Fakta Singkat Liverpool Tersingkir dari Piala FA hingga Debut Pemain Muda
Berikut fakta-fakta Liverpool tersingkir dari Piala FA setelah kalah dari Wolverhampton Wanderers, debut Ki-Jana Hoever.
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Liverpool menelan kekalahan 2-1 dari Wolverhampton Wanderers (Wolves) dalam laga Piala FA kemarin Senin (7/1/2019) malam.
Selain menurunkan pemain mudanya, Liverpool menelan pahit atas cederanya bek tengah, Dejen Lovren, dalam pertandingan itu.
Berikut ini fakta singkat dari berbagai sumber soal pertandingan Liverpool vs Wolves yang berakhir dengan kekalahan The Reds, Liverpool.
1. Debut pemain muda 16 tahun
Pertandingan semalam menajdi debut Ki-Jana Hoever.
Mengutip laman resmi Liverpool FC, Ki jana Hoever masuk menjadi pemain termuda ketiga yang melakoni debut untuk Liverpool mneyusul cederanya Lovren.
Bek asal Belanda ini baru saja bergabung dengan The Reds dari Ajax awal musim ini.
Ia turun ke lapangan di menit keenam di ajang Piala FA di Molineux.
Hoever mencatat rekor baru di klub sebagai pemain paling muda yang bermain untuk Liverpool di Piala FA, di usia 16 tahun dan 354 hari.
Sekaligus menjadikannya pemain termuda ketiga yang membuat debut di berbagai kompetisi untuk the Reds.
Dalam catatan sejarah, Hoever kalah dari Jerome Sinclair (16 tahun dan enam hari) serta Jack Robinson (16 tahun dan 250 hari).
2. Klopp pilih Ki Jana Hoever
Dari laman resmi Liverpool FC, Jurgen Klopp membenarkan bahwa Dejan Lovren mengalami cedera hamstring saat Liverpool kalah 2-1 dari Wolverhampton Wanderers di Piala FA semalam.
Bek tengah itu dipaksa keluar dari lapangan setelah enam menit berjuang di Molineux.
Lovren digantikan pemain muda Ki-Jana Hoever sekaligus menjadi debut laga di Liverpool.
Klopp mengatakan cedera yang dialami Lovren adalah tiba-tiba di tengah pertandingan.
“Di tengah situasi hanya ada Fabinho dan Ki-Jana, maka mungkin beberapa orang yang sangat pintar akan memberi tahu saya bahwa saya tidak menghargai kompetisi atau apa pun karena pilihan saya," ujarnya.
“Jadi, kami mencoba melakukan semua hal (kami bisa), di sisi lain tidak masuk akal untuk membawa seorang bocah lelaki berusia 16 tahun sejak awal, tetapi dia melakukannya dengan baik."
"Begitulah mulanya, ketika anda benar-benar dibutuhkan siap, bukan hanya apakah anda cukup baik dan tidak berapa usia anda," kata dia.
3. Wolves atasi tim papan atas Liga Inggris
Nuno Espirito Santo, dalam laman resmi klb menggambarkan reaksi timnya terhadap kemenangan babak ketiga Piala FA Wolves atas Liverpool.
Wolves berhasil mengatasi tim papan atas Liga Inggrisr seperti Liverpool hingga Manchester United yang dibuat imbang.
"Yang penting adalah cara kami bereaksi segera, saat pertama bola naik, kami bereaksi dan pergi lagi, karena kami tahu kami mendapat ancaman," ujarnya.
"Cara kami kebobolan adalah sesuatu yang harus kami analisis karena kami memiliki begitu banyak orang di sana untuk menghindari situasi seperti itu, tapi saya sangat senang, para penggemar fantastis, di belakang tim," ungkapnya.
4. Bakat Ruben
Goll Ruben membawa kebanggaan tersendiri untuk sang pelatih Wolves, Nuno Espirito Santo.
“Dua gol berbeda, dua situasi berbeda, tetapi dua serangan bola bagus, itu adalah sesuatu yang telah kita lihat sebelumnya dan kita ingin melihatnya lagi dan bagian indah dari permainan yang dinikmati semua orang, tentu saja kami senang dan ini penting bagi individu," terang Nuno dilansir dari Wolves.
“Ruben memiliki bakat, ia menunjukkannya sebelumnya dan itu adalah sesuatu yang kami dorong untuk dia lakukan. Itu adalah serangan yang bagus dan kami senang untuknya, dan terutama penggemar kami. ”
Dalam pertandingan itu, Nuno mengangggap bahwa timnya bermain bagus dan terorganisir serta t kompak.
"Kami sulit untuk istirahat dan benar-benar lepas, setelah kami memainkan bola yang kami miliki, kami mencoba melakukan peregangan, jadi itu adalah penampilan yang sangat bagus dari para pemain hari ini," jelasnya.
"Kami bermain game demi game, pertandingan berikutnya adalah di Liga Inggris, itu sangat berarti karena ini adalah sebuah tantangan dan sebuah penghargaan untuk prestasi selanjutnya," pungkas dia.
(Tribunnews.com/Chrysnha)