Survei Elektabilitas Jokowi Menurun, Timses Bantah Tidak Maksimal, Bamsoet Optimis Naik Lagi
Timses Jokowi-Ma'ruf membantah jika tidak bekerja maksimal setelah survei elektabilitas Litbang Kompas menunjukkan penurunan yang sangat drastis.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Pravitri Retno W
Survei elektabilitas yang dilakukan Litbang Kompas menunjukkan penurunan drastis dari paslon Jokowi-Ma'ruf. Timses membantah jika mereka tidak bekerja maksimal.
TRIBUNNEWS.COM - Survei yang dilakukan Litbang Kompas terhadap dua pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, mengalami perubahan.
Dari data survei elektabilitas Litbang Kompas, terlihat jarak antara kedua paslon semakin menipis.
Saat ini, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf berada di angka 49,2 persen, sedangkan Prabowo-Sandi berada di angka 37,4 persen.
Baca: Soal Survei Kompas, TKN Optimis Jokowi - Maruf Amin Akan Menangi Pilpres 2019
Baca: Elektabilitas Jokowi-Maruf di Jateng Turun 13,8 Persen, Prabowo-Sandi Naik 7,9 Persen di Jakarta
Dengan kata lain, jarak elektabilitas Jokowi-Ma'ruf dengan Prabowo-Sandi semakin menyempit, 11,8 persen.
Hal ini dinilai paslon Jokowi-Ma'ruf mengalami penurunan drastis dari survei elektabilitas sebelumnya.
Pada Oktober 2018, Litbang Kompas juga melakukan survei elektabilitas dan perolehan suara keduanya masih berjarak 19,9 persen dengan keunggulan suara di pihak Jokowi-Ma'ruf.
Pada saat itu, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf berada di angka 52,6 persen, Prabowo-Sandi berada di 32,7 persen, dan 14,7 persen menyatakan rahasia.
Baca: Tiga Penyebab Elektabilitas Prabowo-Sandiaga Naik Menurut Litbang Kompas
Baca: Ini Penyebab Elektabilitas Jokowi-Maruf Turun Menurut Survei Litbang Kompas
"Selama enam bulan, elektabilitas Jokowi-Amin turun 3,4 persen dan Prabowo-Sandi naik 4,7 persen," tulis peneliti Litbang Kompas, Bambang Setiawan.
Dengan hasil ini, Tim Kampanye Nasional (TKN) dan Tim Kampanye Daerah (TKD) membantah tidak bekerja maksimal memenangkan Jokowi-Ma'ruf.
"TKN dan TKD telah bekerja secara maksimal," ujar Juru Bicara TKN Ace Hasan Syadzily membantah tim kampanye Jokowi-Ma'ruf tidak bekerja maksimal saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (20/3/2019), dikutip dari Tribunnews.com.
Survei Litbang Kompas ini, kata Ace, sebagai pelecut TKN dan TKD bekerja lebih keras memanfaatkan sisa waktu kampanye Pemilihan Presiden 2019.
Baca: Survei Terbaru Litbang Kompas: Elektabilitas Jokowi-Maruf 49,2 Persen, Prabowo-Sandiaga 37,4 Persen
Baca: Andi Arief Cuitkan Jika Salah Satu Capres Elektabilitasnya di Bawah 50 Persen, Bagaimana Faktanya?
Kubu Jokowi-Ma'ruf akan memanfaatkan momentum rapat umum atau kampanye terbuka pada 24 Maret hingga 13 April 2019.
"Kami akan memanfaatkan rapat umum ini untuk menaikan elektabilitas secara maksimal," tutur Ace.
Sementara itu, Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengaku optimis elektabilitas paslon Jokowi-Ma'ruf akan naik kembali.
Bamsoet mengatakan, naik turunnya elektabilitas paslon presiden dan wakil presiden merupakan hal yang biasa.
Baca: TKN Sebut Kasus Romahurmuziy Tak Pengaruhi Elektabilitas Jokowi
Baca: Pengamat Nilai Kasus Pembobolan ATM Tak Pengaruhi Elektabilitas Prabowo
"Ya politik itu dinamis, sehingga baik turun itu biasa. Tunggu aja, nanti juga naik lagi," kata Bamsoet di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (20/3/2019).
Bamsoet menuturkan, dirinya bersama tokoh muda Golkar akan terus bergerak memenangkan Jokowi-Ma'ruf.
"Enggak usah digerakkan sudah bergerak semua, apa lagi yang muda pasti bergerak-gerak," pungkas Bamsoet.
(Tribunnews.com/Whiesa)