Hakim Agung Gayus Lumbuun: Nama Saya Laku Dijual
Hakim Agung Profesor Gayus Lumbuun sumringah saat ditanyakan dirinya dilaporkan oleh artis Dewi Persik ke Komisi Yudisial (KY)
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hakim Agung Profesor Gayus Lumbuun sumringah saat ditanyakan dirinya dilaporkan oleh artis Dewi Persik ke Komisi Yudisial (KY). Gayus kemudian meminta kepada penegak hukum untuk segera menindaklanjutinya.
"Saya ini pejabat negara, seorang Hakim Agung. Jadi, silakan saja diawasi oleh penegak hukum lainnya atas aduan itu. Kalau perlu dilaporkan saja ke KPK sekalian," kata Gayus Lumbuun saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Rabu (19/2/2014).
Nama Gayus Lumbuun mencuat pasa artis Dewi Perssik atau kerap disapa Depe, melalui pengacaranya Yanuar Bagus Sasmito melaporkan tiga majelis hakim agung.
Selain Gayus Lumbuun, dua hakim agung lainnya yang dilaporkan ke Komisi Yudisial adalah Dr. Artidjo Alkostar dan Dr. Salman Luthan
"Mengadukan ketiga hakim agung karena salah menerapkan hukum. Mengajukan upaya PK. Jadi di sini sudah jelas. Ada pelaku dan korban. Semua di sama ratakan. Itu menguntungkan Jupe, tidak Depe," jelas Yanuar, Selasa (18/2/2014).
Masih menurut Yanuar, hingga saat ini Depe tak mendapat keadilan dalam kasusnya. "Gelar banyak tidak menjamin. Di sini semua dikesampingkan, sama rata. Jupe diberitahukan 3 kali, mbak Dewi tidak. Enggak ada keadilan di sini," kata Yanuar seperti dikutip Tabloidnova.com.
Artis Julia Peres yang kerap disapa Jupe juga angkat bicara terkait laporan Dewi Perssik. Jupe yang tak lain kekasih Gaston Castano ini diisukan menggelontorkan uang Rp700 juta untuk membayar Hakim Agung demi memuluskan jalan Depe ke penjara.
"Dari pihak mereka katanya aku mentransfer uang ke Pak Gayus Lumbun," ujar Jupe saat ditanya di Hitam Putih yang ditayangkan live Trans7, Selasa (18/2/2014) petang.
Dalam acara itu, Jupe kemudian menceritakan ada kejanggalan saat berita ini disebarkan lengkap dengan bukti transfer uang Rp700 juta yang disebut-sebut darinya untuk memenjarakan Depe itu.
Jupe merinci, bukti transfer itu dipastikannya rekayasa. Ini mengingat nama yang tertera di sana bukanlah nama yang sesuai dengan data-datanya di perbankan.
"Di nama itu sudah salah. Data-data di bank aku bukan Yuli Rahmawati," jelas Jupe.
Saat dikonfirmasi, Profesor Gayus Lumbuun kemudian tertawa geli seraya mengatakan namanya laku dijual.
"Ya, nama saya ternyata laku juga dijual ya. Buka rekening, pakai nama saya kemudian dapat keuntungan. Yang jelas, itu bukan saya, silakan saja dicek, saya ini kan pejabat negara, pasti mudah dicek kalau itu memang saya. Yang jelas itu bukan, dan tidak perlu ditanggapi berlebihan lah," ujar Gayus.
"Transaksinya dicek, apa itu rekening saya atau bukan. Hal-hal seperti ini memang sebuah kejahatan dengan memakai nama-nama orang. Kalau saya kemudian diadukan, terserah saja," Gayus menegaskan.