Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

5 Fakta MRT Jakarta Sudah Mulai Beroperasi, Begini Larangan dan Aturan yang Harus Dipatuhi

Moda transportasi moda raya terpadu (MRT) fase 1 rute Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia (HI) telah diresmikan oleh Presiden Jokowi, Minggu (24/3)

Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in 5 Fakta MRT Jakarta Sudah Mulai Beroperasi, Begini Larangan dan Aturan yang Harus Dipatuhi
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Rangkaian kereta Mass Rapid Transit (MRT) saat uji coba dari Stasiun Lebak Bulus ke Bundaran HI di Jakarta, Senin (18/2/2019). Kereta MRT atau Ratangga akan dibuka untuk komersil antara tanggal 24 - 31 Maret 2019. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini fakta-fakta terkait MRT Jakarta yang sudah mulai beroperasi pada hari ini, Senin (25/3/2019).

Moda transportasi moda raya terpadu (MRT) fase 1 rute Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia (HI) telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Minggu (24/3/2019).

"Dengan mengucapkan bismillahirahmanirahim, MRT fase pertama saya nyatakan dioperasikan, sekaligus MRT fase II hari ini kita mulai lagi," ujar Jokowi dikutip dari Kompas.com.

Diketahui, moda tranpsortasi MRT ini sudah direncanakan selama puluhan tahun lalu melewati masa pemerintahan beberapa presiden gubernur DKI Jakarta.

Baca: Anies Baswedan Jajal Integrasi MRT dan TransJakarta Saat Berangkat Kerja

Baca: Ikut Jajal MRT, Nicholas Sean Teringat Tekad Seorang BTP

Berikut ini tim Tribunnews.com himpun fakta-fakta mengenai MRT Jakarta yang sudah mulai beroperasi ini dikutip dari Kompas.com.

Simak selengkapnya di sini!

1. Waktu operasional resmi MRT

Kereta MRT saat mengikuti kegiatan uji coba kereta MRT fase 1 lintas Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia (HI) di Jakarta, Selasa (12/3/2019). Uji coba publik kereta MRT fase 1 dilakukan mulai 12-23 Maret 2019. Hingga 11 Maret, tercatat 184.738 orang yang mendaftar untuk mengikuti rangkaian uji coba tersebut.
Kereta MRT saat mengikuti kegiatan uji coba kereta MRT fase 1 lintas Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia (HI) di Jakarta, Selasa (12/3/2019). Uji coba publik kereta MRT fase 1 dilakukan mulai 12-23 Maret 2019. Hingga 11 Maret, tercatat 184.738 orang yang mendaftar untuk mengikuti rangkaian uji coba tersebut. (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)
Berita Rekomendasi

Dijelaskan oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, MRT Jakarta akan beroperasi mulai pukul 05.30 WIB hingga 22.30 WIB mulai Senin (25/3/2019) sampai April 2019.

Waktu tunggu untuk kedatangan kereta tiap 10 menit.

"MRT akan beroperasi dengan 8 rangkaian mulai pukul 05.30 sampai dengan 22.30 selama bulan Maret dan April," ujar Anies di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu.

Setelah April, MRT yang dioperasikan akan ditambah menjadi 16 rangkaian kereta, headway atau waktu tunggu pun menjadi 5 menit.

Tak hanya itu, waktu pengoperasiannya juga akan diperpanjang.

"Insya Allah sesudah April, rangkaian akan bertambah menjadi 16 dan jam operasional akan ditambah dari jam 05.00 WIB sampai jam 24.00 malam," kata Anies.

Sementara itu, Direktur Utama PT Transjakarta William Sabandar mengatakan bahwa MRT Jakarta akan dioperasikan secara gratis 25-31 Maret 2019.

Namun, penumpang tetap harus membeli tiket mulai tanggal 25 Maret, hanya saja ketika tiket tidak akan terpotong saat melakukan tap-in.

2. Panduan dan tata cara naik MRT Jakarta

Terdapat 14 panduan dan tata cara untuk naik MRT dari PT MRT Jakarta:

  • Masyarakat disarankan untuk merencanakan perjalanan. Untuk mempermudah, peta dan rute MRT bisa dilihat di situs web JakartaMRT.co.id atau menginstall aplikasi MRT Jakarta.
  • Diharuskan memiliki kartu jelajah MRT Jakarta dengan saldo yang cukup.

Kartu single trip dapat dibeli dengan harga Rp 15.000 dan multi trip seharga Rp 25.000.

Kedua kartu bisa didapat di mesin penjual tiket (vending machine) atau gerai tiket.

  • Mengetahui perkiraan waktu untuk mencapai stasiun tujuan. Perjalanan antar stasiun 2 hingga 3 menit.
  • Saat jam sibuk kereta akan tiba 5 menit sekali. Untuk itu penumpang bisa memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk perjalanan dari stasiun keberangkatan sampai sampai stasiun tujuan.
  • Ketika berada di satsiun, penumpang harus bisa membedakan antara pintu masuk dan pintu keluar.
  • Hal ini untuk meminimalisir kesalahan penggunaan pintu yang akan menghambat perjalanan penumpang lain yang sedang terburu-buru.
  • Saat akan menaiki kereta MRT, selalu utamakan penumpang yang keluar dari dalam kereta. Selalu perhatikan tanda keluar dan masuk kereta MRT yang telah disediakan.
  • Bila tidak tertib saat keluar dan masuk kereta kemungkinan akan terjadi dua hal, yakni kereta terlambat sampai stasiun tujuan atau penumpang akan terbawa ke stasiun berikutnya.
  • Jika membawa tas berukuran besar sebaiknya dijinjing untuk memberikan tempat bagi pengguna lain.
  • Bila ingin duduk, gunakanlah tempat duduk kosong. Namun usahakan jangan menduduki tempat duduk prioritas selain penumpang yang berhak yaitu para penyandang disabilitas, ibu hamil, ibu membawa anak, dan lansia.
  • Bagi penumpang yang berdiri, diwajibkan untuk berdiri di tengah dan jangan berdiri di depan pintu karena menghalangi penumpang lain yang akan masuk atau keluar.
  • Perhatikan pegangan tangan (hadle) untuk prioritas berwarna kuning. Berdirilah menghadap kursi penumpang dan perhatikan kaki penumpang yang duduk supaya tidak terinjak.
  • Bila melihat orang yang mencurigakan, segera hubungi petugas MRT atau petugas keamanan.
  • Jika ada barang tertinggal atau benda mencurigakan laporkan kepada petugas MRT atau petugas keamanan.
  • Jika terjadi keadaan darurat atau emergency, penumpang dapat menggunakan emergency intercom untuk menghubungi petugas.
  • Biasakan antre dengan tertib agar semua berjalan lancar.
  • Patuhi semua peraturan termasuk dilarang makan dan minum dalam kereta.
  • Penumpang diminta untuk membuang sampah di tempat yang telah disediakan. Jika belum menemukan tempat sampah, disarankan untuk menyimpan dulu di dalam tas.

3. Aturan dan larangan di MRT Jakarta

Ada beberapa hal yang diperbolehkan dan dilarang untuk dilakukan di dalam MRT Jakarta.

Ada banyak peraturan dan larangan yang harus dipatuhi penumpang saat menaiki MRT Jakarta.

  • Tidak boleh bermain atau berlarian di stasiun dan di dalam kereta MRT.
  • Ketika berada di tangga atau eskalator, penumpang diwajibkan berdiri di sebelah kiri. Eskalator dan tangga bagian kanan untuk orang yang berjalan terus atau terburu-buru.
  • Berhati-hatilah selama berada di eskalator agar rok atau sandal jepit tidak tersangkut. Penumpang diminta agar berpegangan pada rail selama naik dan turun dengan menggunakan eskalator dan dilarang bersandar. Baca juga: Akses Halte Bundaran HI ke Stasiun MRT Belum Ramah Disabilitas
  • Bila sudah keluar dari pintu masuk atau keluar (tap in dan tap out) segeralah bergerak agar tidak menghalangi perjalanan orang lain. Begitu pun ketika sudah tiba di ujung eskalator, segeralah bergerak.
  • Berikan bantuan atau prioritaskan penumpang yang membutuhkan, yakni ibu hamil, anak-anak, disabilitas, dan lansia, baik di stasiun maupun di dalam kereta.
  • Dalam keadaan darurat tekanlah tombol darurat yang tersedia. Tombol darurat dilarang digunakan saat keadaan sedang normal. Penyalahgunaan tombol darurat adalah pelanggaran hukum dan akan diancam hukum pidana.
  • Di setiap stasiun MRT tersedia lift. Penggunaan lift diprioritaskan bagi penumpang disabilitas, ibu hamil, orang lansia, orang tua membawa anak balita atau kereta bayi, dan pembawa barang besar.
  • Dahulukan orang yang keluar dari lift. Jangan menggunakan lift lebih dari kapasitas. Saat terjadi kebakaran, hindari gunakan lift dan gunakan tangga darurat.
  • Seluruh stasiun MRT menggunakan metal detector. Saat dilakukan pengecekan, penumpang diminta untuk kooperatif dan memberikan prioritas kepada yang membutuhkan.
  • Tap kartu jelajah di gerbang yang tersedia sesuai arah panah.
  • Saat lampu menyala hijau berjalanlah masuk atau keluar.
  • Bagi pengguna kursi roda disediakan gerbang lebar.
  • Jangan berdiri di pintu penumpang atau passenger gate karena menghalangi orang lain.
  • Pengguna kursi roda diminta menghindari area pojok dan di balik pilar untuk menghindari tabrakan dengan penumpang lain.
  • Penumpang diharapkan selalu memperhatikan rambu (signage) yang telah disediakan MRT, baik dalam bentuk visual maupun suara. Bagi penumpang disabilitas, MRT juga menyediakan rambu dalam bentuk visual, suara, dan fisik.
  • Penumpang diharapkan sabar menanti kedatangan kereta. Adapun rangkaian kereta akan datang dalam waktu 10 menit (jeda) sekali pada jam biasa dan 5 menit pada jam sibuk. Baca juga: Anies Jajal Halte Transjakarta Bundaran HI yang Terintegrasi dengan Stasiun MRT
  • Antre sesuai jalur keluar dan masuk, dahulukan penumpang yang keluar dari kereta.
  • Jangan memaksa masuk jika kereta sudah penuh.
    Dilarang bersender pada pintu tepi peron.
  • Penumpang dilarang berlari ketika berada di stasiun. Penumpang juga diminta hati-hati saat berjalan sambil main ponsel agar tidak menabrak orang lain atau tersandung benda-benda di jalan.
  • Jika ada barang yang terjatuh ke rel, dilarang mengambil sendiri. Dianjurkan untuk memanggil petugas MRT untuk membantu.
  • Selalu perhatikan pengumuman untuk stasiun pemberhentian berikutnya.
  • Jangan menahan pintu kereta menggunakan tas, tangan, ataupun kaki.
  • Bila membawa ransel, ransel selalu dipindahkan ke depan atau dijinjing dan diturunkan.
  • Jaga barang bawaan jangan sampai tertinggal.
  • Beri prioritas kepada yang membutuhkan, yakni penumpang disabilitas, ibu hamil, lansia, dan ibu membawa anak.
  • Jika tujuan masih jauh, penumpang disarankan masuk ke dalam dan tidak berdiri di depan pintu. Baca juga: Butuh 6 Presiden dan 9 Gubernur supaya Jakarta Punya MRT
  • Jangan bersandar pada tiang dan jangan duduk di lantai karena mengganggu.
  • Dilarang makan dan minum di dalam kereta dan dilarang membuang sampah.
  • Jangan mendorong penumpang yang akan keluar karena bahaya.
  • Satu rangkaian memiliki 6 kereta. Di kereta 3 dan 4 disediakan area khusus untuk penyandang disabilitas. Baca juga: MRT Diresmikan Jokowi, Ini Harapan Sri Mulyani
  • Penumpang disabilitas yang menggunakan kursi roda diharapkan mengunci kursi roda supaya stabil.

    Segera lapor ke petugas MRT jika melihat hal atau benda mencurigakan.
  • MRT Jakarta menyediakan alat pemadam untuk di setiap kereta. Penggunaan alat ini hanya untuk kedaaan darurat saja.
  • Jalur evakuasi disediakan melalui kabin masinis atau operator. Saat melakukan evakuasi, penumpang diminta untuk mengikuti petunjuk oleh petugas MRT yang ada di dalam kereta.
  • Terdapat tombol emergency dalam gerbong untuk berbicara pada petugas dalam kondisi darurat.
  • MRT menyediakan ruang menyusui di setiap stasiun yang dapat digunakan untuk ibu menyusui atau mengganti baju dan popok anak balita.
  • MRT menyediakan toilet khusus bagi penyandang disabilitas dan orang lansia. Terdapat tombol darurat untuk meminta bantuan petugas MRT.
  • Pembeli bisa membeli makan dan minum di area komersial.
  • Petugas di kantor layanan stasiun (station front office) akan membantu penumpang disabilitas untuk kemudahan informasi.
  •  Jika membutuhkan pertolongan pertama, MRT menyediakan ruangan khusus P3K.
  •  Jika membutuhkan pecahan uang untuk kembalian, penumpang bisa menghubungi gerai tiket.

4. Harus mendaftar online

Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta, Muhamad Kamaluddin mengatakan MRT masih beroperasi seperti tahap uji coba publik.

"MRT Jakarta akan memasuki tahap baru yaitu fase operasi tidak berbayar yang dimulai pada tanggal 25 Maret 2019," ujar Kamaluddin lewat siaran pers, Minggu (24/3/2019).

Pada operasi tidak berbayar ini, penumpang harus mendaftar terlebih dulu di www.ayocobamrtj.com.

"Pendaftaran dibuka untuk tanggal keberangkatan pada hari H dan hari H+1 dan menunjukkan bukti konfirmasi pendaftaran kepada staf stasiun MRT Jakarta yang berada di setiap pintu masuk stasiun," kata Kamaluddin.

Sementara William Sabandar mengatakan, pendaftaran harus dilakukan sebelum menggunakan MRT untuk mengontrol penumpang. Namun ia memastikan pendaftarannya tak sulit.

"Minggu kemarin itu memang penumpangnya sangat membludak, khususnya di hari Sabtu karena itu sistemnya kami buka, kami sekarang bertahap sekarang dan semua yang pendaftaran melalui online itu dimudahkan," ujar Kamaluddin.

5. Tiket belum bisa dibeli di loket stasiun

Suasana Stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia di Jakarta Pusat, Kamis (28/2/2019). Progres pembangunan MRT hingga saat ini sudah mencapai 99,06 persen dan rencana operasi komersial diperkirakan di antara 24-31 Maret.
Suasana Stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia di Jakarta Pusat, Kamis (28/2/2019). Progres pembangunan MRT hingga saat ini sudah mencapai 99,06 persen dan rencana operasi komersial diperkirakan di antara 24-31 Maret. (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Tiket MRT Jakarta belum bisa dibeli di loket-loket stasiun MRT.

Maka dari itu, penumpang harus mengunjungi situs web ayocobamrtj.com.

Di Stasiun Bundaran HI, loket-loket MRT tampak masih kosong dan belum ada aktivitas penjualan tiket.

Hanya terlihat beberapa alat seperti komputer dan monitor yang juga belum beroperasi.

Tiket akan dijual jika sudah ada kesepakatan tarif dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Nanti jika sudah ada keputusan tarif beberapa hari sebelum kami akan mulai menjual tiket," ujar Kamaluddin.

Baca: Anies Baswedan Tulis Surat Cinta untuk Pekerja Pembangunan MRT, Fahri Hamzah: Pesan Luar Biasa

Baca: Inilah Biaya Pembangunan MRT Hingga Usulan Tarifnya

Tidak hanya menggunakan tiket, nantinya MRT akan melayani pembayaran menggunakan uang elektronik yang dikeluarkan bank.

"Ada lima bank yang sudah bekerja sama, yaitu BRI, BNI, Mandiri, dan BCA plus Bank DKI," kata William di Bundaran HI, Senin (25/3/2019).

Namun, kartu dari bank tersebut baru bisa digunakan saat MRT beroperasi komersil pada 1 April 2019.

(Tribunnews.com/Kompas.com/Natalia Bulan R P)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas