Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fakta Terbaru Kasus Mayat dalam Koper di Blitar, Dugaan Motif Asmara Sejenis hingga Jumlah Saksi

Polda Jawa Timur masih terus mendalami kasus penemuan mayat tanpa kepala dalam koper di Blitar. Mayat dalam koper itu belakangan diketahui Budi

Penulis: Daryono
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Fakta Terbaru Kasus Mayat dalam Koper di Blitar, Dugaan Motif Asmara Sejenis hingga Jumlah Saksi
Surya
(Foto kiri) detik-detik penemuan koper berisi potongan mayat yang diduga mayat guru honorer asal Kediri. Foto kanan Korban semasa hidup 

TRIBUNNEWS.COM - Polda Jawa Timur masih terus mendalami kasus penemuan mayat tanpa kepala dalam koper di Blitar.

Mayat dalam koper itu belakangan diketahui adalah Budi Hartono, seorang guru SD di Kediri. 

Meski belum ada pelaku yang ditangkap, penyelidikan polisi mengerucut pada sejumlah fakta. 

Berikut rangkumannya dikutip dari Tribunjatim: 

1. Polisi Duga Adanya Motif Asmara Sesama Jenis

Perkembangan penyelidikan penemuan mayat tanpa kepala guru honorer di Blitar, Polda Jatim menyebut, motif pembunuhan mengarah pada persoalan asmara.

Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera menerangkan, beberapa dugaan motif pembunuhan yang disampaikan sebelumnya, semakin tak terbukti.

Baca: Fakta Terkini Kasus Mayat dalam Koper, Pembunuhan Diduga di Kediri hingga Korban Sempat Melawan

Berita Rekomendasi

Seperti dugaan motif ekonomi dan motif perampokan.

Namun, lanjut Frans Barung, hasil proses penyidikan yang masih berlangsung menunjukkan, motif asmara dalam kasus tersebut semakin menguat.

"Jadi kami hilangkan motif perampokan atau ekonomi, kami masuk pada motif asmara," katanya saat ditemui awak media di ruang Humas Polda Jatim, Jumat (5/4/2019).

2. Korban Miliki Kecenderungan Orientasi Seksual yang Berbeda

Barung mengungkapkan, temuan lain yang diperoleh penyidik berdasarkan keterangan para saksi, didapatkan keterangan bahwa korban memiliki kecenderungan orientasi seksual yang berbeda dari kebanyakan orang.

"Nah inilah yang akan tim penyidik dalami berkaitan dengan orientasi seksual yang berbeda," lanjutnya.

Barung tak menyebut secara eksplisit tentang maksud dari 'orientasi seksual yang berbeda'.

Namun, kuat dugaan korban memiliki orientasi relasi seksual sejenis.

"Ada kecenderungan ke arah situ sih," tandasnya.

3. Sudah 14 Saksi Diperiksa

Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera mengungkapkan, penyidiknya baru saja periksa dua orang saksi baru.

Sehingga, total saksi dalam proses pengungkapan kasus ini sejauh ini sedikitnya berjumlah 14 orang.

"Dia kami periksa kemarin (kamis), sampai malam, kami sudah pulangkan saksi itu," katanya saat ditemui awak media di ruang Humas Polda Jatim, Jumat (5/4/2019).
Seorang saksi baru tersebut, ungkap Barung, adalah seorang ASN di lingkungan Kabupaten Nganjuk.

"Dia kami periksa dan kami uji alibinya," lanjut Barung.

Baca: Berita Terkini Mayat dalam Koper- Penyelidikan Diperluas, Saksi yang Akan Bertemu Korban Diperiksa

Setelah beberapa jam proses pemeriksaan berlangsung, lanjut Barung, ternyata keterangan ASN tersebut terbukti konsisten sesuai dengan pernyataannya sejak awal.

"Saat kami uji alibinya, ternyata tidak ada hubungannya. Meskipun saksi mengaku pernah komunikasi dengan korban," katanya.

Artinya, alibinya yang menyatakan tidak ada kaitannya dengan tewasnya guru honorer tersebut, adalah benar.

"Ini benar, pada hari dan jam saat kematian korban, saksi tidak ada sangkutpautnya," tandasnya.

Kendati demikian, lanjut Barung, Polda Jatim akan terus gali informasi pada saksi tersebut.

(Tribunnews.com/Daryono)

Sumber: Tribun Jatim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas