Romahurmuziy Tulis Sulit Terbuka, Merasa Dijebak hingga Minta Maaf ke TKN, PPP dan Masyarakat
Dalam surat terbuka, Romahurmuziy mengaku merasa dijebak, ia juga minta maaf kepada TKN, Pengurus PPP, keluarga dan seluruh masyarakat Indonesia.
Penulis: Fitriana Andriyani
Editor: Tiara Shelavie

TRIBUNNEWS.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) tetapkan Romahurmuziy sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait jual beli jabatan di Kementerian Agama ( Kemenag).
Sesaat sebelum meninggalkan Gedung Merah Putih KPK, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan itu memberikan surat terbuka.
Dua lembar surat tulisan tangan yang berjudul "Surat Terbuka untuk Indonesia" itu berisi 7 poin.
Di akhir suratnya, Romahurmuziy membubuhkan tanda tangan.
Baca: Romahurmuziy Jadi Tersangka, Pendukung Prabowo Ungkit Video Pidato Romy tentang Penjahat & Pejabat
Romahurmuziy memulai surat itu dengan mengutip pepatah Arab, "musibah yang menimpa satu kaum akan menjadi manfaat dan faedah untuk kaum yang lain.
Dalam surat terbuka itu, Romahurmuziy megaku dirinya merasa dijebak dengan tindakan yang tak pernah ia duga, pikir, dan rencanakan.
Ia bahkan mengaku tak memiliki firasat sama sekali.
Romahurmuziy mengaku dijebak karena ia mengaku berniat baik, tetapi justru berujung petaka.
Romahurmuziy menceritakan dirinya menerima sebuah permohonan silaturahmi di sebuah hotel yang sangat terbuka dan semua orang bisa melihatnya.
Dalam surat terbuka itu, Romahurmuziy juga menyampaikan permintaan maaf kepada sejumlah pihak.
Ia meminta maaf kepada rekan-rekan di Tim Kampanye Nasional ( JKN) Jokowi-Ma'ruf Amin dan masyarakat Indonesia atas kegaduhan yang ia sebabkan.
Baca: Kronologis OTT KPK Terhadap Romahurmuziy di Surabaya
Romahurmuziy menganggap kejadian ini sebagai risiko yang harus ia tanggung sebagai pemimpin.
Permintaan maaf juga ia sampaikan untuk warga dan pengurus PPP atas persepsi dan dampak yang ditimbulkan dari kasus ini.
Ia juga berpesan kepada rekan partainya agar kendurkan perjuangan karena waktu menuju pemilu hanya tinggal hitungan hari.
Ia juga meminta maaf kepada seluruh anggota keluarganya, terkhusu untuk istri dan anak tercinta.
Berikut isi lengkap surat terbuka Romahurmuziy.
1. Saya ingin memulai dengan pepatah Arab: musibah yang menimpa suatu kaum akan menjadi manfaat dan faedah untuk kaum yang lain.
2. Saya merasa dijebak dengan sebuah tindakan yang tidak pernah saya duga, saya pikirkan, atau saya rencanakan bahkan firasat pun tidak.
Itulah kenapa saya menerima sebuah permohonan silaturahmi di sebuah lobi hotel yang sangat terbuka dan semua tahu bisa melihatnya.
Ternyata niat baik ini menjadi petaka.
Baca: Yunarto Wijaya Minta Publik Tak Puji Jokowi Soal OTT Romahurmuziy, Ferdinand : Kali Ini Gw Setuju
3. Dengan adanya informasi pembuntutan saya selama beberapa pekan bahkan bulan sebagaimana disampaikan penyelidik, inilah resiko menjadi juru bicara terdepan sebuah koalisi yang menginginkan Indonesia tetap dipimpin oleh paham nasionalisme-religius yang moderat.
4. Kejadian ini juga menunjukkan inilah resiko dan sulitnya menjadi salah satu public figure yang sering menjadi tumpuan aspirasi tokoh agama atau tokoh-tokoh masyarakat dari daerah
5. Kepada rekan-rekan TKN Jokowi-Amin dan masyarakat Indonesia, saya mohon maaf atas kejadian menghebohkan yang tidak diinginkan ini.
Inilah resiko pribadi saya sebagai pemimpin yang harus saya hadapi dengan langkah-langkah yang terukur dan konstitusional dengan mengedepankan asas praduga tak bersalah.
Mohon doanya.
6. Kepada warga PPP di seluruh pelosok tanah air; rekan-rekan pengurus DPP DPW, DPC, PAC dan Ranting : saya menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya atas seluruh persepsu dan dampak akibat kejadian yang sama sekali tidak pernah terlintas di benak ini.
Jangan kendurkan perjuangan karena waktu menuju pemilu hanya tinggal hitungan hari.
Saya sudah keliling nusantara dan meyakini PPP lebih dan mampu untuk melewati ambang batas parlemen.
Saya akan segera mengambil keputusan yang terbaik untuk organisasi, setelah bermusyawarah dengan rekan-rekan fungsionaris DPP dan DPW dalam keterbatasan komunikasi yang saya miliki saat ini.
Baca: Romahurmuziy Jadi Tersangka, Mahfud MD: Tak Mungkin Saya Bilang Romy Dijebak KPK
7. Kepada kakak, adik, keluarga besar terkhusus istri dan anakku tercinta, Ayah mohon maaf yang sebesar-besarnga atas segala kesedihan, kerepotan dan perasaan yang kalian terima.
Dengan seluruh perasaan Ayah yang masih tersisa saat ini, dengan segala ketulusan Ayah, mohon keyakinan kalian bahwa apa yang sesungguhnya terjadi tidaklah seperti yang tampak di media.
Ikhlaskanlah takdir yang menimpa Ayah sebagi pemimpin saat ini.
Istriku, belahan nyawaku, Engkaulah kekuatanku.
Aku yakin kita terus saling menguatkan, menghadapi badai ini agar cepat berlalu.
Aku merasakan begitu besarnya cinta dan kesungguhan serta pengorbananmu mendampingiku.
Terimakasih untuk terus mempercayaiku.
Karenanya izinkan aku untuk terus mencintaimu.
Titip cium untuk anak kita setiap hari.
(Tribunnews.com/Fitriana Andriyani)