Khofifah Indar Parawansa tak Terkejut Baca 'The Blackside'
Khofifah Indar Parawansa, rupanya tidak terkejut setelah membaca novel "The Blackside" karya Wenny Artha Lugina.
Penulis: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Khofifah Indar Parawansa, Menteri Pemberdayaan Perempuan era Presiden Abdurrahman Wahid, rupanya tidak terkejut setelah membaca novel "The Blackside" karya Wenny Artha Lugina.
Ia menganggap, adanya skandal asmara pejabat atau anggota DPR bukanlah hal baru dalam pentas politik Indonesia.
Menurutnya, skandal itu bisa terjadi kepada siapa saja. Tidak memandang usia dan latar belakang profesi.
Hanya, dalam buku terbitan Bentang itu, kebetulan dikisahkan skandal seorang news anchor (pembaca berita stasiun televisi) dengan seorang menteri.
Selama duduk sebagai anggota DPR pada 1992 ia pernah mendengar selentingan kabar seperti itu.
Sebagai pimpinan fraksi kala itu, Khofifah ternyata punya kebiasaan mengecek keberadaan rekan sejawatnya, ketika mereka tugas di luar kota. Dari kamar hotel, ia menelepon satu per satu ketika hari sudah larut malam. Kadang telepon tak diangkat.
"Biasanya, saya telepon rekanan saya untuk ucapkan selamat malam dan selamat istirahat. Kalau telepon saya tidak diangkat, saya curiga, ke mana mereka semalam," ucapnya senyum, dalam bedah buku "The Blackside, di Toko Buku Gramedia Matraman, Jakarta Pusat.
Chofifah menilai Novel karya Wenny dapat menjadikan sebuah nasihat. Melalui cerita, meskipun fiktif, bisa jadi acuan sekaligus cermin kepada siapapun dalam menapaki kehidupan.
"Kita tidak akan menemukan gambaran sexiliation dalam buku ini, apalagi sebelum proses pernikahan itu terjadi," ucapnya. Ia kemudian menambahkan bahwa ada sisi kemanusiaan yang dikisahkan melalu hubungan si news anchor dan sang menteri.