Eyang Subur Pernah Mengaku sebagai Satria Piningit
Eyang Subur pernah mengaku sebagai Satria Piningit. Namun Subur bilang belum saatnya untuk menunjukkan diri ke permukaan
Penulis: Willem Jonata
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA
Eyang Subur pernah mengaku sebagai Satria Piningit kepada korbannya. Namun Subur mengatakan belum saatnya untuk menunjukkan diri ke permukaan.
"Dia mengaku sebagai Satria Piningit. Kata dia waktu itu belum saatnya buat dia keluar ke permukaan," ucap Joko Triono, salah satu korban Eyang Subur, dalam jumpa pers semalam, di kawasan Ragunan, Jakarta Selatan.
Yang paling parah, lanjut Joko, Eyang Subur pernah mengatakan kalau dirinya sebagai orang yang diberi kuasa oleh Allah. "Kata Eyang Subur, Allah itu Yang Maha Kuasa, Subur itu yang diberi kuasa," ucapnya.
Joko mengikuti Subur sejak tahun 1995 sampai 2005. Ia dikenalkan kepada Subur oleh tetangganya. Ia tertarik bergabung karena tetangganya mengatakan Subur suka memberi.
"Ya, saya ke sana," ucapnya.
Kemudian, Joko melakukan ritual sebagai syarat untuk mengikut Subur. "Kopi pahit katanya kalau mau sukses harus yang enggak enak dulu, terus kopi manis yang berarti nikmat, selanjutnya air garam yang melambangkan air di lautan luas kaya rizki yang luas," terangnya.
Setelah melakukan ritual itu, Joko merasa dihipnotis. Intensitasnya mengunjungi kediaman Eyang Subur. Keluarganya mengingatkan untuk jangan ke sana. Tetapi, ia malah membantahnya.
Joko baru menyadari perbuatannya keliru setelah bertemu kerabat Adi Bing Slamet. Ia diingatkan bahwa Subur penipu. "Alhamdulillah, kami mendapatkan hidayah," tandasnya.