Di Ruang Sidang, Ardina Rasti Peragakan Penganiayaan Eza Gionino
Ardina Rasti tampak tegar menceritakan penganiayaan yang dialaminya dalam ruang sidang dengan terdakwa Eza Gionino, mantan kekasihnya tersebut
Penulis: Willem Jonata
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ardina Rasti tampak tegar menceritakan peristiwa penganiayaan yang dialaminya dalam ruang sidang dengan terdakwa Eza Gionino, mantan kekasihnya tersebut. Ia menceritakan pengalaman pahitnya tanpa keraguan.
Bahkan, ia juga menegaskan keterangan mengenai penganiayaan itu, dengan memperagakannya. Ia berdiri. Kemudian menjambak rambutnya sendiri.
"Dia mulai jambak. Dia mundur, ambil kursi di kamar mandi, banting dan tendang pintu kamar mandi. Kursi dibenturkan pintu kamar mandi. Tonjok tembok, dan serang saya," ucapnya sembari memperagakannya di ruang persidangan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Rasti juga mengaku kepalanya dibenturkan beberapa kali saat berada di atas ranjang. Saat menceritakan peristiwa itu, tangannya menjambak rambutnya, kemudian mengangguk-anggukkan kepalanya sendiri.
Saat peristiwa itu, Rasti berusaha mengendalikan keadaan. Ia mengatakan kepada Eza untuk menyelesaikan baik-baik. Tetapi Eza tak mengindahkan ucapan Rasti.
Wanita kelahiran Jakarta, 6 Januari 1986 itu, masih berdiri dalam persidangan. Ia kemudian memperagakan penganiayaan itu dengan mengayunkan kakinya. Ia sempat menendang tasnya sendiri yang sengaja ditaruhnya dekat kaki kursi, saat memberikan kesaksiannya.