Olga Lidya Heran, TKI di Hongkong Hidup Bahagia, di Arab Saudi Sering Babak Belur
Olga Lidya heran, TKI di Arab Saudi sering mengalami penyiksaan. Sementara TKI di Hongkong bisa pelesiran dengan majikannya.
Penulis: Willem Jonata
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Olga Lydia sangat heran dengan sikap Pemerintah kembali membuka akses pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke Arab Saudi. Padahal, sudah terlalu banyak masalah yang membuat pahlawan devisa tersebut mengalami ancaman hukuman mati.
"Pemerintah pernah memberhentikan pengiriman TKI ke Arab, tapi kenapa dibuka lagi? Karena masalah itu menurut saya akan muncul lagi," keluhnya, Rabu, (26/3/2014), di kantor Kemenparekraf, Jakarta.
Kasus Satinah misalnya. TKI yang bekerja di Arab itu kini tengah terancam hukuman mati. Satinah dijadwalkan akan dieksekusi pada 3 April 2014, apabila keluarga tidak bisa memberikan uang diyat atau tebusan kepada keluarga majikannya.
"Menurut saya masalah yang dialami Satinah bakalan muncul lagi. Pemerintah Indonesia lalai apabila mengirim TKI ke sana," lanjutnya.
Mestinya, lanjut dia, pemerintah tidak perlu lagi membuka akses TKI ke sana. Karena sudah terlalu banyak kasus yang merugikan TKI. Lagipula, masih banyak negara, yang menurutnya, jauh lebih baik dalam memberikan perlindungan terhadap tenaga kerja asing. Ia menyebut salah satunya adalah Hongkong.
Kebetulan, Olga punya kerabat di Hongkong. Selama berkunjung ke sana, Olga melihat para TKI hidup bahagia. Mereka bisa jalan-jalan menghabiskan masa liburannya di Victoria Park.
"Sementara di Arab begitu banyak kasus, memang sih ada yang sukses. Tapi, hal yang kaya begini (kasus Satinah) bisa terjadi lagi," tandas bintang film "Soegija" tersebut.