Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Deretan Janji Jokowi, Program Baru Pencari Kerja dan Korban PHK hingga 11 Juta Sertifikat Tanah

Capres nomor urut 01, Joko Widodo alias Jokowi mengungkapkan sederet janji dalam pidato kebangsaannya kemarin Minggu (24/2/2019) di Sentul, Bogor

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Deretan Janji Jokowi, Program Baru Pencari Kerja dan Korban PHK hingga 11 Juta Sertifikat Tanah
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo menghadiri acara Konvensi Rakyat di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Minggu (24/2/2019). Konvensi Rakyat itu mengangkat tema optimis Indonesia maju. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Deretan janji-janji Jokowi dalam pidato kebangsaan kemarin, mulai dari program baru pencari kerja dan korban PHK hingga bagika  11 juta sertifikat tanah

TRIBUNNEWS.COM - Calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi) mengungkap sejumlah janji kampanye dalam Pidato Kebangsaan yang diadakan di Sentul, Bogor, kemarin Minggu (24/2/2019).

Mulai soal jaminan kesehatan berupa program Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang akan terus dilanjutkan dan program baru untuk para pencari kerja serta korban PHK.

Dalam pidati kebangsaan bertema "Optimis Indonesia Maju" itu, Jokowi juga berjanji akan membagikan 11 juta sertifikat tanah kepada warga hingga tahun depan jika terpilih kembali presiden.

Baca: Pujian TGB kepada Jokowi: Bertahun-tahun Difitnah Luar Biasa tapi Tidak Pernah Membalas

"Tahun depan, 11 juta sertifikat harus dibagikan kepada rakyat,"katanya.

Tak hanya itu, Jokowi juga menyinggung pihak yang memiliki lahan negara sangat luas untuk segera mengembalikannya kepada negara.

Dia berkeinginan untuk membagikan tanah tersebut kepada rakyat kecil dan membutuhkan.

Berita Rekomendasi

Berikut ini deretan janji-janji Jokowi dalam PIdato Kebangsaan  yang dikutip Tribunnews.com dari berbagai sumber.

1. Program KIS terus berjalan

Jokowi mengaku akan terus menjaga program Kartu Indonesia Sehat (KIS) untuk menjamin kesehatan seluruh masyarakat Indonesia, khususnya rakyat kurang mampu

Hal tersebut dilakukan Jokowi, mengingat kehidupannya sewaktu kecil dalam keadaan sulit dan orangtuanya selalu dihantui pikiran tidak bisa berobat ketika seorang anggota keluarnya sakit.

"Saya bertekad rakyat Indonesia harus bebas dari ketakutan itu," ujar Jokowi.

Sejumlah masyarakat menghadiri acara Konvensi Rakyat di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Minggu (24/2/2019). Konvensi Rakyat itu mengangkat tema optimis Indonesia maju. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Sejumlah masyarakat menghadiri acara Konvensi Rakyat di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Minggu (24/2/2019). Konvensi Rakyat itu mengangkat tema optimis Indonesia maju. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Capres petahana itu memaparkan, selama dirinya menjabat presiden dalam 4,5 tahun telah membuat program KIS dan akan terus dilanjutkan pada masa yang akan datang.

"92,4 juta jiwa telah memegang KIS, sehingga mereka dijamin kesehatannya dan tidak jatuh miskin jika anggota keluarganya jatuh sakit," papar Jokowi.

Selain menjamin kesehatan masyarakat, kata Jokowi, pemerintahannya juga telah menjalankan program Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk anak-anak Indonesia dapat bersekolah, tanpa terhalang kondisi ekonomi keluarga.

"18,7 juta siswa telah mendapatkan KIP untuk bersekolah, membeli buku dan lain-lainnya. Hampir 1 juta mahasiswa dari keluarga miskin mendapatkan beasiswa Bidikmisi dan Program Pengembangan Akademik," ujar Jokowi.

2. Bagikan 11 juta sertifikat tanah

Dikutip dari Kompas.com, Jokowi menjanjikan akan membagikan 11 juta sertifikat tanah kepada rakyat kecil hingga tahun depan jika terpilih kembali menjadi presiden.

Ia juga menyebutkan program sertifikasi tanah yang telah berjalan sejak pemerintahannya.

Dia merinci jumlah sertifikat yang telah dikeluarkan pemerintah hingga saat ini dan target ke depan.

"Kita telah bagikan sertifikat tanah seperti ini 5 juta lebih di 2017. Sebanyak 7 juta lebih di tahun 2018 dan kita akan membagikan target kita tahun ini 2019, 9 juta sertifikat harus dibagikan kepada rakyat," ujar Jokowi.

"Tahun depan, 11 juta sertifikat harus dibagikan kepada rakyat," tambah dia.

Para relawan yang hadir di Sentul langsung bertepuk tangan mendengar janji Jokowi.

Jokowi mengatakan, sertifikat tanah penting untuk memberikan kepastian hukum bagi pemiliknya.

Sertifikat tanah juga bisa digunakan warga untuk mengakses permodalan dengan menjadikannya sebagai agunan.

Hal inilah yang membuat pemerintah gencar membagikan sertifikat tanah untuk rakyat.

"Ini adalah wujud kedaulatan dan kepastian hukum bagi rakyat. Sertifikasi tanah memberi kepastian hukum kepada pemiliknya untuk mengolahnya, untuk akses permodalan, dan kepastian untuk hak warisnya," kata Jokowi.

3. Bagikan tanah konsesi

Jokowi juga menyentil pihak yang memiliki lahan negara sangat luas untuk segera mengembalikannya kepada negara.

"Kalau ada yang ingin mengembalikan konsesinya kepada negara, saya tunggu," ujar Jokowi.

Saat Jokowi berucap hal tersebut, para relawan yang hadir di lokasi acara langsung riuh dan berteriak 'balikin-balikin'.

Jokowi pun terdiam dan menunggu tenang para relawan untuk melanjutkan pidatonya kembali.

"Saya ulangi, kalau ada yang ingin mengembalikan konsesinya kepada negara, saya tunggu. Saya tunggu sekarang," kata Jokowi yang kembali disambut riuh para relawan.

Tiga kali Jokowi mengulangi perkataan tersebut dan relawan pun menyambutnya dengan penuh semangat dengan berteriak "balikin dan HGU Prabowo".

"Saya tunggu sekarang dan akan saya bagikan untuk rakyat kecil karena masih banyak rakyat membutuhkan," kata Jokowi.

Sebelumnya dalam debat kedua Pilpres 2019, capres Joko Widodo menyebut Prabowo memiliki lahan di Kalimantan Timur sebesar 220 ribu hektar dan di Aceh Tengah sebesar 120 ribu hektar.

Atas pernyataan Jokowi, Prabowo pun menyampaikan status tanah tersebut merupakan HGU yang sewaktu-waktu bisa diambil kembali oleh negara.

"Itu benar, tapi itu HGU (hak guna usaha), itu milik negara," ujar Prabowo.

"Setiap saat negara bisa ambil kembali. Kalau untuk negara, saya rela kembalikan itu semua," kata Prabowo.

"Tapi, daripada jatuh ke orang asing, lebih baik saya yang kelola karena saya nasionalis dan patriot," ucap Prabowo.

Baca: Ridwan Kamil Berpantun di Pidato Kebangsaan Jokiwi

4. Program baru sembako murah

Dalam pidato kebangsaannya, Jokowi memaerkan program baru sembako murah berupa Kartu Sembako Murah.

DIberitakan Kompas.com, kartu ini menjadi pelengkap Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS).

Jokowi mengatakan, KIP dibuat untuk menjamin anak Indonesia bisa terus bersekolah tanpa hambatan ekonomi.

Sementara, KIS menjamin kesehatan masyarakat dan memastikan mereka tidak jatuh miskin ketika ada anggota keluarga yang sakit.

"Tetapi semua hal itu tidak cukup, saya ingin melakukan lebih banyak lagi untuk kesejahteraan rakyat," kata Jokowi.

"Maka Program Keluarga Harapan (PKH) akan saya perkuat dengan program Kartu Sembako Murah," tambah dia sambil menunjukan kartunya. Relawan yang hadir langsung bertepuk tangan dan bersorak.

5. Program baru KIP kuliah

Masih dari Komas.com, Jokowi memperkenalkan program baru lainnya berupa KIP Kuliah.

Ia mengatakan, sudah ada 18,7 juta siswa yang mendapatkan manfaat KIP namun, pelajar yang merasakan manfaat KIP hanya sampai tingkat SMA.

Jokowi ingin jaminan pendidikan itu bisa dilanjutkan hingga kuliah untuk selanjutnya membuat program baru yaitu KIP-Kuliah.

"Kartu Indonesia Pintar yang sekarang hanya sampai di SMA, akan kami jadikan sampai kuliah. Artinya Kartu Indonesia Pintar Kuliah ini akan membantu biaya pendidikan. Membantu biaya pendidikan dari anak usia dini hingga kuliah dengan kartu ini," kata dia.

Baca: Jokowi Cerita Perjuangan Cari Kerja hingga Peranan Penting Perempuan, TGB Langsung Bereaksi

6. Janji untuk pencari kerja dan korban PHK

Selain dua program baru di atas, Jokowi berjanji akan mengeluarkan program Kartu Prakerja.

Program tersebut diperuntukkan bagi para pencari kerja dan korban Pemutusan Hubungan Kerja ( PHK) di Indonesia.

"Saya akan meningkatkan lebih banyak lagi program pelatihan untuk para pencari kerja dan korban PHK. Untuk itu, akan saya luncurkan yang namanya Kartu Prakerja. Ini untuk memberi layanan pelatihan vokasi dan up skilling," ujar Jokowi dikutip dari Kompas.com.

"Program ini merupakan pelatihan vokasi untuk meningkatkan keterampilan baik yang belum bekerja, bagi yang berstatus pekerja dan juga bagi yang akan berganti pekerjaan," lanjut dia.

Mendengar pernyataan Jokowi tersebut, lebih dari 15.000 pendukungnya di dalam dan luar ruang acara langsung bersorak sorai sambil bertepuk tangan membuat suasana menjadi riuh.

Jokowi mengatakan, program tersebut akan diluncurkan dalam waktu dekat.

Untuk tahapan yang pertama, pemerintah akan membuka program tersebut bagi 500.000 orang di seluruh Indonesia.

Tahun 2020 mendatang, apabila Jokowi kembali memenangkan Pemilihan Presiden 2019, program tersebut akan diperluas bagi 2 juta orang.

"Dengan kartu ini, kita akan terus meningkatkan program tersebut sehingga Indonesia ini akan memiliki sumber daya manusia yang berkualitas premium, yang mampu bersaing dalam negeri dan juga luar negeri. Saya optimis kerja, sekali lagi optimis kerja," lanjut Jokowi.

Tonton juga:

(Tribunnews.com/Chrysnha)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas