Cerita Seorang Korban Selamat di Penembakan Masjid di New Zealand: Aku Tidak Bisa Selamatkan Temanku
Cerita Seorang Korban Selamat di Penembakan Masjid di Christchurch New Zealand: Aku Tidak Bisa Selamatkan Temanku
Penulis: Tiara Shelavie
Saat suara tembakan berhenti, mereka melihat dari balik pagar.
"Ada seorang pria yang mengganti senjata di jalanan di dekat masjid.
Ia mengambil senjata dan mulai menembaki lagi," ungkap seorang saksi mata.
Ahmed, yang menggunakan kursi roda, berada di ruang samping di masjid Al Noor ketika ia mendengar tembakan dan orang-orang berlarian ke ruangannya.
Ia bisa mendengar suara teriakan dan tangisan.
Saat ia sadar situasi sangat genting, ia berusaha melarikan diri dari masjid lewat pintu belakang menuju mobilnya.
Mohan Ibrahim melarikan diri melalui jendela di bagian jemaah wanita, ungkapnya pada BBC.
Khaled al-Nobani melihat temannya jatuh tertembak sedangkan ketiga anaknya berlari.
Ia mendeskripsikan bagaimana seorang pria mencoba "melompat" ke penembak dan mengambil senjatanya, tapi si penembak langsung menembaknya begitu saja.
Carl Pomare yang sedang lewat Al Noor dengan koleganya, mendengar suara tembakan dan melihat orang-orang berlarian dari masjid.
Ia dan yang lainnya, semua warga sipil yang lewat, mendirikan barikade.
"Kami mencoba menyelamatkan orang-orang sampai ambulance datang.
Orang-orang memohon meminta pertolongan kami," ungkapnya.
Saat penembakan besar-besaran terjadi di Al Noor, penembakan lain terjadi di masjid Linwood yang tak jauh dari sana.