UPDATE Terbaru Seputar Kasus Mutilasi di Blitar: Polisi Ungkap Motif dan 14 Saksi Diperiksa
Perkembangan kasus penemuan mayat tanpa kepala guru honorer di Blitar sudah sampai ke pengungkapan motif dan juga sejumlah saksi diperiksa.
Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Perkembangan kasus penemuan mayat tanpa kepala guru honorer di Blitar sudah sampai ke pengungkapan motif dan juga sejumlah saksi diperiksa.
Dikutip Tribunnews.com dari Tribun Jatim, Sabtu (6/4/2019), Polda Jatim menyebutkan bahwa motif pembunuhan Budi Hartanto ini mengarah kepada soal asmara.
Hal ini dijelaskan oleh Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera.
Bahwa beberapa dugaan motif pembunuhan yang disampaikan sebelumnya seperti motif ekonomi dan perampokan semakin tidak terbukti.
Hasil proses penyidikan yang masih berlangsung menunjukan bahwa motif asmara dalam kasus ini semakin menguat.
Baca: UPDATE Terbaru Seputar Kasus Mutilasi di Blitar: Korban Diduga Sempat Lakukan Perlawanan
Baca: Mayat Tanpa Kepala di Blitar Heboh, Mengulang Mutilasi Ali Kalora Teroris Poso, Ini 5 Faktanya
"Jadi kami hilangkan motif perampokan atau ekonomi, kami masuk pada motif asmara," kata Barung saat ditemui awak media di ruang Humas Polda Jatim, Jumat (5/4/2019).
Temuan lain yang diperoleh penyidik berdasarkan keterangan para saksi didapatkan keterangan bahwa korban memiliki kecenderungan orientasi seksual yang berbeda.
"Nah inilah yang akan tim penyidik dalami berkaitan dengan orientasi seksual yang berbeda," lanjutnya.
Barung tidak menyebutkan secara eksplisit mengenai orientasi seksual yang berbeda.
Namun, kuat dugaan bahwa korban memiliki orientasi seksual sesama jenis.
"Ada kecenderungan ke arah situ sih," tandasnya.
Tak hanyas soal motif pembunuhan, Barung juga mengungkapkan bahwa penyidik telah memeriksa sejumlah saksi.
Ada dua saksi baru yang sudah diperiksa.
Hingga total ada 14 orang saksi dalam proses pengungkapan kasus ini.
"Dia kami periksa kemarin (kamis), sampai malam, kami sudah pulangkan saksi itu," jelas Barung.
Seorang saksi diungkapkan adalah seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kabupaten Nganjuk.
"Dia kami periksa dan kami uji alibinya," lanjut Barung.
Setelah beberapa jam melakukan proses pemeriksaan, ASN tersebut terbukti konsisten sesuai dengan pernyataannya sejak awal.
"Saat kami uji alibinya, ternyata tidak ada hubungannya. Meskipun saksi mengaku pernah komunikasi dengan korban," katanya.
Jadi, alibinya yang menyatakan tidak ada kaitannya dengan tewasnya Budi Hartanto ini adalah benar.
"Ini benar, pada hari dan jam saat kematian korban, saksi tidak ada sangkutpautnya," tandasnya.
Kendati demikian, lanjut Barung, Polda Jatim akan terus gali informasi pada saksi tersebut.
Baca: Sampai saat Ini Kepala Mayat Korban Mutilasi di Blitar Belum Ditemukan
Baca: Polisi Masih Fokus Cari Kepala Mayat Dalam Koper di Blitar
Seperti yang diberitakan sebelumnya, satu sosok mayat tanpa kepala ditemukan di dalam koper yang tergeletak di pinggir sungai bawah Jembatan Karanggondang, Udanawu, Blitar, Jawa Timur, Rabu (3/4/2019).
Mayat berjenis kelamin laki-laki itu bernama Budi Hartanto seorang warga Jalan Taman Melati, Tamansari, Kediri.
(Tribunnews.com/Tribun Jatim/Natalia Bulan R P)