Arie Dagienkz Sutradarai Pertunjukan Wayang Orang Bercitarasa Rock
Ia mengombinasikan musik gamelan jawa dan rock, disertai dengan tata panggung konvensional dipadu teknologi multimedia
Penulis: Willem Jonata
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Arie Dagienkz, penyiar radio sekaligus aktor ingin mewujudkan mimpinya dengan membuat pertunjukan wayang orang yang tak biasa. Ia mengombinasikan musik gamelan jawa dan rock, disertai dengan tata panggung konvensional dipadu teknologi multimedia.
Mimpinya itu bakalan terealisasi berkat pertemuannya dengan Happy Salma. Bintang film sekaligus pemain teater itu, sangat antusias menyambut ide tersebut. Sebab ia punya impian menyatukan unsur kekinian dan tradisi dalam satu napas solidaritas.
"Karena ketika saya melihat fenomena kekinian yang dianggap dangkal, apatis, dan seolah tidak peduli pada budaya, saya semakin ingin mematahkan pandangan tersebut. Saya banyak sekali melihat komunitas dan anak-anak muda yang menghargai leluhur, menghayati kisah dan juga petuahnya. Mereka menyampaikan kecintaan itu dengan bahasa mereka sendiri," ucap Happy, ditemui semalam di kawasan Jalan Ciranjang, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Pertunjukan itu melibatkan Titimangsa Foundation, sebuah lembaga kebudayaan yang didirikannya. Djarum Foundation turut memberikan dukungan pementasan yang dijadwalkan berlangsung pada 15 Maret 2014 di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta.
Sejumlah musisi rock Tanah Air juga ambil bagian sebagai aktor. Mereka antara lain, Stevie Item, gitaris Andra and The Backbone; Otong "Koil", dan Jikun "/rif". Sophia Latjuba adalah satu-satunya tokoh utama wanita dalam lakon berjudul "Wayang Orang Rock Ekalaya", yang diangkat dari epik Mahabharata.
Personel Netral, /rif, Seringai, The Brandals, Roxx, ditambah Candil, Bonita, Iwa K, Leonardo Ringgo, dan Yopie Item, menjadi pemain pendukung yang melengkapi pertunjukan.
Wayang Orang Rock Ekalaya itu bercerita mengenai seorang Ekalaya, ksatria yang hebat dalam memanah. Meski ilmunya sangat tinggi, Ekalaya tetap ingin berguru pada resi Durna.Tetapi, alam tidak mengizinkan Ekalaya bertumbuh lebih hebat dari Arjuna.
Uniknya, dalam pementasan itu, tokoh-tokohnya dicitrakan sebagai rocker. Kehebatan memanah Ekalaya dan Arjuna juga diganti dengan kemampuan bermain gitar.
"Tapi, pakem yang ada tetap aku pakai," ucap Dagienkz, sang sutradara.
Dagienkz yakin pertunjukan itu bakalan seru.
"Ya, seru karena musik rock campur wayang," lanjutnya. Ia juga siap menerima kritikan terhadap karyanya tersebut.
Sebab ia melakukan sesuatu yang berbeda dari pertunjukan wayang orang pada umumnya.
"Harus siap dengan kritikan," ucapnya mantap.