Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat Patutie

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Salah seorang personel Slank, Bimbim menanggapi omasi terhadap rekan se bandnya.

Hal ini menyusul kecaman yang disampaikan Organisasi kemasyarakatan Pemuda Panca Marga (PPM) mengecam terhadap pernyataan Kaka "Slank" di salah satu pemberitaan media online.

Menurut Bimbim, hal itu masih masuk dalam ranah kebebasan berekspresi. Sebab ini sudah merupakan gaya Kaka. Meski begitu, dirinya meminta maaf mewakilkan sahabatnya itu.

"Setelah saya baca, saya lihat itu masih kebebasan berekspresi masih dalam hal wajar. Maaf kalau ada yang tersinggung ini style Kaka," kata Bimbim kepada wartawan di markas Slank, Potlot, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (17/3/2015).

Ia menjelaskan, bahwa Slank kerap membuat lagu vulgar atau spontan to the poin, namun tapi dalam rangka kami baru belajar demokrasi.

"Pasal 28 dalam Undang-Undang mengeluarkan kebebasan berppendapat Mudah-mudahan kita saling mengerti," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, musisi yang bernama asli Akhadi Wira Satriaji itu sempat menyebut Abraham Lunggana .

"Lulung" Lunggana sebagai orang yang berbahaya. Pada kesempatan itu, Kaka juga mengenakan kaus bertuliskan "Haji Lulung Lulusan Pemulung".

Adapun Haji Lulung merupakan Ketua Umum PPM di samping sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta.

Vokalis grup band Slank tersebut diminta melakukan permintaan maaf dan harus menyatakannya di media.

Sementara itu, salah satu tim dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) PPM DKI mengatakan, pihaknya memberikan waktu 2 x 24 jam kepada Kaka untuk melakukan permintaan maaf.