5 Fakta Kopaska, Dislambair, hingga Kecangggihan KRI Spica Temukan CVR Lion Air JT 610
Kopaska hingga kecanggihan KRI Spica temukan cockpit voice recorder (CVR) pesawat Lion Air PK-LQP nomor penerbangan JT 610 pada Senin 14 Januari 2019
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Sri Juliati
Harjo menuturkan, teknologi-teknologi itu akan dikombinasikan guna menemukan black box yang diduga berada di area seluas 5x5 meter persegi.
"Kemudian dipandu lagi dengan magnetometer itu seharusnya secara teoritis harusnya bisa ketemu kecuali Allah menghendaki yang lain," ujar Harjo.
Selain alat-alat tersebut, 55 awak kapal, 9 petugas KNKT, 18 penyelam, tiga ilmuwan, dan tiga orang analis juga dikerahkan dalam proses pencarian lanjutan.
4. Mengenal Kopaska
Kelompok personel yang ikut dalam pencarian CVR adalah pasukan itu bernama Komando Pasukan Katak (Kopaska).
Dikutip dari Wikipedia, Kopaska dibentuk pada 31 Maret 1961 oleh Soekarno demi membantu merebut Irian Barat.
Kopaska serupa tugasnya dengan US Navy Seals yaitu meladeni peperangan aspek laut.
Untuk menjadi anggota Kopaska persyaratannya sangatlah berat.
Calon Kopaska atau acapkali disebut siswa Pendidikan Komando Pasukan Katak (Dikkopaska) harus melalui tahapan-tahapan pendidikan macam tes ketahanan air, psikotest khusus, kesehatan khusus bawah air dan berbagai tes jasmani serta lainnya.
Siswa Dikkopaska harus memiliki nilai dalam semua tes itu di atas rata-rata.
Setelah dibentuk pada 31 Maret 1961, para 'manusia katak' tak bisa lagi untuk berleha-leha.
Justru tugas berat menanti Kopaska dalam kampanye militer Trikora.
Misi pertama mereka ialah menenggelamkan kapal induk milik Belanda, Hr Ms Karel Doorman yang sedang sandar di Hollandia (Irian).
Tugas utama dari pasukan ini adalah peledakan/demolisi bawah air termasuk sabotase/penyerangan rahasia kekapal lawan dan sabotase pangkalan musuh, torpedo berjiwa (kamikaze), penghancuran instalasi bawah air, pengintaian.