4 Fakta dan Tanggapan Desakan Amien Rais Mundur dari PAN, Aktivitas Amien hingga Kata Pengamat
Lima orang pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) mendesak Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais untuk mundur dari PAN.
Penulis: Daryono
Editor: Fathul Amanah
Hingga berita ini ditulis, Amien Rais belum memberikan tanggapan secara langsung.
Namun, Amien Rais justru mengisi waktunya dengan bercengkerama dengan cucu-cucunya saat libur panjang kemarin.
Aktivitas Amien Rais itu diungkap oleh putri Amien Rais, Hanum Rais di akun twitternya, @hanumrais.
"Daripada nanggepin balik ke penyerang yg memang harus melakukan tugasnya, alhamdulilah longweekend kemarin Mbah Amien quality time with his grandchildren. Di luar sepak terjang politik keumatan yg dibangunnya, Mbah Amien is truly a family man. Makasih ya Mbah udah membersamai kami," tulis Hanum.
3. Isi lengkap surat
Berikut ini isi surat terbuka yang ditulis lima pendiri PAN:
Surat Terbuka untuk Amien Rais
Saudara Amien Rais yang kami hormati,
Setelah memerhatikan perkembangan kehidupan politik di negeri kita Indonesia selama beberapa tahun terakhir ini, khususnya kiprah Saudara sendirian ataupun bersama Partai Amanat Nasional (PAN), kami sebagai bagian dari penggagas dan pendiri PAN merasa bertanggung jawab dan berkewajiban membuat pernyataan bersama dibawah ini demi mengingatkan akan komitmen bersama kita pada saat awal pendirian partai sebagai berikut:
1. PAN adalah partai reformasi yang menjunjung tinggi kebebasan berpendapat dan menegakkan demokrasi setelah 32 tahun di bawah kekuasaan absolut orde baru yang korup dan otoriter.
2. PAN adalah partai yang berazaskan Pancasila dengan landasan nilai-nilai moral kemanusiaan dan agama.
3. PAN adalah sebuah partai modern yang bersih dari noda-noda orde baru dan bertujuan menciptakan kemajuan bagi bangsa.
4. PAN adalah partai terbuka dan inklusif yang memelihara kemajemukan bangsa dan tidak memosisikan diri sebagai wakil golongan tertentu.
5. PAN adalah partai yang percaya dan mendukung bahwa setiap warga negara berstatus kedudukan yang sama di depan hukum dan mempunyai hak dan kewajiban yang sama sebagai warga negara, tidak mengenal pengertian mayoritas atau minoritas.