Makam Uje akan Dibongkar, Keluarga Pasrah
Ustadz Aswan Faisal, kakak kandung Uje, mengaku sudah menerima surat teguran langsung dari Sudin Pemakaman DKI Jakarta
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM – Keluarga almarhum Ustad Jeffry Al Buchori menyatakan pasrah atas rencana Suku Dinas Pemakaman DKI Jakarta yang akan membongkar paksa nisan makam Uje di TPU Karet, Jakarta Selatan, setelah keberadaan nisan tersebut dianggap menyalahi peraturan. Ustadz Aswan Faisal, kakak kandung Uje, mengaku sudah menerima surat teguran langsung dari Sudin Pemakaman DKI Jakarta terkait keberadaan makam tersebut.
"Alhamdulillah kami sudah mendapat surat cinta dari suku dinas pemakaman. Jadi, kami yang tidak mengetahui peraturan selalu diberi ilmu dan diajarkan. Kami diberi petunjuk tentang arahan seperti inilah pemakaman yang diperbolehkan di Jakarta," ungkap Ustadz Aswan Faisal dalam percakapan via telepon dengan awak media, Senin (7/10/2013).
Perda mengenai Pemakaman di wilayah DKI Jakarta mengatur di area makam tidak boleh didirikan bangunan dan hanya boleh ditumbuhi rumput. Dalam surat teguran tersebut, Sudin Pemakaman DKI menyebutkan pasal-pasal tentang tanah makam kepada keluarga almarhum Uje yang perlu dipatuhi.
Atas dikirimnya surat teguran tersebut, Aswan menyatakan pihak keluarga akan berusaha taat pada peraturan Pemprov DKI Jakarta. "Kami akan ikuti proses dan alurnya bagaimana. Bagi keluarga yang terpenting ialah mendapat keputusan terbaik," ungkap Aswan.
Sejak makam Uje yang bersahaja itu dipugar dan diganti nisannya dengan nisan mewah terbuat dari marmer dan posisinya lebih tinggi dari makam-makam warga di sekitarnya, kontroversi mengenai makam tersebut langsung mengemuka.
Aswan menyatakan atas nama keluarga dirinya meminta maaf jika pemugaran makam tersebut membuat sebagian masyarakat merasa tak nyaman. "Ya mungkin tempo hari saya memberikan informasi soal makam, mungkin ada yang mendengarnya agak nggak enak, kami minta maaf," kata Ustadz Aswan.
Dia berkilah, pemugaran makam Uje semata sebagai bentuk rasa cinta mereka kepada almarhum Uje. "Itu hanya bukti cinta kami semua. Tapi prinsipnya kami tetap menaati peraturan pemerintah. Kami harap bisa menjadi jalan tengah terbaik untuk semua," kata Aswan.