Fakta-fakta OTT KPK di Kemenpora, 9 Orang Diamankan hingga Sindiran Mahfud MD
Berikut fakt-fakta OTT KPK di Kemenpora yang disebut-sebut terkait dana hibah ke KONI, ada sembilan orang yang telah diamankan.
Penulis: Siti Nurjannah Wulandari
Editor: Tiara Shelavie

TRIBUNNEWS.COM - Berikut fakta-fakta terbaru terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kememnpora.
KPK melakukan OTT di Kemenpora pada Selasa (18/12/2018) malam.
Sejumlah pejabat Kemenpora diketahui dibawa ke KPK.
“Kami di Kemenpora tentu saja terkejut dan sedih, karena saya selalu mengingatkan pada seluruh jajaran di Kemenpora untuk tidak melanggar peraturan yang berlaku dalam penggunaan APBN,” kata Sekretaris Kemenpora Gatot S. Dewa Broto melalui keterangan tertulis, Rabu (19/12/2018) yang dilansir Kompas.com.
Berikut Tribunnews.com merangkum beberapa fakta terkini OTT KPK di Kemenpora dari berbagai sumber:
1. Ada Ruangan Kemenpora yang Disegel
Sejumlah ruangan di Kemenpora malam ini, Selasa (18/12/2018) terlihat disegel oleh penyidik KPK.
Dari pantauan Tribunnews tanda segel KPK melekat pada dua ruangan di gedung Pusat Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kesehatan Olahraga Nasional (PP ITKON) Kementerian Pemuda dan Olahraga, tepatnya di lantai tiga.
Salah satu ruangan itu bertuliskan Asisten Deputi Olahraga Prestasi.
Baca: Lima Anak Buah Menteri Imam Nahrawi Terjaring OTT KPK, Seperti Ini Modusnya
“Tadi yang datang (petugas KPK) di atas ada delapan di bawah ada empat orang,” ujar salah satu petugas yang berada di gedung PP ITKON.
Sementara itu, di gedung pusat dua penyidik KPK terlihat masih mencari-cari sesuatu.
Kali ini ruangan yang diperikasa yakni pusat CCTV yang berada lantai dasar gedung Kemenpora.
Sejumlah petugas keamanan Kemenpora pun terlihat sibuk memberikan permintaan-permintaan dari penyidik KPK.
Sekitar 10 menit berlangsung, dua penyidik KPK keluar dari ruangan. Tak terlihat ada barang yang dibawa dari dua pria yang mengenakan masker tersebut.
“Kalau di sini mereka cuma periksa ruangan CCTV saja, karena di gedung PP-ITKON ada sekitar tiga CCTV,” ujar salah satu penjaga Kemenpora.
“Mereka tidak ke atas (ruangan Menpora, Sesmenpora dan pejabat lainnya). Cuma periksa di sini saja,” sambungnya.
2. Sembilan Orang Diamankan
Dilansir Kompas.com, etua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo membenarkan pihaknya menggelar operasi tangkap tangan ( OTT) di Jakarta, Selasa (18/12/2018) malam.
"Ada sembilan orang yang kami amankan dan kemudian dibawa ke kantor KPK untuk kebutuhan klarifikasi lebih lanjut," ujar Agus dalam keterangan tertulis.
3. KPK Sebut OTT Terkait Dana Hibah ke KONI
Pada laman yang sama menyebutkan jika KPK menduga terjadi transaksi terkait pencairan dana hibah ke Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
"Diduga terjadi transaksi (kickback) terkait dengan pencairan dana hibah dari Kemenpora ke KONI," jelas Agus.
"Ada sembilan orang yang kami amankan dan kemudian dibawa ke kantor KPK untuk kebutuhan klarifikasi lebih lanjut,"
Pihak yang dibawa tersebut dari unsur Kemenpora dan KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia), baik pejabat setingkat deputi di Kemenpora, PPK, ataupun pengurus KONI," kata Agus lagi.
4. ATM dan Uang Tunai Rp 300 Juta Diamankan
Dalam OTT kali ini, KPK mengamankan kartu ATM yang berisi uang sekitar Rp 100 juta lebih dan uang tunai senilai Rp 300 juta.
"KPK melakukan crosscheck dan menemukan bukti-bukti awal berupa uang sekitar Rp 300 juta dan sebuah ATM yang juga berisi uang seratusan juta rupiah," kata Agus dalam keterangan tertulis, Selasa.
5. Tanggapan Imam Nahrawi
Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot Sulistiantoro Dewa Broto mengaku langsung mendapat pertanyaan dari Imam Nahrawi terkait OTT KPK yang berlangsung sekira pukul 20.00 WIB.
"Tadi saya ditanya Pak Menteri (Imam Nahrawi, -red). Nanti, setelah ini, saya laporan ke Pak Menteri. Karena kasusnya apa kami belum mengerti," kata Gatot di kantor Kemenpora, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (18/12/2018).
Gatot mengaku sedang berada di luar kota saat KPK menggelar penggeledahan di lantai 3 Gedung Pusat Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, dan Kesehatan Olahraga Nasional.
Namun, Gatot memastikan, orang yang diangkut oleh penyidik KPK akan diberikan bantuan hukum.
"Sudah pasti. Nanti ada dari tim legal," kata Gatot.
Peristiwa penggeledahan ini, akan dilaporkan kepada Imam Nahrawi,
"Nanti saya laporkan," ujarnya.
Lebih lanjut Gatot mengaku terkejut akan kabar ini.
“Kami di Kemenpora tentu saja terkejut dan sedih, karena saya selalu mengingatkan pada seluruh jajaran di Kemenpora untuk tidak melanggar peraturan yang berlaku dalam penggunaan APBN,” kata Sekretaris Kemenpora Gatot S. Dewa Broto melalui keterangan tertulis, Rabu (19/12/2018).
6. Mahfud MD Beri Sindiran
Mantan Ketua MK, Mahfud MD pun membuat cuitan untuk menyinggung OTT KPK di Kemenpora melalui media sosial Twitter pada Rabu (19/12/2018) pagi.
Bahkan Mahfud MD juga menyebut nama pembalap internasional pada kicauannya tersebut.
Baca: Tanggapi Penganiayaan Habib Bahar bin Smith, Mahfud MD Bandingkan dengan Film Jackie Chan
"Luis, pembalap internasional asal Australia yg jg punya status WNI, ingin bertemu menpora, sekedar say hello. Sy ingin menemani tp staf sy blm diberi info jadwal. Pak Menpora sibuk benar," cuit @mohmahfudmd.
Lebih lanjut Mahfud menyebut jika Menpora akan lebih sibuk karena ada kasus OTT.
"Sekarang akan makin sibuk kayaknya, ada OTT. Sy batal menemani," kicau @mohmahfudmd lagi.
Pada hari yang sama, sebelumnya @mohmahfudmd juga menyinggung kasus pejabat yang terjerat kasus OTT.
Bahkan Mahfud menuliskan 'Saya terkejut bagai disambar petir, sediih' hampir sama dengan apa yang dikatakan ekretaris Kemenpora Gatot S. Dewa Broto sebelumnya.
"Ada pejabat kena OTT. Atasan pejabat tersebut bilang, "Saya terkejut bagai disambar petir, sediiih, sebab setiap hari sdh saya ingatkan agar ber-hati2....," kicau @mohmahfudmd.
Lebih lanjut Mahfud MD juga memberikan sindiran jika atasan pejabat meminta untuk hati-hati supaya tidak ketahuan.
Baca: Rangkuman Fakta OTT Kemenpora, Terbaru: KPK Amankan ATM dan Uang Tunai Rp 300 Juta
"Hehehe, Mungkin tiap hari dia mengingatkan agar ber-hati2 supaya tidak ketahuan, agar tdk kena OTT," tulis @mohmahfudmd.
Namun saat ditanya oleh netter apakah cuitan tersebut menyindir dan menuduh kasus OTT, Mahfud langsung memberikan jawaban.
Cuitan tersebut pun berlanjut dengan humoran Mahfud MD yang lain.
"Ada pejabat kena OTT. Atasan pejabat tersebut bilang, "Saya terkejut bagai disambar petir, sediiih, sebab setiap hari sdh saya ingatkan agar ber-hati2...." Hehehe, Mungkin tiap hari dia mengingatkan agar ber-hati2 supaya tidak ketahuan, agar tdk kena OTT," tulis @mohmahfudmd. (*)
Tribunnews.com/ Siti Nurjannah Wulandari