5 Fakta Peresmian MRT Jakarta, Kelakuan Penumpang hingga Ucapan Terima Kasih Anies pada Para Pekerja
Fakta peresmian MRT Jakarta, kelakuan tidak tertib penumpang hingga ucapa terima kasih Anies Baswedan kepada para pekerja.
Penulis: Fitriana Andriyani
Editor: Fathul Amanah
Pada 28 November 2006 penandatanganan persetujuan pembiayaan Proyek MRT Jakarta dilakukan oleh Gubernur Japan Bank for International Cooperation (JBIC) Kyosuke Shinozawa dan Duta Besar Indonesia untuk Jepang Yusuf Anwar.
Setelah adanya kesepakatan tersebut, Pemprov DKI akhirnya membentuk badan usaha yang bernama PT Mass Rapid Transit Jakarta pada 2008. Saat itu, posisi Sutiyoso sebagai gubernur DKI Jakarta telah digantikan oleh Fauzi Bowo (Foke).
Pada penghujung jabatan Foke sebagai gubernur DKI di 2012, barulah dia meresmikan pencanangan pembangunan proyek MRT tahap I koridor selatan-utara sepanjang 15,7 km dari Lebak Bulus-Bundaran HI.
Setelah dicanangkan Foke, akhirnya Joko Widodo yang saat itu menggantikan Foke sebagai gubernur DKI Jakarta melakukan peletakan batu pertama proyek pembangunan MRT.
Meski Jokowi telah meletakkan jabatannya di DKI Jakarta, pembangunan ini terus berlanjut pada era Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada tahun 2015.
Lalu pada 2017, Gubernur Djarot Saiful Hidayat menandatangani Pergub Nomor 140 Tahun 2017 tentang Penugasan PT MRT Jakarta Sebagai Operator Utama Pengelola Kawasan Transit Oriented Development Koridor Utara-Selatan Fase I MRT.
Hingga akhirnya proyek tersebut baru bisa diresmikan di era Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Baca: Dubes Jepang: Segeralah Coba MRT
4. Dubes Jepang tak sabar ingin mencoba
Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii mengaku, tak sabar ingin menggunakan Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta untuk menunjang aktivitasnya sehari-hari.
Salah satunya, menggunakan moda transportasi berbasis rel ini untuk makan siang di salah satu pusat perbelanjaan di Blok M, Jakarta Selatan.
"Kedubes Jepang akan ke sana. Saya secara pribadi ingin gunakan MRT. Ketika makan siang saya ingin makan MRT ke Blok M. Kalau saya makan siang di Blok M saya akan posting di Instagram," seloroh Ishii menjawab pertanyaan Kompas.com, Minggu (24/3/2019).
Jarak Kedutaan Besar Jepang yang berada di Jalan MH Thamrin Nomor 24 memang terbilang cukup dekat dengan Stasiun MRT Bundaran HI.
Baca: Mulai Beroperasi Besok, Ini Jadwal Operasional dan Tarif MRT Jakarta
5. Tarif MRT Jakarta
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengatakan, tarif moda raya terpadu ( MRT) sudah ditetapkan. Menurut dia, DPRD DKI sudah menyepakati tarif MRT dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. "Tarif sudah ada, tebal tipisnya antara Rp 10 ribu sampai Rp 16 ribu," kata Prasetio, di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (24/3/2019).
Prasetio mengatakan, subsidi dari APBD DKI akan lebih banyak jika tarif yang ditetapkan flat.
Menurut rencana, tarif yang ditetapkan akan berbeda, tergantung naik turun di tiap stasiun.
"Subsidinya kegedean. Saya sama Pak Gubernur sudah cocok nih soal tarif," ujarnya.
Direktur Utama PT Transjakarta William Sabandar sebelumnya mengatakan, MRT Jakarta akan dioperasikan secara gratis pada 25-31 Maret 2019.
Meski demikian, penumpang tetap harus membeli tiket mulai tanggal 25 Maret.
Namun, saldo pada tiket tak akan terpotong saat melakukan tap-in.
Tiket bisa dibeli di vending machine dan sales office di tiap stasiun MRT Jakarta.
Tarif MRT akan diberlakukan mulai 1 April 2019.
(Tribunnews.com/Fitriana Andriyani)