Andi Arief Akan Buat Perhitungan pada Karni Ilyas, Ini Alasannya
Politisi Demokrat, Andi Arief mengaku akan melakukan perhitungan pada Karni Ilyas. Ini alasannya.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Politisi Demokrat, Andi Arief mengaku akan melakukan perhitungan pada Karni Ilyas. Ini alasannya.
TRIBUNNEWS.COM - Politisi Demokrat, Andi Arief mengaku akan melakukan perhitungan pada Karni Ilyas.
Setelah dinyatakan bebas dari jeratan hukum atas kasus narkoba, Andi Arief kembali aktif di media sosial, terutama Twitter.
Terbaru, Andi Arief melontarkan cuitan tentang host talkshow Indonesia Lawyer Club (ILC), Karni Ilyas, Minggu (10/3/2019).
Baca: Andi Arief Unggah Bukti Hasil Laboratorium RSKO yang Nyatakan Hasil Tes Urine-nya Negatif
Baca: Soal Kasus Narkoba, Andi Arief: For All, Terutama Cebong: Saya tidak Tersangka, Hanya Terperiksa
Baca: BNN: Andi Arief Tetap Jalani Rehabilitasi Meskipun Hasil Tes Urinenya Negatif
Dalam cuitannya, pria asal Lampung itu merasa telah 'dihabisi' secara kejam oleh Karni Ilyas lewat tayangan foto yang tak bisa diklarifikasinya.
Andi Arief pun mengaku akan membuat perhitungan pada Karni Ilyas terkait tayangan foto tersebut.
"Ketimbang bang @karniilyas menghabisi saya secara kejam melalui foto2 yg saya tidak bisa klarifikasi, lebih baik angkat isu Shambar."
"Persoalan bang Karni menghabisi saya lewat tayangan foto, pada waktunya saya akan melakukan perhitungan," tulis Andi Arief memulai kembali cuitannya.
Baca: Seusai Diperiksa di RSKO, Andi Arief: Urine Saya Negatif
Baca: Komentar Cak Lontong Soal Andi Arief Ancam Tuntut Mahfud MD ke Jalur Hukum: Gak Lucu!
Sebagaimana diketahui, pada program ILC, Selasa (5/3/2019) lalu, mengangkat tema kasus Andi Arief terjerat narkoba: Pukulan Bagi Kubu 02?
Satu di antara yang menjadi narasumber adalah Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen), Partai Demokrat Rachland Nashidik.
Mulanya, Rachland Nashidik menyampaikan, beredarnya foto dan video saat Andi Arief ditangkap bukanlah dari pihak kepolisian, sebagaimana dikutip Tribunnews.com dari Warta Kota.
"Foto-foto, video yang beredar itu bersumber dari pihak yang tidak bisa diverifikasi, bukan dari kepolisian," kata Rachland Nashidik.
"Jangan lupa, polisi di dalam proses penyidikan tidak pernah boleh untuk mengeluarkan foto-foto dan video tersebut, apalagi pada saat penyidikan belum di mulai," sambungnya.
Sebagaimana diketahui, setelah penangkapan Andi Arief beredar sejumlah foto kamar hotel tempat Andi Arief ditangkap, Minggu (3/3/2019) lalu.
Foto-foto tersebut menunjukkan sejumlah barang bukti yang ditemukan di kamar hotel.
Serta foto kloset yang dibongkar untuk menemukan bong dan sabu-sabu.
Juga ada alat kontrasepsi di barang-barang yang ditemukan, tempat tidur hotel tempat Andi Arief ditangkap, sosok Andi Arief serta tampilan kamar, serta seorang perempuan.
Pada cuitan selanjutnya, Andi Arief mengaku dirinya bukan tersangka.
Namun, foto-foto yang beredar, menurut Andi Arief, sangat menyudutkannya.
"Saya tahu bang @karniilyas salah satu yang terlibat menghabisi saya dengan mengutus reporter TV One ke bareskrim dir 4 senin pk10.00 WiB untuk kemudian menyebarka sesuka hati foto-foto yang benar2 menyudutkan saya."
"Saya bukan tersangka bang Karni. Anda wartawan senior tapi abai," lanjut Andi Arief.
Masih dikutip dari cuitan Andi Arief, menurutnya, pihak kepolisian sudah bekerja profesional.
Andi Arief menulis, tidak ada barang yang disita, kecuali uang senilai Rp 20 ribu.
Selain itu, Andi Arief hanya menjadi tamu di kamar hotel tersebut saat dirinya ditangkap.
"Polisi sudah bekerja profesional, tidak ada barang yang disita dari saya hingga sampai mabes polri, hanya uang dua puluh ribu yg disita."
"Sekali lagi bagaimana mungkin bang @karniilyas sembrono dan menyebar foto yang sudah merugikan saya. Saya tamu di kamar itu," lanjut Andi Arief.
Ia pun meminta Karni Ilyas untuk meminta maaf pada dirinya sebab status Andi Arief hanyalah terperiksa sebagaimana dikatakan Kepala Bareskrim Polri, Komjen Idham Azis.
"Saya berharap bang @karniilyas dan TV one yang sudah menjadi algojo dalam menghabisi saya meminta maaf, sekali lagi saya hanya terperiksa seperti yang dikemukakan ka bareskrim," tulisnya.
Selain Karni Ilyas, pria yang telah mengundurkan diri dari jabatannya di Partai Demokrat ini juga mengaku akan menuntut Mahfud MD ke jalur hukum.
Hal ini terungkap lewat cuitan Andi Arief, beberapa waktu lalu.
Andi Arief semula meminta mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu agar tak berspekulasi dengan kejadian yang ia alami.
Selain mengancam akan menuntut Mahfud MD ke jalur hukum, Andi Arief juga akan meminta lembaga yang memberi gelar pada Mahfud MD agar mencabut gelar profesor.
"Pak Prof @mohmahfudmd, anda jangan berspekulasi dan sok tahu soal kejadian yg sedang saya alami."
"Saya bisa tuntut anda dalam jalur hukum dan meminta lembaga yang memberi anda gelar profesor mencabut gelar itu karena sok tahu dan sok bener," tulis Andi Arief, Rabu (6/3/2019).
Tak hanya itu, Andi Arief juga meminta agar publik serta Mahfud MD menyerahkan dan memercayakan masalah yang ia alami pada pihak kepolisian.
Pasalnya, pria kelahiran Lampung itu belum diadili atas kasus narkoba yang menjeratnya.
Menurut Andi Arief, Mahfud MD telah membuat kesimpulan secara sembarangan.
"Serahkan dan percayakan pada Polri yang sedang sedang menangani yang saya alami."
"Saya ini belum diadili dan belum ada putusan hukum soal saya, bagaimana gelar Profesor bisa menyimpulkan secara sembarangan Pak Prof @mohmahfudmd," tulis Andi Arief lagi.
Pria yang telah mengundurkan diri dari jabatan di Partai Demokrat tersebut menegaskan, ini adalah cuitan terakhirnya.
Apalagi saat ini, ia tengah menjalani pemeriksana di Polri.
Andi Arief mengaku terpaksa membuat cuitan karena ingin Mahfud MD berhenti berspekulasi dan membuat pengadilan sendiri.
"Ini tuit terakhir saya sama.saya menjalani semua yg diproses Polri."
"Saya terpaksa mentuit karena saya ingin Prof @mohmahfudmd berhenti berspekulasi dan membuat pengadilan sendiri," tutup Andi Arief.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)