The Changcuters Rajin Kampanye Anti Pembajakan
Grup band The Changcuters sangat merasakan sekali dampak dari maraknya pembajakan.
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Wartakotalive.com Junianto Hamonangan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Grup band The Changcuters sangat merasakan sekali dampak dari maraknya pembajakan. Salah satu buktinya menurut mereka adalah banyak toko musik yang harus tutup alias gulung tikar.
"Sangat parah dimana kita lihat banyak toko musik yang sekarang sudah gulung tikar. Itu berarti sudah parah banget," kata Tria, sang vokalis, saat ditemui di Be My (Music) Hero, di Tee 9 Resto & Lounge, Plaza Indosurya, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Minggu (10/11/2013).
Untuk itu, grup band yang terdiri dari Tria (vokalis), Qibil (gitaris), Alda (gitaris), Dipa (bassis), dan Erick (drummer) tersebut sangat antusias mengikuti kampanye Be My Hero dengan hastag #RespectMusikIndonesia.
Hal itu sebagai upaya untuk terus menerus menumbuhkan kesadaran dalam kehidupan masyarakat dan generasi muda, tentang pentingnya gerakan aktif mendukung karya anak bangsa, khususnya musik di Indonesia.
"Hari ini kita campaign Be My Hero dimana dengan acara ini bisa lebih menghargai musik Indonesia," ujar pria kelahiran 22 Juni 1982 itu.
Dengan langkah nyata yang telah mereka lakukan tersebut, Tria dan kawan-kawan berharap bisa menyelamatkan musik Indonesia. Tidak hanya itu, mereka juga berharap masyarakat Indonesia tidak lagi membeli produk bajakan.
"Semaksimal mungkin bisa untuk menghidupkan musik Indonesia dan tidak menutup kemungkinan juga bisa menyelamatkan musik Indonesia. Ini juga merupakan langkah awal memberantas pembajakan dan mengembalikan mental masyarakat untuk tidak lagi beli bajakan," ungkap pemilik nama lengkap Mohammad Tria Ramadhani itu.