Pangeran Harry Inginkan Game Fortnite Dilarang di Inggris Karena Masalah Ini
Pangeran Harry menginginkan game Fortnite dari pengembang Epic Games agar dilarang di Inggris karena masalah kesehatan mental pemainnya.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Pangeran Harry menginginkan game Fortnite dari pengembang Epic Games agar dilarang di Inggris karena masalah kesehatan mental pemainnya.
TRIBUNNEWS.COM - Pangeran Harry mengklaim bahwa dirinya berpendapat jika akan sangat bermanfaat untuk melarang sepenuhnya game Fortnite di Inggris.
Game Fortnite asal Epic Games tersebut tentu saja berhasil baik bagi perusahaan, membantu mendatangkan 3 miliar Dollar AS untuk perusahaan pada tahun 2018 saja.
Keberhasilan game Fortnite ini bukan tanpa hambatan, karena liga olahraga telah mulai melarang Fortnite langsung untuk menjaga para pemainnya fokus pada pekerjaan mereka.
Baca: Netmarble Akan Rilis Board Game Terbarunya Bernama Rich Wars
Baca: Bosan Bermain PUBG? Ini 10 Game FPS Android Terbaik 2019 Versi DuniaGames
Dikutip dari Screenrant.com, Epic Games bersiap untuk Kualifikasi Piala Dunia Fortnite yang sangat dinanti-nantikan.
Hal ini dikarenakan para pemain yang kompetitif bersiap untuk bertarung dalam upaya mengajukan klaim atas hadiah senilai 100 juta Dollar AS.
Saat ini, pengembang game Fortnite, Epic Games kini tengah gigit jari.
Pasalnya, untuk pertama kalinya pengembang game Fortnite ini dipanggil oleh anggota Keluarga Kerajaan Inggris.
Baca: Cerita Putra, Bocah 15 Tahun Penetrasi Situs NASA : Kecanduan Game Hingga Ingin Punya Bisnis IT
Baca: Dilarang Ayahnya Main Game Online, Bocah 15 Tahun Tulis Pesan Terakhir Sebelum Bunuh Diri
Menurut The Daily Express, Pangeran Harry berpikir bahwa solusi yang lebih baik untuk popularitas game Fortnite adalah dengan melarang sepenuhnya di Inggris.
Duke of Sussex baru-baru ini mengunjungi YMCA di London Barat untuk berbicara tentang dampak kesehatan mental.
Dalam kunjungan Pangeran Harry tersebut, mendapatkan sebuah hasil yang pada akhirnya menyebut game dan media sosial sebagai hal yang lebih berbahaya daripada narkoba dan alkohol.
"(Fortnite) seharusnya tidak diizinkan. Itu dibuat untuk pecandu. Kecanduan membuat Anda tetap di depan komputer selama mungkin," ujar Pangeran Harry.
Baca: Konsol Game Sega Genesis Mini Dijual Hanya Rp 1 Jutaan, Rilis September Mendatang
Baca: 5 Anak di Jember Jalani Perawatan Kejiwaan karena Kecanduan Game Online
"Itu sangat tidak bertanggung jawab. Orang tua angkat tangan - mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan tentang hal itu. Ini seperti menunggu kerusakan dilakukan," ungkap Pangeran Harry.
Kecanduan video game, kata Pangeran Harry, telah muncul sebagai masalah yang semakin umum dalam beberapa tahun terakhir.
Dan game Fortnite, lanjutnya, telah disalahkan beberapa kali karena menciptakan suasana yang menarik gamer ke hal ekstrem tersebut.
Kontroversi seperti ini juga hanya mendorong permainan kembali ke pusat perhatian.
Baca: Komisi VIII DPR Dukung MUI Untuk Mengkaji Game PUBG
Baca: Pro Kontra Game PUBG, Ini Respons Menteri Rudiantara
Seperti yang terlihat ketika Epic Games dituntut karena menampilkan tarian populer di game Fortnite dari seluruh lanskap budaya populer.
Tuntutan hukum ini akhirnya dibatalkan, tetapi mereka menciptakan beberapa berita utama di sejumlah publikasi penting.
Hal ini karena banyak orang dan selebritas seperti The Fresh Prince of Bel-Air Carlton mengajukan keluhan hukum terhadap Fortnite dan penerbitnya.
(Tribunnews.com/Whiesa)