Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fakta Terbaru Mayat dalam Koper Tanpa Kepala - Pelaku Diduga Kenal Korban hingga Curhatan Sang Ibu

Berikut ini fakta terbaru mayat dalam koper tanpa kepala. Pelaku diduga kenal dekat dengan korban hingga curhatan sang ibu.

Penulis: Miftah Salis
Editor: Fathul Amanah
zoom-in Fakta Terbaru Mayat dalam Koper Tanpa Kepala - Pelaku Diduga Kenal Korban hingga Curhatan Sang Ibu
Surya
Berikut ini fakta terbaru mayat dalam koper tanpa kepala. Pelaku diduga kenal dekat dengan korban hingga curhatan sang ibu. 

Berikut ini fakta terbaru mayat dalam koper tanpa kepala. Pelaku diduga kenal dekat dengan korban hingga curhatan sang ibu.

TRIBUNNEWS.COM- Polda Jatim hingga saat ini masih melakukan pengejaran terhadap dua pelaku terduga kuat pembunuh mayat dalam koper tanpa kepala.

Identitas mayat dalam koper adalah seorang guru honorer di Kediri bernama Budi Hartanto (28).

Sebelumnya penyidik Polda Jatim memeriksa 16 orang saksi.

Sebanyak 16 orang saksi tersebut terdiri dari saksi yang menemukan serta teman-teman dekat korban.

Untuk diketahui, jasad Budi Hartanto (28) ditemukan mengenaskan di dalam sebuah koper di pinggir lahar jembatan Desa Karanggondang, Udanawu, Blitar.

Meski telah melakukan perluasan, pihak kepolisian belum menemukan bagian kepala Budi Hartanto.

Baca: Berita Terkini Kasus Mayat dalam Koper di Blitar, Polisi Buru Dua Terduga Pelaku hingga Sosok Pelaku

Baca: UPDATE TERBARU Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Soroti Hubungan Asmara Korban

Baca: UPDATE Kasus Mayat dalam Koper, Terungkap Pria Teman Dekat Korban, Janji Bertemu di Malam Pembunuhan

Berita Rekomendasi

Berikut ini fakta terbaru mayat dalam koper tanpa kepala dirangkum Tribunnews.com dari Surya.co.id.

1. Pelaku diduga kenal dekat dan sangat kenal korban

Seyelah melakukan pemeriksaan terhadap 16 orang saksi, polisi mencurigai dua orang teman dekat korban yang diduga kuat sebagai pelaku mutilasi.

"Saat ini kami sedang lakukan pengejaran terhadap dua orang itu," beber Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera kepada awak media, Sabtu (6/4/2019).

Pihaknya menduga pembunuhan tidak dilakukan oleh satu orang pelaku.

"Artinya pembunuhan itu ada yang membantu dan ada yang memperlancar," tandasnya.

Kapolres Blitar Kota, AKBP Adewira Negara Siregar bersama sejumlah anggota menyisir sungai di sekitar lokasi penemuan mayat pria tanpa kepala di dalam koper di Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, Jumat (5/4/2019). SURYA/SAMSUL HADI
Kapolres Blitar Kota, AKBP Adewira Negara Siregar bersama sejumlah anggota menyisir sungai di sekitar lokasi penemuan mayat pria tanpa kepala di dalam koper di Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, Jumat (5/4/2019). SURYA/SAMSUL HADI (Surya/Samsul Hadi)

Kedua terduga pelaku mutilasi disebut berasal dari satu komunitas yang sama dengan Budi Hartanto.

Bahkan pelaku disebut mengenal dekat dengan korban.

Kedekatan tersebut karena ada kesamaan komunitas atau lingkungan sosial.

"Pelaku diperkirakan sangat dekat dan sangat mengenal korban," beber Barung.

"Karena berhubungan juga dengan lingkungan atau komunitas yang sedang digeluti oleh korban," lanjutnya.

2. Curhatan ibu korban

Ibu dari korban mutilasi, Hamidah, mengaku pasrah dan berharap kasusnya segera terungkap.

"Kami hanya pasrah kepada aparat kepolisian dan Gusti Allah. Semoga kasusnya segera terungkap," ungkap Ny Hamidah di rumah duka, Sabtu (6/4/2019).

Ia juga berharap pelaku pembunuhan dari anaknya tersebut bisa segera tertangkap.

"Maafkan kesalahan anak saya, semoga pelakunya segera ditemukan," ujar

Hamidah menceritakan malam saat sang anak pergi, Budi Hartanto juga berpamitan terlebih dahulu kepadanya.

Baca: UPDATE Kasus Mayat dalam Koper tanpa Kepala: Dugaan Motif Asmara hingga Korban Sempat Melawan

Baca: Berita Terkini Mayat dalam Koper- Penyelidikan Diperluas, Saksi yang Akan Bertemu Korban Diperiksa

Hamidah menyebut Budi saat itu pamit pergi ke ruko.

Jika pulang terlambat, Budi Hartanto biasanya akan memberikan kabar kepada keluarga.

Sejak musibah yang menimpa putrany, Hamidah mengaku berupaya menutup dari informasi dengan tidak melihat TV ataupun mendengarkan radio.

"Saya pasrah kepada petugas dan Gusti Allah," ungkapnya

3. HP korban masih aktif 4 jam sebelum ditemukan

Saat pergi ke ruko, Budi Hartanto disebut membawa barang berharga sepeti sejumlah uang, ponsel, laptop, serta sepeda motor.

Ponselnya pun belakangan diketahui masih aktif hingga Rabu (3/4/3029) pukul 04.00 WIB.

Budi Hartanto ditemukan oleh seorang warga bernama Imam sekitar pukul 08.00 WIB.

Hal tersebut diungkapkan, Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera.

"Iya di lokasi itu ponsel korban diketahui mati untuk pertama kali," katanya, Sabtu (6/4/2019).

Hasil penyelidikan menunjukkan jam terakhir ponsel aktif teridentifikasi di kawasan Kediri.

"Ponsel korban menyala terakhir, di suatu tempat di jam 04.00 dini hari di wilayah Kediri," katanya.

Barung menduga, saat itu ponsel korban sedang dikuasai oleh pelaku.

"Karena HPnya (korban) masih dikuasai oleh seseorang," tandasnya.

Budi Hartanto diketahui meninggalkan rumah pada Selasa (2/4/2019) selepas maghrib.

Tujuan korban saat itu pergi ke warung kopinya di kawasan GOR Jayabaya atau Gedung Nasional Indonesia (GNI).

Guru honorer tersebut kemudian ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan.

Ia ditemukan di dalam koper tanpa kepala oleh seorang warga bernama Imam pada Rabu (3/4/2019).

Selain berprofesi sebagai guru honorer, Budi Hartanto diketahui memiliki sejumlah bisnis yakni berjualan di GOR Jayabaya.

Selain itu, ia juga memiliki usaha jual beli HP dan dipercaya rekannya mengelola usaha bersama sewa rental mobil.

(Tribunnews.com/Miftah)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas