TRIBUNNEWS.COM - Detektif Martin Hart dan Rust Cohle ditugaskan untuk menguak sebuah kasus pembunuhan seorang gadis tuna susila di sebuah kota yang sunyi di Louisiana, AS.

Tak seperti kasus biasanya, kasus yang mereka tangani kali ini terlihat sangat ganjil. Diduga ada kaitannya dengan ritual sebuah ilmu gelap.

Singkat cerita, penguakan misteri tersebut ternyata berdampak pada kehidupan pribadi masing-masing  detektif.

Tekanan masyarakat untuk segera mencari sang pembunuh sadis membuat kedua detektif yang kepribadiannya bagai air dan minyak itu merasa tertekan. Konflik pribadi di antara kedunya pun tak dapat terhindarkan. Keharmonisan keluarga mulai dipertaruhkan.

Hart yang dikenal mudah bergaul dan sangat kebapakan mulai berubah. Pernikahannya di ambang kehancuran. Begitu pun Cohle.

Begitulah sepenggal kisah "True Detective", sebuah serial terbaru produksi HBO yang akan tayang perdana di Asia, Minggu (19/1/2014), pukul 20.00 WIB (hanya berselang sepekan setelah debut penayangan di Amerika).

Terdiri dari delapan episode, "True Detective" berbeda dari kisah detektif lainnya. Konfliknya lebih sering difokuskan pada relasi kedua detektif dengan kehidupan mereka. Misteri pembunuhan yang ganjil justru hanya menjadi bumbu.

Penyampaian ceritanya tidak linear. Berkisah dari tahun 1995, melompat ke 2002, lalu ke 2012. Pola yang sama terus berulang setidaknya hingga episode terakhir. Agak membingungkan apabila tidak menontonnnya dengan seksama.

Kendati demikian, "True Detective" tetaplah kisah menarik yang tak boleh dilewatkan. Seperti "CSI" berpadu dengan film "The Skeleton Key" (2005) namun dalam versi pendalaman karakter yang lebih serius ditambah pemecahan misteri rumit secara konvensional, tanpa peralatan canggih.

Tentu yang menjadi primadona adalah para pemerannya. Rust Cohle diperankan dengan brilian oleh Matthew McConaughey yang baru saja dianugerahi Golden Globes sebagai aktor film drama terbaik berkat aksinya dalam film "Dallas Buyers Club".

Sementara itu, nomine Academy Award dan Emmy Martin Hart melakoni peran Martin Hart.

Karen Lai, Communications Director HBO Asia, menyebut "True Detective" sebagai salah satu serial paling spesial yang pernah HBO buat.

"Ini satu-satunya serial yang seluruh episodenya hanya ditulis seorang penulis. Lazimnya ditulis satu tim," ujar Karen yang ditemui Tribunnews.com saat screening serial tersebut, Kamis (16/1/2014) siang.

Adalah Nic Pizzolatto, novelis kenamaan dan profesor sastra, penulis bertalenta yang dimaksud Karen. Duduk di bangku sutradara adalah sutradara Swedia blesteran Jepang Cary Fukunaga Joji yang terkenal lewat karyanya seperti "Jane Eyre" dan "Sin Nombre".