TRIBUNNEWS.COM - Setelah dua tahun lalu membintangi film Malaikat Tanpa Sayap, Kinaryosih (35) kembali menerima tawaran main film layar lebar. Perempuan yang mengawali kariernya di jagat modelling ini kembali menunjukKan kebolehannya berakting di film Sepatu Dahlan.

Di film yang diadopsi dari novel laris berjudul sama ini, perempuan yang akrab disapa Kinar ini berperan sebagai Lisnah, ibu dari Dahlan Iskan. "Aku ditelepon datang untuk casting, dan nggak lama aku dapat perannya," ujar Kinaryosih di Gala Premier Film Sepatu Dahlan di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (1/4/2014) malam.

Dengan perannya sebagai ibu, Kinaryosih mengaku tidak mengalami kesulitan menghidupkan kembali karakter almarhum ibu dari Dahlan Iskan. Padahal, untuk membangun karakter di film-film sebelumnya, ibu satu anak, Steven Lee Money ini harus melakukan oberservasi panjang, meski tokoh yang dilakoninya itu sudah tiada.

"Hari pertama lebih fokus ke nembang dulu. Kalau Aksen aku sudah ada dialek Kawa, cuma kalau nembang, ya harus latihan," kata bintang film Mendadak Dangdut yang sempat diganjar Piala Citra 2006, dengan katagori pemeran pendukung wanita terbaik ini.

Meski demikian, dengan kemampuan akting yang ditempa sejak tahun 1997 itu, Kinaryosih pun mampu membuat Menteri BUMN Dahlan Iskan, dan istrinya Nafsiah Iskan meneteskan air mata saat melihat perjalanan masa kecilnya mereka diangkat ke layar lebar.

Mendapat cerita seperti itu membuat Kinaryosih senang "Aku senang banget, padahal dari awal aku sempat takut akting aku kurang memuaskan," kata aktris kelahiran Jakarta, 3 Maret 1979 itu. Film Sepatu Dahlan yang disutradarai Beni Setiawan ini, selain Kinaryosih juga melibatkan aktor dan aktris ternama seperti Teuku Rafi Wikana, Kirun, Ray Sahetapy ini tidak sekedar hiburan anak-anak semata.

Akan tetapi, kata Kinaryosih mampu menghidupkan kenangan lama, sehingga batin penonton ikut terbawa akan masa lalu Dahlan yang hidup dengan kemiskinan itu. "Dan di film ini Pak Dahlan memang tidak melewatinya dengan muda. Bersama orang tuanya, dan adiknya dia harus hidup dengan keterbatasan ekonomi. Untuk mendulang pendidikan dibangku sekolahpun, dia harus menempuh perjalanan jauh tanpa alas kaki," kata Kinaryosih.

Ign Agung Nugroho