Kantor Komdis PSSI Disegel Satgas Anti Mafia Bola, Komdis PSSI: Komite Adhoc Siap Bekerja
"Setelah Satgas Polri turun tangan, kini Komite Adhoc siap bekerja. Tentu ini akan menguatkan penegakan hukum dengan sinergi yang baik," ujar Umar.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Satgas Anti Mafia Bola menyegel kantor PT Liga Indonesia Baru (LIB) atau kantor Komisi Disiplin (Komdis) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Penyegelan kantor Komdis PSSI tersebut dilakukan terkait kasus dugaan pengaturan skor pada laga PSS Sleman vs Madura FC.
Ketua Tim Media Satgas Anti Mafia Sepakbola, Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan, penyegelan dilakukan pada Kamis (31/1/2019) malam.
"Iya benar, Kamis, 31 Januari 2019 sekitar pukul 22.00 WIB," ujar Argo, dikutip dari Tribunnews.com.
Baca: Penggeledahan Masih Berjalan, Penyidik Satgas Anti Mafia Bola Tambahan Datangi Kantor PSSI
Kantor Komdis PSSI diketahui berada di Rasuna Office Park, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Tampak garis polisi dibentangkan di sana sebagai tanda bahwa tak ada yang boleh memasuki kantor tersebut.
"Tim satgas anti-mafia bola telah melaksanakan police line di kantor komdis PSSI (PT. Liga), yang beralamat di Rasuna Office Park," ungkap Argo.
Sementara itu, Wakil Ketua Komite Disiplin, Umar Husein mengatakan, Komite Adhoc saat ini siap bekerja untuk mengungkap kasus pengaturan skor.
Baca: Geledah Kantor PSSI, Satgas Anti Mafia Bola juga Periksa Ruangan Joko Driyono
"Setelah Satgas Polri turun tangan, kini Komite Adhoc siap bekerja. Tentu ini akan menguatkan penegakan hukum dengan sinergi yang baik," ujar Umar, dikutip Tribunnews.com dari laman resmi PSSI, pssi.org.
Umar mengungkapkan, saat ini Komdis sedang mendalami beberapa kasus.
Di kantor FX Officer Tower, Jakarta, Komdis melakukan pemanggilan kepada Kalteng Putra dan PSS Sleman, Kamis (31/1/2019) malam.
Komdis memanggil perwakilan Kalteng Putra karena ingin mendengar keterangan terkait insiden isu pengaturan skor yang terjadi pada pertandingan Kalteng Putra dan Liga 2 pada tahun 2018.
Baca: Satgas Anti Mafia Bola Geledah 2 Kantor PSSI
Perwakilan Kalteng Putra yang hadir di antaranya manajer Rahmad Nasution, mantan pemain Taufi Kasrun dan Fery Aman Saragih.
Sidang tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Komdis, Asep Edwin.
"Terkait pemanggilan Kalteng Putra, tadi kami sudah mendapatkan keterangan," ungkap Umar.
"Kami masih mendalami karena belum ada bukti apa-apa. Dua pemain tersebut faktanya sudah tidak di Kalteng Putra. Dari hasil pemeriksaan, dua pemain ini diberhentikan tapi tidak ada urusannya dengan pengaturan skor," tambahnya.
Baca: Berompi Hitam, Satgas Anti Mafia Bola Cari Dokumen di Kantor PSSI
Untuk diketahui, pembentukan Komite Adhoc Integritas adalah bagian dari upaya PSSI untuk memerangi segala macam match-fixing atau pengaturan skor.
Komite tersebut merupakan awalan sebelum dibentuknya Departemen Integritas PSSI.
Komite Adhoc ini akan bekerja selama setahun, karena Departemen Integritas ditargetkan bisa terbentuk pada 2020.
Apalagi, FIFA memang sudah mengarahkan kepada para anggota mereka untuk membentuk Departemen Integritas sejak 2017 lalu.
(Tribunnews.com/Whiesa)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.