Laporan Willem Jonata

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sangat jarang binatang menjadi tokoh penting dalam sebuah film layar lebar. Bahkan kehadirannya merupakan pusat dari cerita. Hal itu terjadi dalam film berjudul "Para Pemburu Gajah" besutan sutradara Hermawan Rianto.

Memang diakui Rianto tidak mudah melibatkan binatang dalam pembuatan film. Tingkat kesulitannya cukup tinggi. Makanya, banyak persiapan yang dilakukan supaya proses syuting berjalan sesuai rencana.

Pertama yang dilakukan adalah meng-casting gajah yang untuk mengikuti proses syuting selanjutnya. Wow, ternyata bukan hanya manusia yang ikut casting. Nah,  dua gajah muda ikuti casting. Gajah itu dari Way Kambas.

"Untuk film ini, gajah pun ikut casting sebetulnya. Kami ke Way Kambas, ada dua gajah kecil. Nama mereka Joni dan Pepi. Joni ini gajah jantan. Sedangkan Pepi gajah betina. Yang dibutuhkan film ini adalah gajah yang terbiasa berinteraksi dengan manusia," ucapnya, (25/6/2014), di kawasan Epicentrum, Kuningan, Jakarta.

Dari dua gajah tersebut terpilihlah Pepi. Sebab,  Pepi punya riwayat kecebur sumur dan diselamatkan oleh manusia. Kemudian Pepi dipelihara sehingga mudah untuk berinteraksi dengan manusia.

Setelah mendapatkan gajah untuk syuting. Ada pula persiapan selanjutnya. Ia bersama kru menyiapkan pawang dan kiper untuk pemberi makan gajah. Ada pula dua dokter yang selalu memberi informasi mengenai kondisi gajah.

Gajah, lanjut dia sangat sensitif. Jadi perlu perlakuan khusus supaya proses syuting tidak menyakiti gajah tersebut. "Kalau gajah ada masalah, kami enggak syuting," ucapnya.

Apabila tidak memungkinkan, kru juga menyiapkan replika gajah (boneka berbentuk gajah) untuk adegan-adegan, yang dinilai cukup berat jika mengikutsertakan binatang terbesar di darat itu.

Film "Para Pemburu Gajah" itu menceritakan petualangan lima anak yang berkemah di hutan. Namun, di luar dugaan mereka terlibat konflik dengan pemburu gajah. Lima anak itu berusaha menyelamatkan gajah dari para pemburu. Aksi kejar-kejaran tak terhindarkan.

"Para Pemburu Gajah" dibintangi oleh Valerie Thomas, Kesha Ratuliu, Endi, Aikal, Gusti, Julian Kunto, Marsya Sitakara Adiyuta, Yama Carlos, dan Shara Virrisya.

Film yang dijadwalkan rilis di bioskop pada 26 Juni 2014 itu, merupakan salah satu upaya mengampanyekan pelestarian gajah yang terancam punah. Makanya, sebagian dari setiap tiket bioskop yang terjual akan didonasikan kepada World Wild Fund (WWF) Indonesia.