Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tanggapi Kasus Vanessa Angel, Afi Nihaya Tuai Kontroversi karena Dianggap Rendahkan Martabat Istri

Afi Nihaya Faradisa menuai kontroversi seusai menanggapi kasus prostitusi online yang menjerat Vanessa Angel. Afi dianggap merendahkan martabat istri.

Penulis: Miftah Salis
Editor: Suut Amdani
zoom-in Tanggapi Kasus Vanessa Angel, Afi Nihaya Tuai Kontroversi karena Dianggap Rendahkan Martabat Istri
Kolase TribunSolo.com/Facebook Afi Nihaya Faradisa/Instagram @vanessaangelofficial
Afi Nihaya Faradisa (kiri) dan Vanessa Angel (kanan). 

TRIBUNNEWS.COM - Kasus prostitusi online yang menjerat artis cantik Vanessa Angel mendapat perhatian dari berbagai pihak termasuk Afi Nihaya Faradisa.

Afi Nihaya Faradisa merupakan gadis muda yang dulu sempat menjadi sorotan akibat kasus plagiarisme.

Afi mengemukakan pendapatnya mengenai kasus dugaan prostitusi online tersebut.

Baca: Gaya Liburan Vanessa Angel, Dimana Saja Tempat Liburannya?

Ia mengutarakan pendapatnya tersebut melalui unggahan di akun Facebook miliknya Afi Nihaya Faradisa pada, Minggu (6/1/2019).

Gadis tersebut mengutarakan beberapa poin.

Pada poin pertama Afi Nihaya menganalogikan kasus yang menjerat Vanessa seperti hukum pasar dalam bidang ekonomi.

Selalu ada permintaan dan penawaran.

Berita Rekomendasi

Menurutnya, Vanessa Angel berhasil melampaui hukum pasar dan menciptakan pasarnya sendiri.

Pada kalimat terkahir di poin pertama Afi mempertanyakan siapakah yang dianggap lebih murahan.

Baca: Vanessa Angel Masih Malu Temui Keluarga, Ini yang Dilakukan Sang Pacar, Bibblis

"1. Ada permintaan, ada penawaran. Hukum pasar dalam bidang ekonomi pasti seperti itu. Dan VA berhasil melampaui hukum pasar tersebut, dia menciptakan pasarnya sendiri. Dia yang memegang kontrol dan otoritas atas harga, bukan konsumennya. Saya justru penasaran bagaimana VA membangun value/nilai dirinya, sehingga orang-orang mau membayar tinggi di atas harga pasar reguler. Seperti produk Apple Inc. atau tas Hermes-- kita bisa belajar dari sana.
Padahal, seorang istri saja diberi uang bulanan 10 juta sudah merangkap jadi koki, tukang bersih-bersih, babysitter, dll. Lalu, yang sebenarnya murahan itu siapa? *eh (emoji)
(Makanya, kalau tidak mau dihakimi jangan menghakimi). (emoji)," tulis Afi.

Pada poin ini, unggahan Afi dianggap kontroversial karena merendahkan martabat seorang istri.

Beragam komentar muncul dari warganet menanggapi hal tersebut.

Ayu Swanditha: Afi Nihaya Faradisa memangnya tujuanmu sebagai wanita mau ikutan menaikkan pangsa pasar psk fi? Sgala kamu bilang seorang sitri itu murahan.

Di postingan lain warganet tersebut juga menganggap Afi merendahkan martabat seorang istri.

Ayu Swanditha: Afi Nihaya Faradisa psikolog macam apa kau ini. Merendahkan martabat seorang istri. Sgala bilang istri itu murahan.

Liezt Koziiyyah: Kamu masih boca ngomong seenak jidat mu saja. Kamu perempuan meskipun jdi istri. Setega itu km nyamain isyri sma PSK hey?

Terkait hal tersebut Afi Nihaya kemudian memberikan klarifikasi pada unggahannya, Selasa (8/1/2019).

Berikut klarifikasi dari Afi Nihaya Faradisa.

"KLARIFIKASI

Buat yang ngamuk-ngamuk terhadap status tanggapan saya soal VA:

Jika Anda merasa saya merendahkan istri, Anda salah. Itu cuma persepsi Anda terhadap tulisan saya. Dan namanya persepsi, bebas-bebas aja. Setiap orang pasti nangkapnya berbeda. Dan saya tidak bisa memaksa

Yang bisa saya katakan adalah saya sama sekali TIDAK menulis "istri lebih murahan/rendahan dari PSK". Anda hanya menyimpulkan dengan salah. Sangat salah.

Dan saya sama seksli tidak bermaksud merendahkan/membandingkan istri dengan PSK. Bagaimana bisa Ferguso, saya sendiri kan seorang perempuan. Saya punya mama. Dan saya akan jadi seorang istri, mama, dan melahirkan calon mama di masa depan. Apakah masuk akal kalau saya merendahkan mereka????? Jawab dong.

Tulisan saya bertujuan untuk menyinggung siapapun yang semata-mata menyalahkan/menghakimi VA. Dan ITU SUDAH SAYA TULIS DENGAN JELAS DAN EKSPLISIT BANGET DI NOMOR 1. Gitu maksudnya. Jadi, yang murahan adalah mereka-mereka yang menghakimi VA, sekaligus main asal menuding kalau kesalahan murni semua dari VA. Padahal ada andil si laki-lakinya juga. Yang diblow up di media dengan sangat gencar juga cuma si perempuannya. Saya jengah. Gitu lho maksud saya.
Anda mispersepsi.

Baca: Polisi Ungkap Profesi R yang Mengaku Fans Vanessa Angel Sampai Sanggup Bayar Sewa Rp 80 Juta

Kalau Anda TIDAK MERASA menghakimi VA, ya udah, berarti BUKAN ANDA yang saya maksud. Objektif yuk.

Kalau Anda merasa tersinggung, ya sudah, berarti Anda memang kaum "holier-than-thou" yang kemarin saya tulis, terlepas Anda itu perempuan, istri, ibu, laki-laki, atau alien sekalipun.

Memang susah ya mengedukasi masyarakat di negara yang tingkat literasinya nomor 2 dari bawah menurut PISA.
Susah, tapi saya tidak menyerah.

Terima kasih untuk semua yang mendukung saya memperjuangkan kesetaraan. (emoji)," tulis Afia.

Selanjutnya Afi menulis tiga poin lain.

Pada poin kedua ia menyebutkan jika masyarakat merasa lebih suci dan superior dibandingan manusia yang lain.

"2. Masyarakat kita mempunyai mentalitas "holier-than-thou" atau merasa diri lebih suci, lebih superior daripada manusia lain yang kebetulan terbuka aibnya. Karena itulah yang semacam ini bisa viral. Selanjutnya "flawed society" ini akan bergosip, menghujat di akun medsos artis yang bersangkutan, dan membully karena secara tidak sadar itu memberi kepuasan psikologis berupa perasaan "aku lebih baik, lebih bermartabat". Membuat orang lain menjadi bahan bercandaan itu enak. (emoji),"

Poin ketiga ia menyayangkan banyaknya eksploitasi pihak wanita daripada laki-laki.

"3. Media seperti Kumparan dan Jawa Pos memanfaatkan momen ini untuk berburu klik, view, dan pembaca dengan cara menyebutkan SECARA LENGKAP nama artis, tapi SAMA SEKALI TIDAK ADA nama laki-lakinya. Padahal, dalam transaksi ada penjual ada pembeli. Saya turut kecewa dengan kualitas jurnalistik yang sangat memihak dan mendiskreditkan perempuan (misoginis), hanya karena cara buruk seperti itu lebih efektif untuk menjaring minat pembaca. Shame on you! Please reveal both sides, it takes two to tango! (emoji),"

Pada poin terakhir, Afi menulis jika masyarakat Indonesia terlalu meletakkan semua kesalahan pada perempuan.

"4. Dalam masyarakat kita, memang apa-apa salah perempuan. Pemerkosaan salah perempuan. KDRT salah perempuan. Poligami salah perempuan. Suami selingkuh salah perempuan. Hamil di luar nikah salah perempuan. Prostitusi salah perempuan. Mengapa? Sederhana, karena masyarakat kita masih jahat terhadap perempuan.
Tidak ada kesetaraan gender, literasi sangat rendah, kaum terdidik masih sedikit. Ya begitulah karakteristik negara berkembang yang sakit kronis, penuh pejabat korup, banyak masalah SARA/HAM, kesejahteraan kurang.
Halo, sobat missqueen (emoji)

- Afi Nihaya Faradisa

#AfiPsikologi," tulis Afi.

Baca: Vanessa Angel Bantah Terlibat Prostitusi, Kronologi Versi Vanessa hingga Tak Ada Tarif Rp 80 Juta

Unggahan Afi tersebut menuai beragam komentar dari warganet.

Meskipun banyak warganet yang tidak setuju dengan unggahan tersebut, beberapa warganet mendukung pernyataan Afi.

Samsul Siregar: Bravo, tulisan yang bagus. Kita butuh Lebih banyak lagi perempuan yg berani dan mampu menyuarakan kesetaraan.

Dari Yanto: Untuk masalah ini q setuju fi,kenapa kok VE yang di pojok kan dan di hakimi,padahal ada pihak pemesan(laki2).nama laki2nya kok ngak di sebutkan.kenapa kok media menzolini VA.

Kartieni Nasila Cluzel: Sungguh tdk adil ya vi...perempuan yg jadi sasaran...perempuan selalu jadi the second...dan perempuan selalu menjadi dan menjadi....miris dan tdk adil vi (emoji)

(Tribunnews.com/Miftah)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas