Tanggapi Rumor Ahok Bakal Gantikan Ma'ruf Amin, Andi Arief Singgung Gus Dur yang Dikudeta Megawati
Tanggapi Rumor Ahok Bakal Gantikan Ma'ruf Amin, Andi Arief Singgung Gus Dur yang Dikudeta Megawati, Simak ulasna lengkapnya berikut ini
Penulis: Umar Agus W
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
Tanggapi Rumor Ahok Bakal Gantikan Ma'ruf Amin, Andi Arief Singgung Gus Dur yang Dikudeta Megawati
TRIBUNNEWS.COM - Akhir-akhir ini warganet sedang ramai memperbincangkan tentang Basuki Tjahaja Purnama alias BTP alias Ahok akan gantikan Ma'ruf Amin.
Kabar tersebut beredar setelah dimuat di salah satu media tentang politik hal tersebut.
Terkait kabar serta isu yang beredar pun, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat, Andi Arief buka suara.
Andi Arief bahkan menyinggung kembali soal Gus Dur yang dikudeta Megawati melalui cuitan twitternya.
Berikut ulasan lengkap pemberitaan tentang kabar Ahok akan Gantikan Ma'ruf Amin yang sudahTribunnews.com rangkum dari berbagi sumber:
Kronologi Munculnya Pemberitaan
Rumor tentang kabar Ahok akan menggantikan posisi dari Ma'ruf Amin tersebut heboh di media Sosial.
Kabar tersebut berawal ketika sebuah koran yang bernama Indopos memuat tentang hal tersebut.
Mengutip dari Tribun Jakarta, koran Indopos mengangkat berita dan memberikan grafis berjudul 'Ahok Gantikan Maruf Amin' prediksi 2019-2024.
Koran tersebut pun beredar luas di masyarakat pada Rabu (13/2/2019).
Baca: Teka-teki Pernikahan Ahok BTP dengan Puput Nastiti Diungkap Ketua RT dari Motor Ayahnya
Dalam koran tersebut tertulis ada lima tahap skenario yang tertera di dalamnya:
Tahap 1, Jokowi-Maaruf terpilih, kemudian Maaruf berhenti dengan alasan kesehatan.
Tahap 2, diangkatlah Ahok sebagai Wakil Presiden karena kursi RI-2 kosong.
Tahap 3, Setelah Ahok diangkat, Jokowi mengundurkan diri dengan berbagai alasan.
Tahap 4, Ahok menjadi Presiden RI dan diangkatlah Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo sebagai wakil presiden.
Tahap 5, Ahok dan Hary Tanoe yang sama-sama berasal dari suku Tionghoa menjadi RI-1 dan RI-2.
Adanya pemberitaan tersebut langsung tuai polemik di tengah Pilpres 2019.
Tanggapan Andi Arief
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat, Andi Arief buka suara terkait hal tersebut.
Melalui akun resmi twitternya Andi Arief, @Andiarief_ bahkan menyinggung soal Gus Dur yang dikudeta Megawati.
Sejak di unggahnya cuitannya tersebut pada Sabtu (16/2/2019) hingga Minggu (17/2/2019) sudah mendapat retweet sebanyak 1900 kali.
Baca: 4 Fakta Kabar Ahok Gantikan Maruf Amin, Kronologi Hingga Respon Jokowi & TKN yang Laporkan Media
"Siapa bilang Kyai Makruf Amin gak bisa diganti Ahok. Bukannya dulu Gus Dur aja dikudeta Megawati. Pelakunya kan masih hidup," tulis politis Partai Demokrat yang lahir di lampung tersebut.
tak berhenti disitu saja, Andi Arief kembali menuliskan jika ia masih ingat betul tentang hal tersebut.
"Kalau anak-anak Gus Dur dan NU sudah melupakan Gus Dur yang dikudeta, saya belum," tambah cuitan Andi Arief melalui akun resmi Twitternya @AndiArief_.
Cuitan tersebut juga berhasil menyedot komentar dari para pengguna twitter.
Tercatat cuitan Andie RAief tersebut telah mendapat sebanyak 5.000 like serta 1200 komentar didalamnya.
Baca: POPULER - Nama Prabowo Tak Ada dalam Ucapan Terima Kasih Ani Yudhoyono, Andi Arief Beri Penjelasan
Pimred Indopos Buka Suara
Dengan ramainya pemberitaan tersebut, pimpinan redaksi (pimred) Indopos buka suara.
Pemimpin redaksi Indopos, Juni Armanto mengaku tidak mengira pemberitaan yang dimuat di medianya akan berbuntut panjang.
Mengutip dari Kompas.com, Juni Armanto mengatakan berita tersebut sebenarnya berupa bantahan atas hoaks yang beredar di media sosial.
Baca: Ramai Isu Maruf Diganti di Pilpres, Mahfud MD Bongkar Alasan Ahok Tak Mungkin Jadi Wapres Jokowi
"Intinya sebenarnya kami memperkirakan ini hanya berita bantahan saja yang viral di medsos," ujar Juni kepada wartawan, Jumat (15/2/2019).
Juni juga mengatakan pihaknya mau tidak mau menghadapi pengaduan TKN Jokowi-Ma'ruf ke Dewan Pers.
Indopos siap untuk menjelaskan duduk permasalahannya kepada Dewan Pers.
"Indopos ingin memberitakan Pilpres ini dalam kondisi netral, tidak berpihak kubu TKN dan BPN. Kalau ada case masalah ini, ini karena dinamika. Tetapi kalau sudah dilaporkan ke Dewan Pers ya sudah kita jelaskan seperti apa," ujar Juni.
(Tribunnews.com/ Umar Agus W)