Laporan Willem Jonata

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Augie Fantinus ternyata diperlakukan seperti cucu sendiri oleh penghuni Panti Werdha Budi Mulia 4 Margaguna, di kawasan Radio Dalam, Jakarta Selatan. Sebab, mereka selama ini ada yang tidak pernah dikunjungi cucunya.

Mereka merasa haru kalau ada yang menjenguk dan otomatis memanggil penjenguk sebagai cucu tercinta.

"Nenek-nenek yang berinteraksi dengan kami menangis karena menganggap kami ini cucunya. Mereka ternyata punya rasa sudah lama enggak punya cucu," ucapnya.

Selama berada di panti tersebut ia bersama teman-temannya terlibat obrolan dengan mereka. Dari obrolan itu, ia menangkap bahwa mereka merindukan perhatian dari siapa saja. Terutama dari orang terdekatnya.

"Ini sangat penting. Buat kami mereka membutuhkan perhatian. Kita harus menyayangi ibu dan bapak kita," lanjutnya.

Pria yang pernah menjalani perawatan di rumah sakit lantaran serangan jantung itu, sangat gembira. Apalagi setelah melihat kakek-nenek penghuni panti itu, sangat antusias dan bersemangat menyaksikan hiburan yang disuguhkannya.

Namun, di sisi lain ia merasa prihatin dengan keadaan mereka. Sebab, mereka berada di sana karena berbagai alasan. Ada yang dititipkan keluarganya dengan asalan kurang mampu. Ada pula yang sengaja diterlantarkan.