Awkarin hingga Rachel Dukung Justice for Audrey, Support Siswi SMP Korban Pengeroyokan
Ada Awkarin hingga Rachel Vennya, empat selebriti ini dukung tagar Justice for Audrey, kecam pelaku pengeroyokan siswi SMP di Pontianak!
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Daryono
Ada Awkarin hingga Rachel Vennya, empat selebriti ini dukung tagar Justice for Audrey, kecam pelaku pengeroyokan siswi SMP di Pontianak.
TRIBUNNEWS.COM - Kasus pengeroyokan siswi SMP di Pontianak saat ini tengah ramai diperbincangkan.
Empat selebriti berikut ini juga terlihat memberikan dukungan terhadap korban dengan menggunakan tagar Justice for Audrey di unggahan Instagram Story mereka.
Kasus pengeroyokan terhadap Au (14), siswi SMP di Pontianak yang dilakukan 12 siswi SMA terjadi pada Jumat (29/3/2019).
Keluarga korban sendiri mengungkapkan pihak mereka sudah memaafkan perbuatan pelaku.
Baca: Kasus Siswi SMP Pontianak Dikeroyok 12 Siswi SMA, Kronologi hingga Korban Sempat Diancam Pelaku
Namun, keluarga korban meminta proses hukum terus berlanjut untuk memberikan efek jera terhadap pelaku yang masih duduk di bangku SMA.
“Saya maafkan dia, anak-anaknya. Tapi untuk proses hukum harus berlanjut,” ujar keluarga korban, dikutip Tribunnews dari Tribun Pontianak.
Dirangkum Tribunnews dari berbagai sumber, berikut empat selebriti yang mendukung tagar Justice for Audrey :
Awkarin
Selebgram kenamaan Karin Novilda alias Awkarin memberikan dukungannya terhadap siswi SMP di Pontianak yang menjadi korban pengeroyokan lewat unggahan Instagram Story-nya.
Hari ini, Selasa (9/4/2019), Karin mengunggah tulisan tagar Justice for Audrey.
Tak hanya itu, Karin juga mengungkapkan ia akan pergi ke Pontianak jika ada waktu dan kesempatan.
Karin menyebutkan akan memperjuangkan hak korban pengeroyokan dan hak asasi wanita.
"Doakan ya, jika diberi kesempatan dan waktu, aku akan ke Pontianak.
Memperjuangkan hak Audret dan hak asasi wanita."
Baca: Siswi SMP Dikeroyok 12 Siswi SMA, Hanum Rais Meminta Agar Pelaku Dipenjara
Cinta Kuya
Putra presenter kondang Uya Kuya, Cinta Kuya juga terlihat memberikan dukungannya untuk Au.
Ia mengunggah tangkapan layar petisi yang dibuat untuk memperjuangkan hak-hak korban.
Cinta juga menuliskan tagar Justice for Audrey dalam unggahannya hari ini, Selasa (9/4/2019).
Yuniza Icha
Sama seperti Cinta Kuya, Yuniza Icha juga mengunggah tangkapa layar petisi untuk Au.
Tak hanya itu, ia juga mengungkapkan pendapatnya soal kasus yang menimpa Au.
Menurut Yuniza, kasus pengeroyokan yang dilakukan para siswi SMA di Pontianak terhadap Au tidak seharusnya didiamkan.
Ia merasa khawatir akan ada Au selanjutnya jika kasus pengeroyokan tersebut tak diurus secara serius.
"Gue udah ttd. Yang mau bantu Audrey, UP beritanya dengan cara ttd petisi ini ya!
Kejadian kaya gini seharusnya jangan didiemin aja.
Walaupun masih kecil kalau yang gini didiemin, bakal ada lagi yang ikut-ikutan begini atau bakal ada lagi Audrey-audrey berikutnya!!"
Baca: Warga Emosi, Nyaris Amuk Lima Pelajar SMP di Subulussalam yang Menjambret Ponsel
Rachel Vennya
Istri dari Niko Al Hakim ini juga turut membagikan tangkapan layar petisi Justice for Audrey.
"Tanda tangani petisi ini, swipe up!!!" tulis Rachel Vennya.
Tak hanya itu, Rachel juga mengunggah video Au yang mengucapkan terima kasih padanya karena telah memberi dukungan.
Rachel tak lupa berterima kasih pada Au yang telah mendoakan dirinya meski tengah terbaring sakit.
"Makasih Audrey nyempetin doain aku.
You deserve all the love in the world (Kamu pantas mendapatkan cinta di dunia ini)."
Kronologi Pengeroyokan
Pengeroyokan terhadap Au (14) diketahui bermula dari masalah cowok antara kakak sepupu korban dengan pelaku.
Au pun dijemput para pelaku dengan alasan meminta untuk dipertemukan dengan kakak sepupunya.
Baca: Viral Siswi SMP Dikeroyok 12 Siswi SMA, Muncul Tagar #JusticeForAudrey hingga Petisi Online
"Permasalahan awal karena masalah cowok. Menurut info kakak sepupu korban merupakan mantan pacar pelaku penganiayaan ini."
"Di media sosial mereka saling komentar sehingga pelaku menjemput korban karena kesal terhadap komentar itu," jelas Wakil Ketua KPPAD Kalbar, Tumbur Manalu pada Tribun Pontianak, Selasa (9/4/2019).
Saat Au mempertemukan pelaku dengan kakak sepupunya, dari situlah pengeroyokan dimulai.
Kakak sepupu Au terlibat baku hantam dengan pelaku berinisial D.
Sementara Au mengalami kekerasan dan disiram air oleh tiga pelaku lainnya yang merupakan teman D.
Kepala Au bahkan dibenturkan dan ia mengalami kekerasan fisik lainnya yang parah.
Dari ketiga pelaku yang mengeroyok Au, sembilan lainnya menyaksikan kejadian tersebut sambil tertawa, tanpa berusaha menolong korban.
Kedua korbanpun ditinggalkan begitu saja usai pelaku mengeroyok mereka.
Tak hanya mengeroyok, rombongan pelaku kekerasan ternyata sempat mengancam Au dan kakak sepupunya.
Setelah mengeroyok, pelaku mengancam akan melakukan hal lebih parah jika korban mengadu pada orang tua.
Karena hal itu kemudian korban tak berani melapor karena merasa terintimidasi.
"Ada ancaman pelaku bahwa kalau sampai mengadu ke orangtuanya, akan mendapatkan perlakuan lebih parah lagi," ungkap Wakil Ketua KPPAD Kalbar, Tumbur Manalu, Selasa (9/4/2019).
"Korban merasa terintimidasi sehingga tak berani melapor. Namun setelah dilaporkan pada pihak kepolisian, pada hari itu langsung ada proses mediasi di Polsek Pontianak Selatan, proses sidiknya terhadap pelaku masih berjalan," tambahnya.
Kedua korban diketahui dianiaya di dua lokasi, yakni di Jalan Sulawesi dan Taman Akcaya, Pontianak.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)