TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- MALIQ & D'Essentials merasa belum lengkap bila belum bekerja sama dengan Raja Dangdut, Rhoma Irama, dalam "Drama Romantika" dari album band tersebut yang berjudul Setapak Sriwedari. Lagu itu berunsur dangdut.

"Yang pertama, saat kami keluarkan lagu 'Drama Romantika' yang dangdut, fans kami alhamdullilah menerima. Mereka tahu, mereka tidak terpatri sama satu genre. Kami bawain jazz juga, pop juga. Akhirnya kami keluarkan lagu itu dengan cara yang halus dan single kedua itu responnya sangat positif, belum ada respon negatif," kata Angga Puradiredja (vokal) sekaligus mewakili Ilman (keyboard dan piano), Lale (gitar), Jawa (bas), dan Widi (drum), usai jumpa pers Konser K20 Spesial Suara Pemuda, di Balai Sarbini, Jakarta Selatan, Rabu (27/11/2013).

Dalam proses penggarapan "Drama Romantika", MALIQ & D'Essentials banyak terinspirasi oleh Soneta, band yang dikomando oleh Rhoma. Karena alasan itu pula, Angga dan rekan-rekan segrupnya ingin bekerja sama dengan legenda dangdut yang belakangan sibuk dengan kegiatan politik menjelang Pilpres 2014.

"Kebetulan kami enggak begitu kenal sama geng dangdut ini, tapi kami sangat ter-influence Soneta. Mungkin, kalau Bang Rhoma enggak sibuk nyapres, kami menunggu banget kesempatan kolaborasi. Tapi, untuk sekarang, kasih waktu dia dulu dengan kesibukan nyapres-nya," ucap Angga.

Selain dengan Rhoma, MALIQ & D'Essentials juga ingin bekerja sama dengan pedangdut lainnya. "Bukan hanya raja dangdutnya saja, tapi sama ratunya. Elvi Sukaesih juga boleh," harap Angga.

Angga percaya suatu saat kesempatan itu akan datang. Apalagi, "Drama Romantika" sudah bisa membuat para penggemar MALIQ & D'Essentials bergoyang bersama.

"Impact paling besar, kami sangat suka perform, ada bentuk keseruan yang baru. Biasanya kan orang sudah tahu jurus-jurus kami, nah dengan dangdut ini jadi jurus baru kami, bisa buat orang nyanyi bareng atau joget bareng," tutur Angga.