TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Saat melakukan olahraga lari, rupanya Sigi Wimala tidak melewatkan olahraga itu hanya dengan penampilan biasa-biasa saja. Sebagai wanita, ia tetap ingin menampilkan dirinya dengan kecantikan dan daya tarik.

Oleh sebab itu,  jangan heran ketika melihat Sigi olahraga, baik lari atau lainnya, ia tetap terlihat cantik. Wanita ini tidak pernah memulaskan sedikit perona di pipi, bulu mata palsu, dan pelembab bibir.

"Buat aku tampil cantik saat lari bisa bikin semangat juga kok. Cantik itu kan sudah identiknya perempuan. Jadi, saat olahraga pun bisa tampil cantik," kata Sigi Wimala saat ditemui Harian Super Ball, di kawasan Tanahabang, Jakarta Pusat.

Meski kehidupannya pernah diawali dengan dunia modeling, di mana keinginan menjaga bentuk tubuh untuk tetap langsing sangat dirasakannya, kini Sigi tidak lagi dalam fase tersebut.

Ia justru melihat lebih jauh tentang manfaat tubuh sehat dan bukan sekedar ingin kurus atau menjaga bentuk tubuh ketika melakukan olahraga. Baginya, olahraga punya inti membuat tubuh menjadi bugar, jauh dari penyakit, dan menjadikan investasi kesehatan masa depan. Soal tubuhnya kemudian terjaga bentuknya, termasuk bobot tubuh ideal, baginya semua itu keuntungan lain yang diperoleh dari olahraga.

"Olahraga itu cara sehat yang tidak mahal. Malah, nggak butuh banyak biaya. Intinya cuma bangun pagi dan mulai menggerakkan tubuh. Bisa di mana saja. Mau murah, ya keliling dekat-dekat rumah. Nggak harus ke pusat kebugaran kok. 15-30 menit sudah cukup, asal rutin dan disiplin," tegas Sigi.

Motivasi Berlari Sigi Wimala
1. “Beli apparel yang menyenangkan, yang keren. Karena, kalau kami terlihat baik, akan memudahkan kamu untuk memulai sesuatu.”
2. “Pasang musik favorit pemompa semangat.”
3. “Download aplikasi latihan lari gratis di smartphone. Itu sangat membantu untuk memotivasi. Terlebih jika di-share ke social media. Otomatis seolah berkomitmen dengan menunjukkan kepada teman untuk tetap lari. Sedikit narsis juga bisa jadi motivasi untuk orang lain.”
4. “Untuk awal, bisa mulai dengan jarak 2,5km. Mulai dengan joging, kalau capek jalan kaki saja. Yang penting jarak yang ditargetkan tercapai.Setelah itu dengan sendirinya kamu akan tahu kapan saatnya menambah jarak.”
5. “Untuk awal tidak perlu ditentukan berapa kali seminggu kamu harus berlari. Ketika ingin berlari, ya lakukan aja. Kalau misalnya masih ada tenaga untuk lari lebih jauh, ya lakukan saja. Bikin lari itu menjadi hal yang menyenangkan, bukan jadi target atau mengejar sesuatu.”