Azrul Ananda Ungkap Alasan Persebaya Surabaya Kesulitan Bentuk Perencanaan Tim
Persebaya Surabaya masih sulit untuk membentuk perencanaan tim karena jadwal dan regulasi Liga 1 yang masih belum jelas.
Penulis: Gigih
Editor: Fathul Amanah
“Jangan sampai kami sudah ambil sesuatu lalu berubah lagi, katanya (liga) mulai Mei tapi setelah itu puasa otomatis bikin planning seperti apa, saya ajukan sponsor belum ada jadwal tidak bisa," ujar Azrul.
"Bagaimana kita bisa profesional kalau faktor di sekeliling belum jelas,” lanjutnya.
Selain masalah persiapan, rekrutmen pemain asing juga menjadi salah satu kesulitan Persebaya karena belum adanya regulasi yang jelas.
Regulasi pemain asing di Liga 1 2018 menyebutkan jika tiap klub hanya boleh memiliki tiga pemain asing non-Asia dan satu pemain asing Asia.
Persebaya sebelumnya sudah memiliki satu nama pemain asing non-Asia pada bek Otavio Dutra yang masih bertahan musim depan.
Jika tak ada perubahan regulasi pemain asing, pelatih Persebaya Djadjang Nurdjaman ingin mengisi tiga slot sisa dengan satu penyerang dan dua gelandang.
“Untuk gelandang, dua-duanya attacking tapi cari yang berbeda tipe, kan untuk gelandang bertahan sudah ada 4,” ujar Djanur dikutip Tribunnews.com dari laman Emosijiwaku.
Namun, Djanur belum menjelaskan bagaimana dua tipe gelandang yang diinginkan.
Tapi, jika melihat skema musim lalu, maka kemungkinan besar gelandang yang diinginkan salah satunya bertipe box to box midfielder dan satu lagi bertipe attacking midfielder murni.
Gelandang bertipe box to box midfielder dijalankan Fandi Eko Utomo musim lalu.
Ia mendapat tugas ganda untuk menyerang membantu Rendi Irwan dan kadang berdiri sejajar dengan gelandang bertahan Misbakus Solikin ketika bertahan.
Sementara peran attacking midfielder dijalankan Rendi Irwan, ia hanya fokus untuk membantu serangan dan kadang ikut melakukan pressing kepada bek lawan bersama striker murni David da Silva.
Namun, pelatih yang pernah menimba ilmu di akademi Inter Milan itu masih belum menentukan nama pasti untuk sektor gelandang.
“Masih mencari dan membandingkan, teman-teman dan agen banyak yang kirim nama dan videonya,” kata Djanur.