6 Fakta 'Nekat' Keluarga dan Ponpes Al Mukmin Siapkan Penyambutan Abu Bakar Ba'asyir Bebas
Polemik mencuat terkait kabar Abu Bakar Ba'asyir bebas, namun keluarga dan Ponpes Al Mukmin Sukoharjo tetap mempersiapkan penyambutan Ba'asyir
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Penjelasan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menyoal pembebasan Abu Bakar Ba'asyir menjadi polemik bagi publik.
Seperti diberitakan, Wiranto dalam konferensi pers kemarin Senin (21/1/2019) petang mengutarakan bahwa pembebasan terpidana terorisme itu harus dikaji ulang.
"Presiden memerintahkan kepada pejabat terkait untuk segera melakukan kajian secara lebih mendalam dan komprehensif guna merespon permintaan itu," ujarnya saat konferensi pers di kantor Kemenkopolhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Baca: Update Rencana Pembebasan Abu Bakar Baasyir, Pernyataan Jokowi Terbaru hingga Respons Keluarga
Ia menerangkan, sejak tahun 2017 silam, keluarga Abu Bakar Ba'asyir telah mengajukan permintaan pembebasan, karena pertimbangkan usia lanjut dan kesehatan yang semakin memburuk.
"Namun, tentunya masih perlu dipertimbangkan dari aspek-aspek lainnya, seperti aspek ideologi, Pancasila, NKRI, hukum, dan lain sebagainya," ungkap Wiranto.
Dirinya meminta, agar keputusan pemerintah yang masih mengkaji permintaan tersebut, tak menimbulkan spekulasi dikemudian hari.
"Jangan sampai ada satu spekulasi-spekulasi lain berhubungan dengan Abu Bakar Ba'asyir yang masih di dalam tahanan itu. Sekarang banyak sekali perkembangan informasi yang saat ini muncul dari beberapa pihak, dan ini penjelasan resmi dari saya, mewakili pemerintah," jelas dia.
Sementara, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga memberikan penerangan atas kabar pembebasan Ba'asyir.
Presiden menegaskan dirinya tidak bisa menabrak hukum untuk membebaskan terpidana kasus terorisme Abu Bakar Ba'asyir dari lembaga permasyarakatan.
Ba'asyir tetap harus mengikuti peraturan perundang-undangan jika ingin mendapatkan bebas bersyarat.
"Kita juga punya mekanisme hukum. Ada sistem hukum yang harus kita lalui, ini namanya pembebasan bersyarat, bukannya bebas murni. Syaratnya harus dipenuhi," ujar Presiden di Pelataran Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/1/2019).
"Kalau enggak (dipenuhi), kan enggak mungkin juga saya nabrak (hukum). Contoh, (syarat) soal setia pada NKRI, pada Pancasila, itu basic sekali, sangat prinsip sekali," lanjut dia.
Terkait hal itu, berikut inilah fakta-fakta terbaru aksi dan reaksi keluarga juga Ponpes Al Mukmin tetap melakukan persiapan penyambutan Abu Bakar Ba'asyir pulang ke Sukoharjo.
1. Ponpes Al Mukmin terus bersiap
Dikutip dari TribunSolo.com, Ponpes Islam Al Mukmin Ngruki, Grogol, Sukoharjo terus mempersiapkan kedatangan Abu Bakar Ba'asyir.
Meski pada Senin (21/1/2019) malam, Menko Polhukam Wiranto, sempat mengeluarkan pernyataan resmi untuk mempertimbangkan kebebasan Abu Bakar Ba'asyir, pihak Ponpes sepertinya mengabaikan hal tersebut.
Humas Ponpes, Muchshon, mengatakan pihaknya hanya menerima informasi dari satu pintu yaitu pihak keluarga.
"Kita juga masih menunggu informasi dari Ustaz Iim (Abdul Rochim), sejauh ini belum ada informasi lanjutan," katanya kepada TribunSolo.com, Selasa (22/1/2019) siang.
Dari pantauan lapangan, tenda juga telah selesai terpasang di halaman depan ponpes untuk menyambut tamu.
Pantauan TribunSolo.com, tidak ada aktivitas menonjol yang dilakukan di dalam Ponpes Islam Al Mukmin Ngruki.
"Kita juga akan mengundang MUI Solo, MUI Sukoharjo, dan sebagian pimpinan pesantren," katanya.
Rencana penyambutan Abu Bakar Ba'asyir saat ini terus berjalan sesuai rakor antara pengurus Ponpes dan Polres Sukoharjo.
2. Acara penyambutan
Direktur Bidang Sarana Ponpes Islam Al Mukmin, M Sholeh Ibrahim, pada Senin (21/1/2019) malam mengatakan acara penyambutan akan digelar pada Rabu (23/1/2019) malam.
"Kalau acara habis Isya, kalau jam 17.00 wib kan mendekati salat Magrib dan Isya, jadi acaranya direncanakan habis makan malam," katanya kepada TribunSolo.com.
Pihak Ponpes Islam Al Mukmin Ngruki mengaku hanya menyebar beberapa undang 250 saja dalam penyambutan Abu Bakar Ba'asyir, namun dirinya mengatakan tidak menutup kemungkinan jika terjadi pengumpulan masa.
"Karena beliau tokoh dan miliknya umat, kita tidak bisa memprediksi, kita tetap welcome," tutupnya.
3. Pulang naik bus
Kepulangan Abu Bakar Ba'asyir direncanakan akan menggunakan bus dari Jakarta menuju ke Ponpes Islam Al Mukmin Ngruki, Grogol, Sukoharjo.
Hal ini disampaikan juru bicara Ormas Islam Solo, Endro Sudarsono seusai rakor dengan pengurus Ponpes dan Polres Sukoharjo, Senin (21/1/2019).
"Naik bus berangkat pagi, sore sampai sini (Ngruki, red)," katanya dikutip dari TribunSolo.com.
Saat kepulangan Abu Bakar Ba'asyir, Endro memastikan tidak ada pengerahan massa.
"Tidak ada pengerahan massa saat kepulangannya (Abu Bakar Ba'asyir, red), dipastikan tidak ada penjemputan maupun konvoi di jalan," katanya.
Hal ini dikarenakan pembebasan Abu Bakar Ba'asyir sudah selaras dengan apa yang diinginkan oleh pihaknya.
"Kami ingin bersinergi dengan kepolisian," katanya.
Endro menambahkan akan ada penjagaan ketat dari pertigaan Sriwedari hingga Ponpes Al Mukmin Ngruki.
"Kalau barikade pagar betis hanya di Pringgolayan, kalau membantu lalu lintas mulai dari pertigaan Sriwedari," katanya.
4. Personel gabungan siap lakukan pengamanan
TribunSolo.com memberitakan, pengamanan akan dilakukan Polres Sukoharjo setelah keluar dari Pintu Tol Ngasem, yang mana pengamanan rute menjadi fokus utama.
KabagOps Polres Sukoharjo, Kompol Teguh, mengatakan pihaknya telah menyiapkan pengamanan saat kepulangan Abu Bakar Ba'asyir.
"Kita akan siagakan 75 personel gabungan yang meliputi Satlantas, Reskrim, Sabhara, Polsek Kartasura, dan Polsek Grogol," katanya.
Jumlah tersebut bisa bertambah menyesuaikan kondisi dilapangan dan permintaan dari Ponpes atau keluarga.
"Kami masih terus berkoordinasi dengan pihak ponpes maupun keluarga Abu Bakar Ba'asyir terkait pengamanan," katanya.
Selain pengamanan rute, Polres Sukoharjo juga akan melakukan pengamanan terkait antisipasi gangguan.
Sementara itu, Dandim 0726 Sukoharjo, Letkol Inf Chandra Ariyadi Prakoso, menambahkan pihaknya siap bekerja sama dengan elemen-elemen yang lain termasuk polri untuk membantu pengamanan Abu Bakar Ba'asyir.
5. Pengurus Ponpes tak hiraukan pernyataan Wiranto
Pengurus Ponpes Islam Al Mukmin, Ngruki, Grogol, Sukoharjo, tidak menghiraukan pernyataan Wiranto mengenai pembebasan Abu Bakar Ba'asyir harus dikaji ulang.
Wakil Direktur Bidang Sarana Ponpes, M Sholeh Ibrahim mengatakan pihaknya terus mempersiapkan kepulangan Abu Bakar Ba'asyir.
"Saya tau tadi, namun kami berpegang pada keluarga disana, karena koordinasinya memang dengan keluarga," katanya seusai Rakor di Ponpes Islam Al Mukmin Ngruki, Senin (21/1/2019) malam.
Dia menambahkan, tidak ingin terpecah dengan informasi dari sumber yang lain selain keluarga.
"Saya tidak berpikir ini kepentingan pencitraan atau petahana, saya hanya ingin beliau (Abu Bakar Ba'asyir) bebas," katanya.
Sholeh menambahkan jika ada perubahan, itu kehendak Allah.
"Manusia hanya bisa merencanakan, jadi nanti Allah yang menetapkan, jika beliau pulang pada Rabu (24/1/2019), dan jika ada perubahan hanya Allah yang bisa menentukan," katanya.
Sementara itu, juru bicara Ormas Islam Solo, Endro Sudarsono mengaku sedikit terkejut dengan pernyataan resmi Menteri Polhukam tersebut.
"Barusan kita dapat informasi untuk meninjau ulang, tapi meninjau ulang seperti apa kita belum tau, Pak Wiranto tidak menjelaskan."
"Informasi ini membuat kita deg-degan juga, nanti terjadi lagi peristiwa seperti tahun lalu," katanya.
Endro berharap tahun ini Abu Bakar Ba'asyir bisa bebas, agar kejadian yang lalu tidak terulang lagi.
6, Putra Ba'asyir menunggu
Kabar pembebasan Abu Bakar Ba'asyir semakin simpang siur setelah Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto mengeluarkan pernyataan resminya di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Senin (21/1/2019) petang.
Wiranto menegaskan, pembebasan Ba'asyir membutuhkan pertimbangan dari sejumlah aspek terlebih dahulu.
Di saat yang bersamaan, pihak Keluarga tengah mengurus administrasi kepulangan Abu Bakar Ba'asyir di Jakarta.
Sementara itu di Ponpes Islam Al Mukmin, Ngruki, Sukoharjo juga tengah mempersiapkan kepulangan Abu Bakar Ba'asyir.
Menanggapi hal tersebut, putra Abu Bakar Ba'asyir, Ustaz Abdul Rachim Ba'asyir (Iim) menyerahkan sepenuhnya kepada pengacaranya.
"Itu nanti biar lawyer saja, keluarga sudah menyerahkan hal tersebut kepada lawyer," katanya saat dihubungi TribunSolo.com, Senin malam.
Iim mengaku sudah membagi-bagi tugas dalam pembebasan ayahnya itu.
"Soal pembebasan Ustadz Abu Bakar kan inisiatifnya pemerintah lewat pak Yusril, nanti biar koordinasi dengan lawyer kami," katanya.
Iim juga menunggu pernyataan dari Yusril terkait dengan pernyataan Wiranto tersebut.
"Saya belum bisa memberi tanggapan lebih jauh, nanti biar lawyer atau pak Yusril saja," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.