Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polemik Surat Suara Tercoblos di Malaysia - Ini Respon Bawaslu, TKN hingga BPN

Polemik Surat Suara Tercoblos di Malaysia - Ini Respon Bawaslu, TKN hingga BPN, Simak Ulasan lengkapnya berikut ini

Penulis: Umar Agus W
Editor: Daryono
zoom-in Polemik Surat Suara Tercoblos di Malaysia - Ini Respon Bawaslu, TKN hingga BPN
Twitter
surat suara tercoblos di Malayasia 

Polemik Surat Suara Tercoblos di Malaysia - Ini Respon Bawaslu, TKN hingga BPN

TRIBUNNEWS.COM - Simak mengenai kasus Surat Suara Tercoblos di Malaysia berikut ini.

Akhir-akhir ini masyarakat tengah ramai memperbincangkan kasus Surat Suara yang tercoblos di Malaysia.

Mengenai hal tersebut, nampaknya menimbulkan polemik baru ditengah panasnya situasi pemilu jelang pilres 17 April nanti.

Sejumlah reaksi ini pun muncul, mulai dari Tim Kampanye Nasional (TKN) dan Badan Pemenangan Nasional (BPN) hingga Bawaslu.

Baca: UPDATE Survei Elektabilitas Jokowi Vs Prabowo dari 8 Lembaga, 6 hari Jelang Pilpres 2019

Berikut ini respon terkait dengan polemik Surat Suara yang Tercoblos di Malaysia:

1. Respon TKN Jokowi-Ma'ruf: seluruh kajian kami itu berasal dari tim kampanye paslon 02

Sekertaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di sela safari di Denpasar, Bali, Selasa (9/4/2019).
Sekertaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di sela safari di Denpasar, Bali, Selasa (9/4/2019). (Fransiskus Adhiyuda/Tribunnews.com)
Berita Rekomendasi

Melalui Sekertaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto pun merespon terkait kabar surat suara telah tercoblos di Selangor, Malaysia.

Mengutip dari tribunnews Jakarta Sekertaris TKN tersebut mengatakan, jika pihaknya telah menyerahkan semua persoalan tersebut kepada pihak yang berwenang.

Dalam hal ini menurut Hasto, yakni Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu).

Baca: Viral Twitter Meme Lucu Ajakan untuk Datangi Kampanye Akbar Jokowi-Maruf di GBK

“Karena apapun dalam pemilu secara langsung dan paling kompleks di dunia ini berbagai hal bisa terjadi,"

"karena itulah kami memperkuat peran dari Bawaslu itu,” kata Hasto di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (11/4/2019) saat mengutip dari tribunnews Jakarta.

Ia menambahkan jika pihaknya tengah menunggu investigasi yang dilakukan oleh Bawaslu.

Hasto juga menegaskan jika ditemukan kecurangan dalam proses Pemilu, harus diproses sesuai hukum.

“Ya kan kita masih menunggu investigasi dari Bawaslu secara resmi."

"Kan ada pelanggaran pidana pemilu,"

"siapa pun itu caleg darimana pun kalau melakukan pelanggaran harus diproses secara hukum apalagi terkait dengan tindak pidana pemilu hal tersebut tidak dibenarkan,” ungkap Hasto.

Baca: Jelang Kampanye Akbar Jokowi-Maruf di GBK, 500 Artis Siap Memeriahkan, Viral Tagar Siap Putihkan GBK

Hasto pun tak merasa heran terkait kabar surat suara yang tercoblos itu.

Sebab, rangkaian masalah-masalah terkait Pemilu 2019 sudah dirancang sedemikian rupa, dengan tujuan untuk mendeligitimasi Pemilu.

"hampir seluruh kajian kami itu berasal dari tim kampanye paslon 02 Jadi mungkin ada sebuah skenario untuk mencoba membuktikan dari apa yang mereka tuduhkan dan hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mendowngrade legitimasi Pemilu itu sendiri Jadi kami percaya ke Bawaslu dan KPU," jelas Hasto.

2. Respon BPN: Minta Dubes RI untuk Malaysia Dicopot dari Jabatannya

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto didampingi Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno bersama pimpinan Parpol pendukung saat memberikan keterangan pers seusai mendeklarasikan dirinya ikut pada Pilpres 2019 di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (9/8/2018) malam. Prabowo dan Sandiaga Uno resmi maju mencalonkan diri sebagai pasangan capres dan cawapres pada Pilpres 2019. Tribunnews/Jeprima
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto didampingi Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno bersama pimpinan Parpol pendukung saat memberikan keterangan pers seusai mendeklarasikan dirinya ikut pada Pilpres 2019 di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (9/8/2018) malam. Prabowo dan Sandiaga Uno resmi maju mencalonkan diri sebagai pasangan capres dan cawapres pada Pilpres 2019. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Hal berbeda justru diungkapkan oleh Badan Pemenangan Nasional (BPN).

Dalam artian ini, BPN lebih meminta untuk Dutabesar RI untuk Malaysia di copot.

Hal itu seperti dikatakan oleh Irawan Ronodipuro yang dikutip dari tribunnews Jakarta.

Irawan Dipuro merupakan, direktur Hubungan Luar Negeri Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga.

Irawan Ronodipuro meminta Dubes RI untuk Malaysia yakni Rusdi Kirana, dicopot dari jabatannya.

Baca: Hasil Survei Terbaru Cyrus: Jokowi-Maruf Masih Unggul dari Prabowo-Sandi

Dengan adanya temuan surat suara tercoblos di Malaysia, mengindikasikan adanya kecurangan dalam Pemilu 2019.

"Terkait adanya temuan dan bukti video yang memperlihatkan bahwa surat suara pemilu yang telah tercoblos untuk pasangan capres 01 dan untuk caleg dari parpol tertentu itu telah memperlihatkan bahwa kecurangan pemilu telah terlihat," ungkap Irawan seperti dikutip dalam siaran pers BPN, Kamis (11/4/2019).

Ia meminta kepada presiden untuk mencopot duta besar Indonesia untuk Malaysia, Rusdi Kirana.

Karena menurutnya kejadian tersebut terjadi di Malaysia tempat Rusdi Kirana bertugas.

Kejadian tersebut juga membuat Indonesia malu di mata dunia internasional karena tidak bisa menyelenggarakan ‎Pemilu dengan baik.

"Kami meminta Presiden menarik Dubes RI untuk Malaysia, karena itu memalukan," katanya.

Baca: TKN Jokowi-Maruf Malaysia: Ada Oknum yang Sudutkan 01 Lewat Surat Suara Tercoblos

3. Respon Bawaslu: Saat Ini Sedang Mengumpulkan Bukti-Bukti

Ketua Bawaslu Abhan di Gedung Merah Putih KPK, Setiabudi, Jakarta Selatan Kamis (11/4/2019)
Ketua Bawaslu Abhan di Gedung Merah Putih KPK, Setiabudi, Jakarta Selatan Kamis (11/4/2019) (Tribunnews.com/Ilham Rian Pratama)

Berkaitan dengan kasus Surat Suara tercoblos ini juga memunculkan respon dari Bawaslu.

Mengutip dari tribunnews Jakarta, Ketua Bawaslu RI Abhan menjelaskan pihaknya saat ini sedang mengumpulkan bukti-bukti.

Dalam bukti-bukti yang dikumpulkan meliputi berbagai dokumen, alat dan data pengawasan dari Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) di Malaysia.

Usai terkumpul seluruhnya, Bawaslu kemudian akan membahasnya dalam rapat pleno.

Setelah itu, mereka akan berkirim surat ke KPU RI menyampaikan rekomendasi tersebut.

"Kita lihat dulu fakta-faktanya siapa yang melakukan dan apa modusnya,"

"tapi tindakan kami saat ini kami sedang mengumpulkan data dokumen bukti-bukti hasil pengawasan sistem kami di Malaysia," kata Abhan di Kantor KPK RI, Jakarta Selatan, Kamis (11/4/2019).

"Sore atau malam nanti ada keputusan kami, tindakan apa yang harus kami keluarkan, serta rekomendasi kami untuk KPU, nanti ada," jelas dia.

Seperti yang telah diketahui bersama, sebelumnya beredar sebuah video yang menunjukkan tumpukan puluhan kantong warna hitam.

Kantong-kanrtong tersebut berisikan surat suara Pemilu 2019 yang sudah tercoblos.

Dalam video tersebut nampak kantong-kantong dalam ruangan kosong sebuah ruko, kawasan Bandar Baru Bangi, Taman Universiti Bangi, Selangor, Malaysia.

Ditunjukkan dalam video, surat suara pemilihan Presiden sudah tercoblos untuk paslon nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf.

Sedangkan untuk surat suara DPR RI tercoblos untuk caleg Partai Nasdem nomor urut 3 atas nama Ahmad.

Nama Ahmad sendiri terdaftar sebagai caleg DPR RI daerah pemilihan DKI Jakarta II.

(Tribunnews.com/ Umar Agus W)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas