TRIBUNNEWS.COM - Aktor yang memerankan Dr Spock di film Star Trek, Leonard Nimoy, meninggal dunia pada usia 83 tahun di Los Angeles.

Leonard meninggal akibat penyakit paru obstruktif kronis stadium akhir. Sebelum meninggal, Nimoy dilarikan ke rumah sakit pada 19 Februari 2015 lalu karena ia merasakan sakit pada dadanya.

Meski dalam keadaan sakit, aktor yang lahir 26 Maret ini sempat menulis tweet terakhirnya pada 22 Februari. "A life is like a garden. Perfect moments can be had, but not preserved, except in memory. LLAP. (Kehidupan itu seperti taman. Momen sempurna bisa hadir namun tak bisa dijaga selamanya kecuali dalam ingatan)," kicaunya di Twitter.

Tweet terakhir Nimoy yang diunggahnya itu telah di-twett ulang oleh ratusan ribu follower-nya. Penggemarnya pun memuji dia yang tetap bersemangat meski sudah merasa mendekati ajal.

Salah satu pengguna menulis hari ini: "Tweet terakhir yang sempurna."

Lain menambahkan: "Jika pernah ada tweet akhir pas, @ terakhir TheRealNimoy harus sedekat mungkin #LLAP!."

LLAP juga mulai tren di situs jejaring sosial sebagai penghargaan bagi aktor terlambat.

Ini adalah singkatan ucapan Nimoy saat memerankan tokoh Dr Spock di film Star Trek "Live long and prosper. (Hidup yang panjang dan sejahtera)".

Istri Nomoy, Susan Bay Nimoy, mengatakan kepada New York Times bahwa ia meninggal sebagai akibat dari stadium akhir penyakit paru obstruktif kronik.

Bintang yang dirawat di rumah sakit awal pekan ini, pertama kali terungkap sedang berjuang melawan kondisi penyakit parunya tahun lalu dan menghubungkannya dengan kebiasaannya merokoknya sebelum 30 tahun lalu.

Nimoy mendapat peran Dr Spock dalam serial televisi Star Trek di pertengahan 1960-an. Dia kembali dipercaya memerankan tokoh serupa pada film Star Trek (2009) dan Star Trek Into Darkness (2013).

Selama karirnya, ia juga pernah menjadi sutradara film, termasuk dua dari sequel Star Trek, dan sempat pula merekam beberapa lagu pop.