Jokowi-Ma'ruf Tanggapi Pernyataan Prabowo Soal Ibu Pertiwi Diperkosa hingga Indonesia Sedang Sakit
Jokowi dan Ma'ruf Amin menanggapi pernyataan Prabowo di kampanye akbar soal Ibu Pertiwi diperkosa hingga Indonesia sedang sakit.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Prabowo mengatakan, diperkirakan ada ratusan ribu pendukung yang hadir.
Bahkan, karena begitu banyak yang hadir, sampai-sampai tidak cukup masuk ke dalam stadion.
Nah, lain halnya dengan Ma'ruf Amin yang menyebut, kampanye akbar Prabowo itu biasa saja.
Bahkan Ma'ruf Amin bilang, kampanye terbuka Jokowi-Ma'ruf pada 13 April mendatang tak kalah besar dibandingkan kampanye terbuka Prabowo Sandi.
"Menurut saya biasa saja. Tunggu nanti, 13 (April) nanti," kata dia, dikutip dari Kompas.com.
Ma'ruf mengatakan, pada Pilpres 2014, massa pendukung Jokowi yang hadir juga sangat banyak.
Bahkan, kata dia, kemungkinan lebih besar dari jumlah massa kampanye akbar Prabowo-Sandiaga di GBK.
"Saya kira biasalah begitu. Pak Jokowi juga 2014 bisa mengumpulkan massa yang lebih besar dan besok mudah-mudahan lebih besar," ujar dia.
Kendati demikian, Ma'ruf memberikan apresiasi kepada pihak keamanan yang telah mengawal pelaksanaan kampanye akbar Prabowo-Sandiaga.
Menurut dia, kampanye akbar itu berjalan lancar dan aman.
4. Rakyat butuh pekerjaan, bukan kartu
Prabowo menyindir soal wacana pembagian kartu kepada masyarakat untuk mengakses berbagai program pemerintah.
Menurut Prabowo, rakyat butuh pekerjaan, bukan kartu.
Prabowo memang tidak menyebut kepada siapa sindiran itu ditujukan.
Namun, selama masa kampanye, calon presiden nomor urut 01 Jokowi menjanjikan tiga kartu sebagai satu program kerja jika terpilih pada Pilpres 2019.
Ketiga kartu tersebut adalah Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, Kartu Pra Kerja dan Kartu Sembako Murah.
"Bung, kita butuh pekerjaan, bukan kartu," ucap Prabowo yang disambut dengan sorak sorai para pendukungnya.
Baca: Kampanye di Tangerang Jokowi Pamer 3 Kartu Andalan, Prabowo: Bung, Kita Butuh Pekerjaan Bukan Kartu!
Apa kata Ma'ruf Amin soal kartu-kartu ini?
Dikutip dari Kompas.com, Ma'ruf memandang, seseorang yang mencari pekerjaan perlu memiliki keterampilan.
Oleh karena itu, yang bersangkutan harus dilatih terlebih dahulu.
Ma'ruf mencontohkan, program kartu Pra Kerja yang dikenalkan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo.
"Kartu itu kan alatnya untuk mendapatkan pekerjaan. Dilatih dulu supaya orang yang punya kerjaan kan punya keterampilan, dilakukan skilling, up skilling, re-skilling, diberi skill dulu kemudian diberikan kartu Pra Kerja," kata Ma'ruf.
Menurut Ma'ruf, kartu ini nantinya memudahkan pemegangnya dalam mendapatkan pekerjaan.
Ia menegaskan, untuk memperoleh pekerjaan dibutuhkan proses pengembangan keterampilan.
Hal itu agar yang bersangkutan siap bekerja.
"Tidak ujug-ujug kerjaan, kerjaan. Orang kan butuh skill, di skilling dulu, bahkan up skilling, re-skilling, kartu tandanya, dia sudah memperoleh skill," kata dia.
(Tribunnews.com/Sri Juliati/Dennis Destryawan/Tribun Jakarta/Jaisy Rahman Tohir)