Fakta-fakta Terbaru Pasca Tsunami Selat Sunda: Korban Meninggal Mencapai 373 orang
Pasca tsunami di Selat Sunda pada Sabtu (22/12/2018), pemerintah melakukan penyelidikan. Selain itu PVMBG merekomendasikan pemasangan alat pemantau.
Penulis: Miftah Salis
Editor: Tiara Shelavie
Selain survei di laut, tim melakukan konfirmasi citra satelit resolusi tinggi oleh LAPAN, survei udara oleh BPPT, data GPS dan PASUT oleh BMKG, BIG, Pushidros TNI-AL, serta melibatkan industri di kawasan.
2. Analisa PVMBG
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menganalisa penyebab terjadinya tsunami di Selat Sunda.
Berdasarkan analisis sementara, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami PVMBG Sri Hidayati mengatakan , Gunung Anak Krakatau sebelum tsunami mengalami erupsi dan berfluktuasi secara terus menerus sejak Juni 2018.
"Tsunami yang terjadi pada 22 Desember 2018 kemungkinan besar dipicu oleh longsoran atau jatuhnya sebagian tubuh dan material Gunung Anak Krakatau (flank collapse), khususnya di sektor selatan dan barat daya. Masih diperlukan data tambahan dan analisis lebih lanjut untuk mengetahui apakah ada faktor lain yang berperan," jelasnya dalam keterangan tertulis, Selasa (25/12/2018), dikutip dari Kompas.com.
Baca: Sehari Sebelum Tsunami Selat Sunda, Dylan Sahara Masih Lakukan Sosialisasi bersama Sandiaga Uno
3. Tsunami seperti Selat Sunda jarang terjadi di dunia
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami PVMBG Sri Hidayati mengatakan tsunami yang melanda Selat Sunda merupakan kasus spesial dan jarang terjadi di dunia.
Pihaknya juga kesulitan memperkirakan kejadian partial collapse pada suatu gunung api.
4. PVMBG merekomendasikan alat pemantau
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) juga merekomendasikan pemasangan alat pemantau Gunung Anak Krakatau.
PVMBG merekomendasikan pemasangan alat pemantau karena tsunami ini tergolong spesial dan pihaknya kesulitan memperkirakan kejadian partial collapse.
"Untuk itu, pemantauan tsunami di tengah Selat Sunda baik dengan pemasangan peralatan pemantau, stasiun pasang surut di pulau sekitar Gunung Anak Krakatau atau BUOY maupun pemantauan visual dengan penginderaan jauh, sangat diperlukan," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (25/12/2018) dikutip dari Kompas.com.
5. Masyarakat dihimbau waspada
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami PVMBG Sri Hidayati menghimbau masyarakat di sekitar pesisir barat Banten dan pesisir selatan Lampung untuk tetap waspada.