Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun Lifestyle

Jelang Hari Ibu 22 Desember Besok, Ternyata Ini Hasil Survey Harapan Seorang Ibu Kepada Anaknya

Hari Ibu jatuh pada 22 Desember 2018 besok, satu hari jelang hari ibu tersebut ternyata Ini Hasil Survey Harapan Seorang Ibu Kepada Anaknya Kelak

Penulis: Umar Agus W
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
zoom-in Jelang Hari Ibu 22 Desember Besok, Ternyata Ini Hasil Survey Harapan Seorang Ibu Kepada Anaknya
wobm.com
Hasil Survey Harapan Seorang Ibu terhadap Anaknya 

TRIBUNNEWS.COM -  Di Indonesia peringatan Hari Ibu jatuh pada 22 Desember atau tepatnya esok hari.

Jasa dan pengorbanan seorang Ibu memang sangatlah besar dan tak tergantikan oleh apapun.

Seorang Ibu memang banyak tak meminta hal-hala yang macam-macam kepada anaknya.

Mereka hanya kerap berharap kepada anaknya agar kelak dapat merawat mereka ketika mereka sudah tua.

Baca: Hari Ibu 22 Desember : Tonton 5 Film tentang Perjuangan Ibu, Mulai Drama hingga Horor

Terkait hal tersebut ternyata dari survey seorang ibu di Indonesia memiliki harapan yang hampir sama atau mayoritas ibu pada umumnya.

Mengutip dari Kompas.com, dalam survei terhadap 900 responden yang berdomisili di Jabodetabek.

Ilustrasi ibu dan anak
Ilustrasi ibu dan anak (Hufftington Post)

Mayoritas ibu di Indonesia menilai anak adalah sosok yang mewarisi keturunan keluarga untuk masa depan (64,3 persen), sosok yang akan mengurus orangtua di masa datang (57,9 persen), dan sosok yang bisa mengabulkan cita-cita orangtuanya (57 persen).

Berita Rekomendasi

Tiga penilaian tersebut merupakan hasil survei yang unik dari Indonesia, karena 30 poin lebih tinggi dibandingkan negara lain.

Para ibu di Jepang (66,6 persen) dan Finlandia (98,9 persen), menilai bahwa anak adalah sosok yang memakmurkan kehidupan sehari-hari.

Adapun ibu di China menilai bahwa anak adalah sosok yang mempunyai karakter atau kepribadian yang berbeda dengan orang tua (81,2 persen).

Survei ini dilakukan Bennese Educational Research and Development (BERD) Institute milik Benesse Corporation yang merupakan perusahaan pelayanan pendidikan di Jepang.

Baca: Sambut Hari Ibu, Inilah Sederet Lagu Bertema Ibu yang Menguras Air Mata

Selain itu, para ibu di Indonesia juga memiliki harapan besar anak-anaknya akan sayang pada keluarga (75,8 persen).

Sebanyak 53 persen ingin anaknya menjadi orang yang punya sikap kepemimpina, dan menjadi orang yang bisa memanfaatkan kemampuan tinggi dalam pekerjaan (35 persen).

Jawaban para ibu di Indonesia itu ternyata tak berbeda dengan para ibu di China (77,9 persen), Finlandia (81,7 persen), juga menginginkan buah hati mereka jadi orang yang menyanyai keluarga.

Hanya para ibu di Jepang yang berharap anak mereka jadi orang yang punya pendirian atau pendapat sendiri (72,3 persen).

Sementara itu dari sejarah hari ibu telah diatur dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember bertepatan pada ulang tahun ke-25 Kongres Perempuan Indonesia 1928.

HAri ibu
HAri ibu (fashionlady.in)

Mengutip dari wikipedia, tanggal 22 desember dipilih untuk merayakan semangat wanita Indonesia dan untuk meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara.

Namun kini, nilai itu telah berubah, Hari ibu diperingati untuk menyatakan rasa cinta dan kasih terhadap kaum ibu.

Biasanya dirayakan dengan menyelenggarakan berbagai acara seperti lomba memasak, merangkai bunga atau peragaan busana menggunakan kebaya.

Terinspirasi dari Pahlawan Wanita Abad ke -19 Awalnya, Hari Ibu di Indonesia dirayakan pada ulang tahun hari pembukaan Kongres Perempuan Indonesia yang pertama, yang digelar dari 22 hingga 25 Desember 1928.

Baca: Hari Ibu - Kisah 4 Seleb yang Berjuang Demi Anaknya, Polisikan Netizen Hingga Jadi Korban Penipuan

Kongres ini diselenggarakan di sebuah gedung bernama Dalem Jayadipuran, yang kini merupakan kantor Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional.

Terletak di Jl. Brigjen Katamso, Yogyakarta, kongres ini dihadiri sekitar 30 organisasi wanita dari 12 kota di Jawa dan Sumatera.

Di Indonesia, organisasi wanita telah ada sejak 1912.

Hal ini terinspirasi oleh pahlawan-pahlawan wanita Indonesia pada abad ke-19 seperti Kartini, Martha Christina Tiahahu, Cut Nyak Meutia, Maria Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Ahmad Dahlan, Rasuna Said, dan sebagainya.

Kongres dimaksudkan untuk meningkatkan hak-hak perempuan di bidang pendidikan dan pernikahan.

(Tribunnews.com/ Umar Agus W)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas