Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Daniel Ngantung

TRIBUNNEWS.COM - Pernah menonton sebuah iklan yang menampilkan adegan dua mobil bertabrakan lalu meledak dan mengeluarkan bola-bola api yang besar? Api tersebut kelihatannya tampak nyata tapi sebetulnya tidak.

Bola api rekayasa itu adalah hasil dari proses visual effect atau efek visual.

Orang yang membuat visual effect disebut visual effect artist.

Inilah pekerjaan yang sempat dilakoni oleh Aty Samadikun (37) selama 10 tahun. Beberapa karyanya sudah sering menghiasi layar kaca lewat berbagai macam iklan mulai dari produk mobile banking sampai pelumas.

Aty menuturkan visual effect artist adalah salah satu jenis profesi yang banyak diminati dan diimpikan kaum muda.

Menjamurnya universitas yang menawarkan jurusan bidang ini berikut agensi-agensi iklan yang membutuhkan jasa visual effect artist bisa menjadi buktinya.

"Tapi sayang, saat baru terjun di bidang ini secara profesional, banyak dari antara mereka yang mengundurkan diri. Padahal awalnya semangat mereka menggebu-gebu," ujar Aty saat ditemui TRIBUNnews.com usai peluncuran kampanye "Lipton PossibiliTEA: Embrace Possibilities for A Brighter Side of Life" di Jakarta Convention Center, Jumat (27/9/2013).

Menurut Aty, kaum muda sekarang cenderung berpikir pesimistis tentang sebuah pekerjaan ketimbang optimistis bagaimana mengembangkan diri lewat pekerjaan yang dilakoninya. Ini sangat dirasakannya saat menjadi pembicara di berbagai universitas.

"Hampir semua pertanyaan yang ditanyakan lebih banyak bernada pesimistis. Pernah suatu kali ada yang bertanya bagaimana penghasilan seorang visual effect artist. Saya bilang 'jika Anda mementingkan uang, Anda berada di industri yang salah'," kenang Aty yang kini sudah beralih profesi menjadi sutradara animasi.

Ibu dua anak ini menjelaskan visual effect artist adalah pekerjaan yang tak hanya bermodalkan passion saja, tetapi juga menuntut skillful yang tinggi. Termasuk semangat untuk tidak mudah menyerah. "Karena kita harus memuaskan keinginan klien yang terkadang suka berubah-ubah."

Perempuan yang menimba ilmu efek visual di Inggris ini punya tips bagi mereka, khususnya kaum muda, yang ingin berprofesi sebagai visual effect artist.

"Mungkin terdengar klise, tapi yang saya bisa sarankan adalah you have to know what you want. Selain itu harus mau berproses, jangan mudah menyerah, dan jangan berpikir soal uang saja. The money will come to you later," kata Aty.