Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Reaksi Tokoh Politik Pasca Tertangkapnya Bagus Bawana Putra, Penyebar Hoaks 7 Kontainer Surat Suara

Terkait tertangkapnya Bagus Bawana Putra, sejumlah tokoh politik turut memberikan tanggapannya. Siapa saja? berikut daftarnya!

Penulis: Fathul Amanah
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Reaksi Tokoh Politik Pasca Tertangkapnya Bagus Bawana Putra, Penyebar Hoaks 7 Kontainer Surat Suara
Thinkstock
Ilustrasi hoaks 

TRIBUNNEWS.COM - Pelaku penyebar hoaks lewat rekaman tentang tujuh kontainter surat suara telah tercoblos akhirnya tertangkap.

Dia adalah Bagus Bawana Putra yang tercatat sebagai warga Bekasi, Jawa Barat.

Pelaku berhasil dibekuk petugas di daerah Sragen, Jawa Tengah pada Senin (7/1/2019) lalu.

"Tersangka yang tinggal di Bekasi. Kami temukan tanggal 7 Januari di Sragen, Jawa Tengah," terang Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Albertus Rachmad Wibowo.

Rachmad menambahkan Bagus Bawana Putra (BBP) disebut membuat dan menyebarkan rekaman ke sejumlah platform media sosial seperti Twitter dan aplikasi WhatsApp Group (WAG).

BBP lalu berusaha menghilangkan dengan membuang seluruh barang bukti seperti ponsel dan kartu SIM, termasuk menutup akun pasca berita hoaks tersebut viral di media sosial.

Tak hanya menghilangkan barang bukti, ia juga kabur meninggalkan kediamannya di Bekasi, Jawa Barat.

Berita Rekomendasi

Terkait tertangkapnya Bagus Bawana Putra, sejumlah tokoh politik turut memberikan tanggapannya.

Berikut ulasannya yang dihimpun Tribunnews.com dari berbagai sumber.

Baca: TKN Minta Polri Tangkap Aktor Intelektual Di Balik Hoaks 7 Kontainer Surat Suara Tercoblos

1. Arief Poyuono

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono. (Wahyu Aji/Tribunnews.com)

Pertama ada Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono

Ia menegaskan penangkapan Bagus Bawana Putra merupakan upaya kriminalisasi.

"Akan kita lawan ini sudah kriminalisasi," ujar Arief saat dikonfirmasi Tribun, Selasa(8/1/2019) malam.

Arief juga sangat menyayangkan penangkapan tersebut dan menurutnya, polisi seharusnya menangkap sumber utama yang menyebar hoaks.

Sumber utama yang dimaksud Arief adalah adanya suara rekaman yang memberitahukan penemuan tujuh kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok berisi surat suara yang sudah dicoblos.

"Sumber utamanya yang harusnya dipidanakan," ujar Arief.

Lebih jauh Arief menjelaskan, dalam hal ini polisi juga harus mengerti dasar hukum terkait media sosial dan media massa mindstream.

"Kalau sumber di media online, media sosial berbicara, mempertanyakan masa ikut ditangkap, sementara sumber utamanya tidak. Polisi harusnya mengerti dasar hukumnya apa maknanya media sosial dan media mindstream,"kata Arief.

Baca: M Taufik Bantah Pelaku Penyebar Hoaks Tujuh Kontainer Relawan Prabowo-Sandi

2. Andre Rosiade

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Andre Rosiade
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Andre Rosiade (Ilham Rian Pratama/Tribunnews.com)

Hal berbeda justru diungkapkan Juru Bicara Prabowo-Sandi, Andre Rosiade.

Terkait penangkapan Bagus Bawana Putra, jubir Prabowo-Sandi itu mengatakan bahwa tersangka pembuat konten hoaks tujuh kontainer surat suara itu bukanlah bagian dari relawan Prabowo-Sandi yang terdaftar di Badan Pemenangan Nasional (BPN).

Menurut Andre, pihaknya sama sekali tidak mengenal dan belum pernah bertemu dengan Bagus Bawana Putra.

"Kita tidak mengenal yang bersangkutan, sudah dicek di BPN dan juga organisasinya tidak terdaftar," terang Andre.

Sehingga menurut Andre tidak ada kaitannya sama sekali hoaks tersebut dengan kubu Prabowo-Sandi.

Terlebih menyebut hoaks tersebut berasal dari kubu Prabowo-Sandi.

"Terus terang kami tidak tahu," katanya.

BPN juga mempersilahkan kepada pihak kepolisian untuk mengusut kasus hoaks itu sampai tuntas.

Termasuk mencari dalang dan motif penyebaran hoaks tersebut.

"Silahkan proses oleh kepolisian," pungkasnya.

Baca: Polisi Tangkap Pembuat Hoaks Surat Suara Tercoblos

3. Fadli Zon

Wakil ketua umum Grindra Fadli Zon yang menjadi  pembicara  dalam  diskusi
Wakil ketua umum Grindra Fadli Zon yang menjadi pembicara dalam diskusi "Pilkada Buat Siapa?" dikawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, (13/9/2014). UU Pilkada yang masih di godong DPR ini menjadi perdebatan seru bagi warga. (Warta Kota/Henry Lopulalan) (Warta Kota/henry lopulalan)

Terakhir ada tanggapan dari Wakil Ketua DPR, Fadli Zon.

Senada dengan Andre Rosiade, Fadli Zon menegaskan bahwa Bagus Bawana Putra bukanlah relawan Prabowo-Sandi.

"Saya kira tidak ada tuh nama relawan kami yang terdaftar atas nama itu atau organisasinya," kata Fadli Zon di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (9/1/2019).

Fadli Zon meminta polisi mencari informasi akurat dan menolak jika ada yang mengaitkan kasus hoaks tersebut dengan kubu Prabowo-Sandi.

"Jadi dalam soal-soal yang seperti itu kami berharap ada informasi yang akurat. Jangan kemudian mereduksi atau menarget itu sebagai bagian dari tim kami. Saya kira tidak ada, yang sudah kita telusuri tidak ada atas nama itu," tutur Fadli Zon.

Fadli Zon juga mengaku kubu Prabowo-Sandi kerap dirugikan dengan kasus-kasus hoaks yang terjadi belakangan ini.

Ia berharap penegakan hukum dilakukan tanpa pandang bulu.

"Kami sampaikan bahwa selama ini kami yang dirugikan dalam banyak hal, termasuk isu penegakan hukum termasuk hoaks ini selalu tumpul kepada pihak yang dianggap dekat dengan penguasa, tapi tajam terhadap oposisi atau pihak yang kritis terhadap pemerintah," keluhnya.

(Tribunnews.com/Fathul Amanah)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas