Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tanggapan Sejumlah Pihak Soal Pidato Prabowo: Bantahan Dirut Garuda hingga Durasi Terlalu Panjang

Disebut bangkrut dalam Pidato Kebangsaan Prabowo, Direktur Utama Garuda Indonesia membantah. Berikut tanggapan beberapa pihak soal pidato Prabowo!

Penulis: Fitriana Andriyani
Editor: Sri Juliati
zoom-in Tanggapan Sejumlah Pihak Soal Pidato Prabowo: Bantahan Dirut Garuda hingga Durasi Terlalu Panjang
Kolase Kompas.com - Tribunnews
Disebut bangkrut dalam Pidato Kebangsaan Prabowo, Direktur Utama Garuda Indonesia membantah. Berikut tanggapan beberapa pihak soal Pidato Prabowo! 

TRIBUNNEWS.COM - Pidato Kebangsaan Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mendapat tanggapan dari beberapa pihak.

Satu di antaranya dari Direktur Utama Garuda Indonesia yang angkat bicara serta membantah pernyataan Prabowo soal Garuda yang bangkrut.

Pidato Kebangsaan bertajuk "Indonesia Menang" tersebut digelar di Jakarta Convention Center, Senin (14/1/2019).

Pidato Kebangsaan Prabowo dihadiri sejumlah tokoh politik dan pendukungnya seperti Susilo Bambang Yudhoyono, Amien Rais, Zulkifli Hasan, Titiek Suharto, dan lainnya.

Dalam pidato tersebut, banyak pernyataan Prabowo yang memicu beberapa pihak untuk memberikan tanggapan.

Berikut tanggapan beberapa pihak soal Pidato Kebangsaan Prabowo yang Tribunnews.com rangkum dari berbagai sumber.

Baca: Prabowo Sebut BUMN Bangkrut, Begini Tanggapan Rini Soemarno dan Dirut Garuda

1. Presiden PKS, Sohibul Iman

BERITA TERKAIT

Presiden Partai Keadilan Sosial, Sohibul Iman memberikan tanggapan soal Pidato Kebangsaan Prabowo Subianto.

Sohibul menganggap durasi Pidato Kebangsaan bertajuk "Indonesia Menang" terlalu panjang.

"Dari sisi waktu, terus terang saya mengkritik, ini terlalu lama," ujar Sohibul seusai acara, Senin (14/1/2019) malam, dikutip dari Kompas.com.

Prabowo berpidato selama 1 jam 23 menit.

Ketua Umum Partai Gerindra itu melontarkan sejumlah kritik terhadap pemerintah serta menyampaikan apa yang akan dilakukannya jika menang dalam Pilpres 2019.

Sohibul mengaku sudah pernah menyampaikan usulan mengenai waktu kepada calon wakil presiden Sandiaga Uno.

Dia menyarankan durasi pidato Prabowo tidak lebih dari setengah jam.

"Saya sebetulnya sudah bicara kemarin-kemarin dengan Sandi, 'San, jangan sampai ini lebih dari setengah jam.' Tapi Pak Prabowo rupanya memberikan banyak ilustrasi sehingga jadi molor," kata dia.

Baca: 6 Sindiran Prabowo dalam Pidato Kebangsaanya, Mobil ‘Etoke-etok’ hingga Optimisme Jokowi Tak Relevan

2. Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati

Dalam Pidato Kebangsaannya, Prabowo menyinggung soal krisis air bersih yang terjadi di Kabupaten Sragen.

Mendapati hal itu, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati beri tanggapan.

Yuni mengatakan, karakteristik wilayah Sragen yang sebelah utara Sungai Bengawan Solo itu adalah deretan pegunungan kendeng.

Jenis tanahnya adalah kapur, sehingga di wilayah tersebut tidak ada air.

Berdasarkan data BPBD Sragen, lanjut Yuni, terdapat tujuh kecamatan, 36 desa dan 146 dukuh yang terdampak kekeringan tahun 2018.

"Kami di Pemerintah Kabupaten Sragen bukannya tidak melakukan apa-apa, tapi kami melakukan berbagai upaya untuk mengatasi kekeringan," kata Yuni di Sragen, Jawa Tengah, Selasa (15/1/2019) kepada Kompas.com.

Yuni kemudian menjelaskan secara rinci upaya apa saja yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Sragen untuk mengatasi masalah kekeringan tersebut.

"Intinya, pemerintah bukan tidak melakukan apa-apa dan memang daerah yang disebut Pak Prabowo daerah yang jenisnya tanahnya berkapur."

"Di Sragen daerah yang seperti itu (berkapur) terletak di sebelah utara Bengawan."

"Dan hampir pasti setiap tahunnya memang mengalami kekeringan. Sehingga kami melakukan ini semua harapan kami berdampak baik di 2019 ini," ujar Yuni.

Menurutnya, kasus kekeringan tersebut tidak hanya terjadi di Sragen saja.

Tetapi juga di berbagai daerah lain di Indonesia.

"Karena Sragen disebut secara spesifik maka kami perlu menjelaskan apa yang dilakukan Pemkab Sragen, pemerintah provinsi dan pemerintah pusat," jelasnya.

Yuni tidak menampik pernyataan yang disampaikan Prabowo dalam pidato karena memang Sragen di bagian utara setiap tahun mengalami kekeringan.

"Tapi bukan berarti tidak ada upaya untuk menanggulangi. Upaya itu ada dan berkesinambungan sinergi antara pemerintah daerah sampai pemerintah pusat."

"Dan kebutuhan masyarakat tetap masih terpenuhi karena ada gotong royong, CSR, dan Sragen peduli," katanya.

Baca: Bahas Pidato Prabowo, Jokowi Tadi Malam Kumpulkan Menteri di Kompleks Istana Kepresidenan

3. Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah sebut pidato kebangsaan Prabowo "Indonesia Menang" telah gagal.

Gagal yang dimaksudkan Fahri Hamzah adalah tidak bisa memenuhi ekspektasi lawan.

"Saya menganggap, (pidato) itu gagal membuat Prabowo tampil menakutkan dan membahayakan."

"Sebab saya menilai ada upaya untuk melumuri Pak Prabowo dengan citra yang menakutkan," ujar Fahri di kompleks parlemen, Selasa (15/1/2019) dari Kompas.com.

Fahri Hamzah mengatakan, pidato tersebut mampu menghapus citra buruk yang melekat pada calon presiden nomor urut 02 tersebut.

Menurut Fahri, Prabowo selama ini dilabeli emosional dan mengancam emosional.

Sementara Pidato Kebangsaan "Indonesia Menang" tidak menunjukkan citra buruk tersebut.

"Faktanya makin panjang dia berbicara, ternyata dia orang yang sangat istilahnya tuh toleran, akomodatif," kata Fahri.

Satu di antaranya ketika Prabowo mengatakan akan meneruskan hal baik yang dilakukan pemimpin bangsa.

Termasuk hal baik yang ada di pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Baca: Komentari Pidato Kebangsaan, Andi Arief: Ada Camat dalam Pilpres 2019

4. Peneliti CSIS, Arya Fernandes

Arya Fernandes, Peneliti Center for Strategic and International Student (CSIS) beri tanggapan soal Pidato Kebangsaan Prabowo.

Arya menganggap Pidato Kebangsaan berjudul "Indonesia Menang" cenderung emosional.

"Kalau itu makanya saya bilang pidatonya sangat emosional gitu. Punya penuh kritik kepada pemerintah begitu," kata Arya saat ditemui Kompas.com di Tanah Abang, Selasa (15/1/2019).

Ia menilai, pidato Prabowo tidak akan membawa banyak pengaruh bagi pemilih pemula dan pemilih yang belum menentukan pilihan.

Sebab, kata Arya, isu yang disampaikan dalam pidato Prabowo selalu diulang-ulang tanpa diperdalam pembahasannya.

Beberapa isu yang dilontarkan bahkan pernah disampaikan Prabowo dalam kampanye Pilpres 2014 tanpa ada pendalaman.

Ia mengatakan, seharusnya Prabowo sudah memiliki isu utama dalam kampanye Pilpres 2019 yakni mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo dan menawarkan program baru di bidang ekonomi.

Namun, Arya menilai Prabowo tak banyak menyampaikan program ekonomi apa yang akan dijalankan jika ia terpilih.

"Padahal kalau penantang itu fokus pada beberapa isu yang kuat, misalnya isu-isu ekonomi begitu, mungkin pidatonya akan akan sangat menarik."

"Tetapi kan isu yang dibicarakan sangat luas itu. Mungkin juga ingin menargetkan masa pemilih yang luas," lanjut dia.

Baca: Pengamat: Tidak Ada yang Baru dari Pidato Prabowo Subianto

5. Wakil Ketua Dewan Penasihat BPN Prabowo-Sandi, Hidayat Nur Wahid

Wakil Ketua Dewan Penasihat Badan Pemenangan (BPN) Prabowo-Sandi, Hidayat Nur Wahid juga ikut memberi tanggapan soal Pidato Kebangsaan Prabowo.

Hidayat sebut pidato "Indonesia Menang" telah menjawab pesimisme orang terhadap Prabowo.

Termasuk pesimisme, program pembangunan tidak akan berjalan jika Jokowi tak lagi menjadi presiden.

"Ada yang pesimisme nanti kalau Jokowi tidak terpilih, maka pembangunan tidak berlanjut."

"Prabowo malah menegaskan bahkan beliau akan melanjutkan segala sesuatu hal yang baik dari presiden sebelumnya mulai dari Bung Karno sampai Jokowi sekali pun," ujar Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (15/1/2019) kepada Kompas.com.

Ia juga menegaskan, Prabowo tetap berpegang pada Pancasila dan UUD 1945 dalam menjalankan visi misinya.

"Jadi pesimisme yang dikembangkan oleh berbagai pihak apabila Pak Prabowo menang, tadi malam relatif dijawab dengan lugas dengan jelas," kata dia.

Termasuk soal ungkapan Indonesia akan punah.

Hidayat mengatakan, Prabowo justru memastikan Indonesia tidak akan bubar selama kuat dan mampu menyejahterakan rakyatnya.

"Intinya beliau dengan pidato tadi malam memberikan komitmen sangat jelas, beliau tidak menghadirkan pesimisme."

"Beliau tidak akan membahayakan Pancasila, kemenangan beliau justru dalam rangka Pancasila," ujar Hidayat.

Baca: 7 Fakta Polemik Pidato Prabowo Jelang Debat Pilpres 2019 yang Tuai Tanggapan dari Sejumlah Pihak

6. Penyanyi dan dokter bedah plastik, Tompi

Penyanyi sekaligus dokter bedah plastik, Tompi beri tanggapan terkait pernyataan Prabowo, gaji dokter lebih rendah dari tukang parkir dalam pidato "Indonesia Menang".

"Kita akan kurangi jarak antara orang kaya dan miskin, kami akan perbaiki tata kelola BPJS, dan jaringan sosial lainnya untuk cegah defisit."

"Dokter kita harus dapat penghasilkan layak, sekarang banyak dokter kita gaji lebih kecil dari tukang jaga parkir," kata Prabowo dalam pidatonya, mengutip Tribunnews Bogor.

Sebagai seorang dokter bedah plastik, Tompi angkat bicara soal pernyataan tersebut dengan berusaha berbaik sangka.

"Mungkin yg dimaksud Prabowo : gaji dokter lbh rendah dr tukang parkir adalah dokter yg bekerja sebagai asisten tukang parkir," tulis Tompi.

Baca: Soal Pidato Kebangsaan Prabowo Subianto, Rachmawati Semakin Yakin, Presiden PKS: Pidato Terlalu Lama

7. Dirut Garuda Indonesia, Ari Askhara

Dalam Pidato Kebangsaan "Indonesia Menang" Prabowo sebut maskapai penerbangan Garuda Indonesia bangkrut.

Mendapati hal itu, Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara membantah.

Menurut Ari, Garuda Indonesia saat ini masih tetap beroperasi.

Namun, dia mengakui Garuda Indonesia saat ini tengah menghadapi tantangan bisnis.

"Garuda Indonesia kalau bangkrut mungkin saya sudah tidak di sini (perusahaan). Kalau dibilang challenging, yes," ujar Ari di Jakarta, Selasa (14/1/2019), mengutip Kompas.com.

Ari mengakui hingga saat ini Garuda Indonesia masih merugi.

Namun, kerugian tersebut tak membuat maskapai plat merah itu bangkrut.

"Kami listed company, setiap 3 bulan bisa dilihat laporan keuangannya. Dari 2016 kita rugi Rp 3,6 triliun, per September kemarin rugi sekitar Rp 2 triliunan," kata Ari.

Ari menambahkan, masyarakat bisa memantau langsung kondisi keuangan Garuda Indonesia.

Sebab, perusahaannya tercatat di pasar modal.

Dengan begitu, perusahaannya wajib memberikan informasi kinerja keuangannya secara berkala kepada publik.

"Garuda Indonesia terbuka, enggak ada yang ditutup-tutupi. Struktur cost-nya juga kami sampaikan setiap paparan publik," ucap dia.

(Tribunnews.com/Fitriana Andriyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas