Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Jangan Lupa Untuk Mengganti Sikat Gigi Agar Bakteri Tidak Berkembang Biak

Sikat gigi ternyata menjadi sarang dari bakteri, maka sikat gigi harus diganti dalam periode tertentu. Yuk simak ulasannya!

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
zoom-in Jangan Lupa Untuk Mengganti Sikat Gigi Agar Bakteri Tidak Berkembang Biak
ISTIMEWA
Sikat gigi ternyata menjadi sarang dari bakteri, maka sikat gigi harus diganti dalam periode tertentu. Namun, berapa bulan sekali harus mengganti sikat gigi? Yuk simak ulasannya! 

Sikat gigi ternyata menjadi sarang dari bakteri, maka sikat gigi harus diganti dalam periode tertentu. Namun, berapa bulan sekali harus mengganti sikat gigi? Yuk simak ulasannya!

TRIBUNNEWS.COM - Sikat gigi merupakan kegiatan yang sering kita lakukan sehari-hari.

Kita melakukan sikat gigi minimal dua kali sehari, yaitu saat pagi sebelum beraktifitas dan malam sebelum tidur.

Dengan seringnya kita menggunakan sikat gigi, maka bulu pada sikat gigi juga harus sering kita ganti.

Bulu-bulu sikat gigi yang digunakan terlalu lama akan menjadi tempat kuman berkembang biar.

Baca: 11 Manfaat Tak Terduga Ubi Jalar, Mengontrol Diabetes hingga Cegah Dehidrasi

Baca: 6 Manfaat Baik Konsumsi Pisang bagi Kesehatan Tubuh, Termasuk Mencegah Kanker Colon

Selain itu, kondisi bulu-bulu sikat gigi yang sudah tidak seperti semestinya juga dapat membuat pembersihan kotoran pada gigi tidak maksimal atau bahkan dapat membuat gusi berdarah.

Dikutip dari KompasLifestyle, Jeffery Sulitzer selaku Chief Clinical Officer Smile DirectClub mengatakan bahwa menyikat gigi adalah cara yang baik untuk menghilangkan bakeri.

Berita Rekomendasi

Ia menambahkan, ketika kita membilas sikat, kita juga membersihkan banyak bakteri yang menempel pada sikat gigi, walaupun tidak sepenuhkan akan hilang.

Dikarenakan masih ada sisa bakteri yang menempel pada bulu-bulu sikat gigi, maka kita harus menggantinya dalam periode tertentu.

Baiknya, mengganti sikat gigi adalah tiga bulan sekali, kata Sulitzer.

Selain bulu sikat yang kondisinya sudah tidak seperti semua, gagang yang mulai bengkok kok dapat menjadi tanda bahwa sikat gigi tersebut sudah saatnya untuk digantikan dengan yang baru.

Baca: Kadang Bikin Sakit Perut, Tapi Sambal Punya Manfaat Kesehatan

Baca: Konsumsi Kurma Bisa untuk Diet?

Kondisi sikat gigi yang sudah buruk, maka akan berpengaruh terhadap performa membersihkan gigi dan bakteri dalam mulut.

Jadi, jika kamu sudah memakai sikat gigi yang sama sejak tiga bulan yang lalu, ada baiknya untuk menggantinya.

Bahkan, jika kamu harus mengganti sikat gigi saat sedang sakit.

Sikat gigi memang tidak memperburuk kondisi kesehatan, namun mengganti sikat gigi dengan yang baru ketika sedang sakit juga bukan hal yang buruk.

Sulitzer mengatakan, ketika kita sedang sakit, sistem imun di tubuh kita cenderung melemah dan ada tipe bakteri yang hidup di sikat gigi yang berpotensi berbahaya.

Meskipun hanya digunakan selama tiga bulan, kita harus sering merawat sikat gigi dengan baik.

Kita harus tetap menjaga kebersihan dan dijaga agar tetap kering.

Berikut ini cara menjaga kebersihan sikat gigi.

1. Celupkan sikat gigi ke dalam air mendidi dan aduk dengan lembut, lakukan hal ini selama 10 menit.

2. Basahi kepala sikat gigi dengan obat kumur dan biarkan setidaknya empat jam sebelum membilasnya dengan air bersih.

3. Gunakan cuka suling putih dan air untuk membasahi kepala sikat gigi dan biarkan selama delam jam atau sepanjang malam.

Lalu, bagaimana cara menyimpan sikat gigi agar tidak menjadi sarang bakteri?

Berikut ini cara menyimpan sikat gigi agar tidak menjadi sarang bakteri dan kuman yang Tribunnews kutip dari berbagai sumber.

Baca: Turunkan Berat Badan 4,5 Kg dalam 3 Hari dengan Diet Militer, Mau Coba?

Baca: Jangan Asal Percaya! Berikut 8 Mitos Diet yang Harus Anda Teliti Lebih dalam Sebelum Dipraktikkan

1. Jangan simpan sikat gigi dekat toilet

Menyimpan sikat gigi dekat dengan toilet dapat mencemari sikat gigi dengan bakteri dan virus (E.coli, S. aureus, dan bakteri lainnya)

Simpanlah sikat gigi dengan tidak berdekatan dengan toilet maupun wastafel agar terhandar dari cipratan air kotor.

2. Pisahkan sikat gigi

Jika kamu serumah dengan keluarga, maka kamu harus memisahkan sikat gigimu dengan sikat gigi orang lain.

Perpindahan mikroorganisme dapat terjadi saat kamu selesai menggosok gigi dan mencampurkan dengan sikat gigi orang lain.

Hal tersebut dapat meningkatkan risiko infeksi.

3. Letakkan di tempat terbuka

Menumpan sikat gigi dalam wadah tertutup atau sengaja menutup bulu-bulu sikat gigi akan membuat bulu sikat gigi menjadi lembab.

Lingkungan yang lembap merupakan lingkungan yang paling disukai bakteri untuk berkembangbiak.

Hal tersebut dapat mengakibatkan sikat gigi menjadi sarang bakteri.

Baca: Turunkan Berat Badan hingga Bersihkan Ginjal, Ini 9 Manfaat Rambutan yang Perlu Kamu Tahu!

Baca: 3 Manfaat Ajaib Buah Alpukat, Menjaga Jantung hingga Kesehatan Mata, Tambahkan ke Menu Dietmu!

4. Usahakan bulu sikat berada di atas

Dengan memosisikan bulu sikat gigi berada di atas dan gagangnya berada di bawah dapat membuat bulu sikat gigi mendapatkan sirkulasi udara yang lebih baik.

Selain itu, hal tersebut juga dapat membuat air sisa mengalir di sela-sela bulu dan membuat sikat gigi terjaga kelembapannya.

(Tribunnews.com/ Renald)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas