan RS Siloam itu. Saya meyakini bahwa masalah perizinanlah pemicunya," kata Armuji, Selasa (18/12/2018).

3. Kesaksian warga saat jalan ambles

Seorang saksi mata, Umar Hasan, mengungkap kesaksiannya saat Jalan Gubeng Surabaya ambles.

Ia mendengar suara gemuruh ketika jalan tersebut ambles.

Lokasi amblesnya jalan juga dipenuhi air layaknya banjir.

"Saya langsung ke lokasi. Ternyata lampunya sudah mati semua di lokasi. Di tempat ambles, penuh air kayak banjir," kata Umar.

Umar juga sempat melihat orang-orang yang berada di lokasi panik berhamburan.

Saksi lain seorang oetugas keamanan pertokoan Ali Topan mengaku mendengar suara dentuman keras.

Kemudian Jalan Gubeng Surabaya ambles.

Suara keras pertama kali didengar sebleum jalanan terlihat ambles.

Baca: Pengakuan Saksi Mata Amblesnya Jalan Gubeng, Terdengar Ledakan hingga Dugaan Penyebabnya

"Tadi saya dengar ada suara dentuman keras, blleenngg," beber Ali.

"Tadi kejadian sekitar jam sembilan lebih, ada suara kresek-kresek gitu. Terus sekitar lima menit setelah itu glodak jalan langsung amblas gitu," katanya

Saksi bernama Rudi juga membeberkan kejadian amblesnya Jalan Gubeng.

Rudi menyebut dirinya sempat merasakan guncangan sekitar 10 menit.

Ia juga melihat warga dan pengguna jalan disekitar jalan lari berhamburan.

"Saya bersama keluarga sedang melintas menggunakan mobil di Jalan Gubeng. Saat itu saya dengar suara orang berteriak-teriak awas gempa, karena dikira gempa, jangan jalan di trotoar,"

Ia juga sempat melihat mobil berjejer di depannya dengan pintu terbuka dan penumpang berlari keluar.

"Tadi ada tiga mobil di depan saya. Waktu itu saya panik keluar mobil atau tidak. Karena saya lihat reklame Bank BNI masih bergoyang. Saya juga tidak bisa memastikan apakah ada korban atau tidak, yang pasti pintu mobil yang saya lihat semuanya pada terbuka," ujar Rudi.

4. Sebanyak 5 pekerja proyek RS Siloam memberikan kesaksian

Lima orang pekerja proyek RS Siloam diperiksa pihak kepolisian, Selasa (18/12/2018).

Beberapa keterangan diperoleh dari kesaksian tersebut.

Kapolda Jatim Irjen Pol Luki menjelaskan dari keterangan saksi amblesnya jalan dikarena ada pembangunan basement RS Siloam, yaitu 70 x 70 yang baru dikerjakan 11 persen dengan kedalaman 11 meter dari 19 meter.

Selain itu, saksi juga memberikan keterangan pada pengerjaan bulan Februari 2018 ada beberapa temuan yaitu air mengalir saat penggalian.

5. Pengalihan arus di 4 titik

Satlantas Polrestabes Surabaya melakukan pengalihan arus di empat titik akibat amblesnya Jalan Gubeng Surabaya.

Terdapat 4 titik jalan yang ditutup, di antaranya traffic light Jalan Ngagel menuju ke Jalan Sulawesi, Jalan Raya Gubeng sisi selatan, Jalan Raya Gubeng sisi utara dan Jalan Sumbawa.

"Arus lalu lintas dari jalan Karimun Jawa di alihkan ke Jalan Raya Gubeng sisi utara," jelas Kompol Arief Mukti, Rabu (19/12/2018).

Untuk arus lalu lintas dari Jalan Kertajaya dan Jalan Sulawesi yang menuju ke Jalan Raya Gubeng, dialihkan lurus lewat Jalan Ngagel dan Jalan Pandegiling.

Sedangkan arus lalu lintas dari Jalan Pandegiling ke arah Jalan Raya Gubeng dialihkan ke Jalan Ngagel.

6. Polisi juga akan periksa direktur kontraktor

Polisi akan memanggil direktur kontraktor di Jakarta.

Proyek pembangunan digarap oleh PT Nusa Engineering Konstruksi.

"Besok jam 09.00 WIB akan atas nama direktur inisial D," sambungnya.

Selain itu, polisi juga akan mengundang ahli geologi dari Jakarta untuk mengecek kondisi jalan ambles.

7. Kapolda Jatim imbau masyarakat tidak mendekat lokasi kejadian

Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan memberikan imbauan kepada masyarakat untuk tidak mendekat lokasi kejadian di area Jalan Gubeng Surabaya.

"Kami mengimbau masyarakat agar jangan mendekat, mematuhi aparat yang berjaga, tadi saja tanahnya masih bergerak, berbahaya," ujar Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan saat meninjau lokasi lansung.

Selain itu Kombespol Rudi Setiawan juga meminta pihak yang tidak berkepentingan untuk mundur dari lokasi.

"Potensi longsor masih mungkin terjadi. Untuk keamanan bersama, kami mohon meninggalkan tempat dan menjauh," kata Kapolres, Rabu (19/12/2018) dini hari.

Sebelumnya, sebagian ruas Jalan Gubeng Surabaya ambles pada Selasa (18/12/2018) malam.

Penyebab amblesnya jalan tersebut diduga terkait dengan proyek pembangunan RS Siloam.

Saat ini, lokasi kejadian dilakukan steriliasasi pada radius sekitar 100 meter.

Area kejadian dikelilingi oleh garis polisi tiga lapis.

Sementara sekitar jalan yang ambles ditutup pagar dari asbes untuk menghindari masyarakat yang masuk ke lokasi.

(Tribunnews.com/Miftah)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas